Bupati Karanganyar Persilahkan Warganya Gelar Salat Idul Fitri di Lapangan
loading...
A
A
A
KARANGANYAR - Bupati Karanganyar Juliyatmono mengizinkan masyarakat di wilayahnya menggelar Salat Idul Fitri di tengah pandemi wabah virus Corona (Covid-19). Bupati sendiri dijadwalkan akan menjadi imam dan khatib dalam Salat Idul Fitri di Alun Alun Karanganyar.
"Salat Idul Fitri berlangsung setiap tahun, lebih afdol di lapangan. Karena situasinya Corona, maka pakai protokol kesehatan,” kata Juliyatmono saat dihubungi SINDOnews, Kamis (21/5/2020).
Masyarakat yang menjalankan salat Idul Fitri diharapkan benar-benar tertib dan disiplin. Jika ada masyarakat Karanganyar yang ingin menggelar salat Idul Fitri di masjid atau di lapangan, dirinya mengizinkan sesuai protol kesehatan dan disiplin.
Masyarakat yang ingin menggelar salat Idul Fitri, tidak perlu mengajukan permohonan. Pihaknya telah meminta agar para camat dan kepala desa dapat mengelola penyelenggaraan salat Idul Fitri.
Ditanya mengenai koordinasi dengan kepolisian, bupati mengemukakan bahwa tentunya akan membantu agar berjalan lancar. Mengenai imbauan Gubernur Jawa Tengah agar masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri di rumah, tentunya tetap diperhatikan.
Hanya saja, di setiap daerah memiliki kebijakan masing masing. Sebagai Ketua Percepatan Penanganan Gugus COVID-19 Karanganyar, bupati mengaku memiliki pertimbangan yang rasional.
“kalau fokus pada Corona, saatnya telah melandai menurun drastis di Karanganyar,” urainya.
Jika tidak diizinkan salat Idul Fitri di lapangan atau masjid, bupati balik bertanya apa pertimbangannya. Sebagai wujud puasa Ramadhan diungkapkan dengan salat Idul Fitri. Sekaligus belajar berdamai dengan COVID-19.
Dengan demikian, masyarakat nantinya akan terbiasa hidup dengan pandemi Corona. Dirinya juga balik bertanya kapan wabah COVID-19 akan berakhir. Karena tidak diketahui kapan wabah akan berakhir, maka harus bisa menyiasati keadaan akan orang tidak traumatik terhadap Covid-19.
"Salat Idul Fitri berlangsung setiap tahun, lebih afdol di lapangan. Karena situasinya Corona, maka pakai protokol kesehatan,” kata Juliyatmono saat dihubungi SINDOnews, Kamis (21/5/2020).
Masyarakat yang menjalankan salat Idul Fitri diharapkan benar-benar tertib dan disiplin. Jika ada masyarakat Karanganyar yang ingin menggelar salat Idul Fitri di masjid atau di lapangan, dirinya mengizinkan sesuai protol kesehatan dan disiplin.
Masyarakat yang ingin menggelar salat Idul Fitri, tidak perlu mengajukan permohonan. Pihaknya telah meminta agar para camat dan kepala desa dapat mengelola penyelenggaraan salat Idul Fitri.
Ditanya mengenai koordinasi dengan kepolisian, bupati mengemukakan bahwa tentunya akan membantu agar berjalan lancar. Mengenai imbauan Gubernur Jawa Tengah agar masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri di rumah, tentunya tetap diperhatikan.
Hanya saja, di setiap daerah memiliki kebijakan masing masing. Sebagai Ketua Percepatan Penanganan Gugus COVID-19 Karanganyar, bupati mengaku memiliki pertimbangan yang rasional.
“kalau fokus pada Corona, saatnya telah melandai menurun drastis di Karanganyar,” urainya.
Jika tidak diizinkan salat Idul Fitri di lapangan atau masjid, bupati balik bertanya apa pertimbangannya. Sebagai wujud puasa Ramadhan diungkapkan dengan salat Idul Fitri. Sekaligus belajar berdamai dengan COVID-19.
Dengan demikian, masyarakat nantinya akan terbiasa hidup dengan pandemi Corona. Dirinya juga balik bertanya kapan wabah COVID-19 akan berakhir. Karena tidak diketahui kapan wabah akan berakhir, maka harus bisa menyiasati keadaan akan orang tidak traumatik terhadap Covid-19.
(zil)