Sambut Milad ke-2, MT Ukhuwah UMI Workshop Public Speaking
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Majelis Taklim (MT) Ukhuwah Universitas Muslim Indonesia ( UMI ) menggelar Workshop Public Speaking dan Konsep Diri Muslimah di Era Digital, Sabtu (24/4/2021).
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi terutama bagi internal anggota dan berbagai kalangan tersebut berlangsung secara virtual di Lantai 9 Menara UMI, Jalan Urip Sumoharjo.
Kegiatan yang dipandu Dr Nur Setiawati tersebut menghadirkan dua narasumber dengan Keynote Speaker, Plt Ketua PKK Pemprov Sulsel Naoemi Octarina A Sudirman Sulaiman dan Workshop Trainer, Dosen keperawatan Universitas Riau, Ari Pristiana Dewi.
Ketua Majelis Taklim Ukhuwah UMI, Dr Amirah Kallabe menjelaskan, kegiatan daring dan luring yang mendapat apresiasi dari berbagai kalangan itu, merupakan rangkaian kegiatan MT yang memasuki Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2.
"Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung (support) sehingga acara ini berlangsung sukses. Semoga bernilai ibadah,” tandas Amirah Kallabe.
Rektor UMI, Prof Basri Modding saat pembukaan merespons sangat positif terlaksananya workshop public speaking yang digagas Majelis Taklim Ukhuwah UMI.
Kata Prof Basri, konsep public speaking ini sangat luar biasa. Dengan demikian, sangat diharapkan pasca workshop, tak akan ada lagi kesalahan dalam berkomunikasi. Jangan lagi komunikasikan sesuatu yang kita sendiri tak mengetahui asal-usul sebuah informasi, termasuk info di medsos.
"Hal itu penting, karena sesungguhnya, kelak, hati dan pendengaran manusia, dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT. Sangat diharapkan, jika ada orang bicara, tak suka lagi potong-potong pembicaraan, tapi lebih banyak mendengar,” tandas Rektor.
Mantan Direktur Pascasarjana UMI itu mengungkapkan, sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa umumnya perusahaan butuh manusia yang miliki keterampilan atau kemampuan berkomunikasi dan berintegritas.
Sementara itu, Plt Ketua PKK Pemprov Sulsel, Naoemi Octarina A Sudirman Sulaiman, memaparkan, public speaking mengedukasi kita berbicara di depan umum serta bagaimana memahami apa yang diinfokan ke publik sehingga dapat dipahami audiens.
”Selain itu, ilmu public speaking ini mengajarkan pula bagaimana cara memilih dan melontarkan kata dan kalimat yang tepat sesuai yang kita komunikasikan,” ujarnya.
Komunikasi yang baik karena ditunjang kemampuan public speaking, akan mampu mempengaruhi orang lain, termasuk suami, istri dan anak-anak kita.
"Terhadap anak misalnya, jika ingin menasihati, sebaiknya jangan ditegur di depan orang, tapi sangat bijak jika berdua lalu menasihati. Pola komunikasi Ini ada kaitannya dengan konsep diri. Dalam artian bagaimana memandang diri dan orang lain,” tandas Naoemi Octarina.
Ketua Panitia, Ernawati Hanafi menjelaskan, workshop yang mendapat apresiasi dari berbagai kalangan ini dihadiri langsung Rektor UMI dan Ketua Pembina MT Ukhuwah UMI Prof Dr Hj Masrurah Mochtar ini, mendapat atensi yang cukup besar dari berbagai elemen.
"Peserta workshop dari penyuluh se-Sulsel dan organisasi guru dari Sabang hingga Merauke, mahasiswa, dan dosen. Alhamdulillah, ada juga peserta dari Malaysia,” ujar Erna.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi terutama bagi internal anggota dan berbagai kalangan tersebut berlangsung secara virtual di Lantai 9 Menara UMI, Jalan Urip Sumoharjo.
Kegiatan yang dipandu Dr Nur Setiawati tersebut menghadirkan dua narasumber dengan Keynote Speaker, Plt Ketua PKK Pemprov Sulsel Naoemi Octarina A Sudirman Sulaiman dan Workshop Trainer, Dosen keperawatan Universitas Riau, Ari Pristiana Dewi.
Ketua Majelis Taklim Ukhuwah UMI, Dr Amirah Kallabe menjelaskan, kegiatan daring dan luring yang mendapat apresiasi dari berbagai kalangan itu, merupakan rangkaian kegiatan MT yang memasuki Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2.
"Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah mendukung (support) sehingga acara ini berlangsung sukses. Semoga bernilai ibadah,” tandas Amirah Kallabe.
Rektor UMI, Prof Basri Modding saat pembukaan merespons sangat positif terlaksananya workshop public speaking yang digagas Majelis Taklim Ukhuwah UMI.
Kata Prof Basri, konsep public speaking ini sangat luar biasa. Dengan demikian, sangat diharapkan pasca workshop, tak akan ada lagi kesalahan dalam berkomunikasi. Jangan lagi komunikasikan sesuatu yang kita sendiri tak mengetahui asal-usul sebuah informasi, termasuk info di medsos.
"Hal itu penting, karena sesungguhnya, kelak, hati dan pendengaran manusia, dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT. Sangat diharapkan, jika ada orang bicara, tak suka lagi potong-potong pembicaraan, tapi lebih banyak mendengar,” tandas Rektor.
Mantan Direktur Pascasarjana UMI itu mengungkapkan, sebuah penelitian di Amerika menunjukkan bahwa umumnya perusahaan butuh manusia yang miliki keterampilan atau kemampuan berkomunikasi dan berintegritas.
Sementara itu, Plt Ketua PKK Pemprov Sulsel, Naoemi Octarina A Sudirman Sulaiman, memaparkan, public speaking mengedukasi kita berbicara di depan umum serta bagaimana memahami apa yang diinfokan ke publik sehingga dapat dipahami audiens.
”Selain itu, ilmu public speaking ini mengajarkan pula bagaimana cara memilih dan melontarkan kata dan kalimat yang tepat sesuai yang kita komunikasikan,” ujarnya.
Komunikasi yang baik karena ditunjang kemampuan public speaking, akan mampu mempengaruhi orang lain, termasuk suami, istri dan anak-anak kita.
"Terhadap anak misalnya, jika ingin menasihati, sebaiknya jangan ditegur di depan orang, tapi sangat bijak jika berdua lalu menasihati. Pola komunikasi Ini ada kaitannya dengan konsep diri. Dalam artian bagaimana memandang diri dan orang lain,” tandas Naoemi Octarina.
Ketua Panitia, Ernawati Hanafi menjelaskan, workshop yang mendapat apresiasi dari berbagai kalangan ini dihadiri langsung Rektor UMI dan Ketua Pembina MT Ukhuwah UMI Prof Dr Hj Masrurah Mochtar ini, mendapat atensi yang cukup besar dari berbagai elemen.
"Peserta workshop dari penyuluh se-Sulsel dan organisasi guru dari Sabang hingga Merauke, mahasiswa, dan dosen. Alhamdulillah, ada juga peserta dari Malaysia,” ujar Erna.
(agn)