Ratusan Ikan Mendadak Mati, Polres Batubara Diminta Serius Tangani Pencemaran di Laut

Kamis, 22 April 2021 - 05:05 WIB
loading...
Ratusan Ikan Mendadak...
Wakil ketua FPP - Kin, Mhd Arief saat mengikuti tim Investigasi dari Satreskrim Polres Batu Bara di Pantai Kuala Indah, Wisata Alam Datuk (WAD), Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Rabu (21/04/2021). Foto: iNews/Fadly Pelka
A A A
BATU BARA - Ribuan ikan mendadak mati di sepanjang Pantai Datuk Kuala Indah dan sekitarnya, yang diduga akibat limbah industri yang beroperasi di wilayah itu. Karena itu, Forum Putra Putri - Kuala Indah (FPP-Kin) meminta polisi serius menangani pencemaran air laut di Batu Bara.

“Mohon kepada pihak Kepolisian Polres Batu Bara untuk menindak tegas, apabila ditemukan perusahaan yang dengan sengaja atau lalai dalam pengolahan limbah yang ramah lingkungan,” kata Wakil ketua FPP - Kin, Mhd Arief saat mengikuti tim Investigasi dari Satreskrim Polres Batu Bara di Pantai Kuala Indah, Wisata Alam Datuk (WAD), Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Rabu (21/04/2021).

Ratusan Ikan Mendadak Mati, Polres Batubara Diminta Serius Tangani Pencemaran di Laut



Pihaknya juga meminta Satreskrim Polres Batu Bara dapat mengambil tindakan untuk memeriksa pengolahan limbah industri, yang beroperasi di sepanjang Pantai Kuala Tanjung dan sekitarnya. Sembari menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan Batu Bara.

Arief yang juga Ketua Persatuan Nelayan Tradisional Kuala Indah ini menegaskan, pencemaran yang mengakibatkan ribuan ikan sudah tidak bisa ditolelir lagi.

“Ratusan bahkan bisa mencapai ribuan nelayan tradisional bakal terancam dalam mencari nafkah di laut, dimasa pandemi covid - 19 kondisi perekonimian para nelayan tradisional sudah menjerit. Kali ini ditambah lagi dengan pencemaran air laut, semakin komplit beban ekonomi yang ditanggung oleh warga,” tegasnya.



Matinya ribuan ekor ikan di sepanjang Pantai Kuala Indah, otomatis penghasilan nelayan tradisional khusus di Desa Kuala Indah, Kuala Tanjung, Desa Lalang, akan merosot tajam, karena jenis ikan yang mati tangkapan nelayan tradisional.

Nelayan tradisional selama ini hanya bisa menjaring ikan di sekitar bibir pantai, jenis ikan yang mati, ikan Sembilang, Ikan Duri, Ikan Bedukang, sebahagian Senangin. “Namun akibat pencemaran jenis ikan tersebut saat ini butuh waktu untuk menormalkan ekosistem yang ada,” kata Arief.

Dia menyebutkan, baru kali ini terjadi ikan mati sampai ribuan ekor, itu baru yang nampak di mata saja. “Besar dugaan kami para nelayan bahwa kematian ikan dari pencemaran limbah industri,” ketusnya.



Di sepanjang pantai Kuala Indah sampai Sei Padang banyak pabrik industri. Kemungkinan kata dia, besar ada terjadi kebocoran dari pengolahan limbahnya, dan tumpah ke laut. Kami sebagai nelayan tradisional merasa sangat dirugikan atas pencemaran air laut, yang menyebabkan banyak ikan yang mati.

“Kami minta dinas yang terkait harus profesional dalam menjalankan tugas, dan jangan ada kesan di tutup - tutupi," tandasnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3250 seconds (0.1#10.140)