Pangeran Raja Atas Angin, Sebar Islam di Bawah Bayang-bayang Ancaman Belanda
loading...
A
A
A
Dalam cerita yang berkembang hingga saat ini, semasa hidupnya, Syekh Maulana Muhammad Syafei juga dikenal memiliki banyak karomah. Hal itu pulalah yang membuat masyarakat menjulukinya sebagai Pangeran Raja Atas Angin. Salah satu karomah yang dimiliki, yakni mampu berada di beberapa tempat dalam satu waktu.
Bukti peninggalan tokoh awal penyebar Islam ini berupa makam keramat yang banyak diziarahi, baik oleh penduduk sekitar maupun dari daerah luar. Bahkan, dalam waktu tertentu, terutama pada bulan Rabiul Awal (Mulud), makam keramat ini seringkali diziarahi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
Hasil perjuangan Syekh Maulana Muhammad Syafei pun masih terasa hingga saat ini dimana sejumlah wilayah di Bandung Barat, seperti Cihampelas, Cililin, Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu dan Rongga dikenal sebagai Kota Santri dan Pabrik Haji.
Kini makam keramat Syekh Maulana Syafei yang berada di RT 07 RW 07, Desa Cijenuk, Kecamatan Cipongkor menjadi salah satu objek wisata religi di Bandung Barat. Di tempat itu pula dimakamkan dua anak perempuan Syekh Maulana Muhammad Syafei, yakni Nyimas Rangga Wulan dan Nyimas Rangga Wayan. (diolah dari berbagai sumber)
Bukti peninggalan tokoh awal penyebar Islam ini berupa makam keramat yang banyak diziarahi, baik oleh penduduk sekitar maupun dari daerah luar. Bahkan, dalam waktu tertentu, terutama pada bulan Rabiul Awal (Mulud), makam keramat ini seringkali diziarahi oleh masyarakat dari berbagai daerah.
Hasil perjuangan Syekh Maulana Muhammad Syafei pun masih terasa hingga saat ini dimana sejumlah wilayah di Bandung Barat, seperti Cihampelas, Cililin, Cipongkor, Sindangkerta, Gununghalu dan Rongga dikenal sebagai Kota Santri dan Pabrik Haji.
Kini makam keramat Syekh Maulana Syafei yang berada di RT 07 RW 07, Desa Cijenuk, Kecamatan Cipongkor menjadi salah satu objek wisata religi di Bandung Barat. Di tempat itu pula dimakamkan dua anak perempuan Syekh Maulana Muhammad Syafei, yakni Nyimas Rangga Wulan dan Nyimas Rangga Wayan. (diolah dari berbagai sumber)
(don)