10 Desa Terpencil di Kepulauan Riau Kini Bisa Menikmati Listrik
loading...
A
A
A
BATAM - PT PLN Persero kembali menyelesaikan pembangunan jaringan listrik di 10 Desa di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini ditandai dengan peresmian yang dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau Kepulauan Riau (UIW RKR), Hartono di Desa Baran Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga. Desa yang dilistriki merupakan daerah terpencil.
"Kami menyalakan listrik di Kabupaten Lingga yaitu Desa Mamut, Desa Laboh, Desa Tanjung Kelit, Desa Baran, Desa Pulau Duyung, Desa Pasir Panjang, Desa Suak Buaya, Desa Temiang, dan Desa Tanjung Lipat juga 1 desa di Kabupaten Karimun yaitu Desa Tulang,” ujar Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, Rabu (7/4/2021).
Ansar juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN, dengan teraliri listrik di 10 desa tersebut telah meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) Provinsi Kepulauan Riau. Hingga April 2021, RDB Kepulauan Kepri telah mencapai 93,75% dan Rasio Elektrifikasi PLN sebesar 98,65%.
"Dengan hadirnya listrik di masyarakat sangat membantu peningkatan perekonomian ditengah pandemi, hal ini seiring dengan adanya listrik tingkat kesejahteraan pun akan meningkat," ungkap Ansar.
Sebelumnya, masyarakat di 10 desa tersebut masih menggunakan genset sebagai sumber listriknya dengan biaya operasional yang lebih tinggi.
"Kami sangat berterima kasih karena genset kami hanya hidup 5 jam dengan biaya per bulannya 300 ribu sedangkan dengan listrik PLN kami hanya membayar 150 ribu," ujar salah seorang warga Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun, Roslan (43).
General Manager PLN UIWRKR, Hartono menjelaskan, pembangunan jaringan listrik meliputi jaringan tegangan menengah sepanjang 28,5 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 24,36 kms, 12 unit gardu distribusi dengan total daya sebesar 850 kilo Volt Ampere (kVA) dan 8 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan total kapasitas terpasang sebesar 800 kilo Watt (kW).
"Total biaya seluruh investasi pengerjaan di 10 desa ini mencapai 42,2 miliar rupiah dan akan melayani sebanyak 1.883 pelanggan," ungkap Hartono.
Pada kesempatan tersebut, Hartono juga mengajak seluruh pelanggan PLN pasca bayar agar selalu disiplin dan taat dalam membayar tagihan rekening listrik sebelum batas akhir pembayaran, yakni pada tanggal 20 setiap bulannya.
Baca juga: Hi Electrizen, Begini Cara Baca Meter Mandiri via Aplikasi PLN Mobile
"Hal ini agar terhindar dari pemutusan aliran listrik, apalagi pembayaran saat ini sangat mudah dilakukan bisa dimana saja melalui Aplikasi PLN Mobile, ATM, EComerce, Mobile Banking serta PPOB tersebar," tandas Hartono.
"Kami menyalakan listrik di Kabupaten Lingga yaitu Desa Mamut, Desa Laboh, Desa Tanjung Kelit, Desa Baran, Desa Pulau Duyung, Desa Pasir Panjang, Desa Suak Buaya, Desa Temiang, dan Desa Tanjung Lipat juga 1 desa di Kabupaten Karimun yaitu Desa Tulang,” ujar Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, Rabu (7/4/2021).
Ansar juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN, dengan teraliri listrik di 10 desa tersebut telah meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) Provinsi Kepulauan Riau. Hingga April 2021, RDB Kepulauan Kepri telah mencapai 93,75% dan Rasio Elektrifikasi PLN sebesar 98,65%.
"Dengan hadirnya listrik di masyarakat sangat membantu peningkatan perekonomian ditengah pandemi, hal ini seiring dengan adanya listrik tingkat kesejahteraan pun akan meningkat," ungkap Ansar.
Sebelumnya, masyarakat di 10 desa tersebut masih menggunakan genset sebagai sumber listriknya dengan biaya operasional yang lebih tinggi.
"Kami sangat berterima kasih karena genset kami hanya hidup 5 jam dengan biaya per bulannya 300 ribu sedangkan dengan listrik PLN kami hanya membayar 150 ribu," ujar salah seorang warga Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun, Roslan (43).
General Manager PLN UIWRKR, Hartono menjelaskan, pembangunan jaringan listrik meliputi jaringan tegangan menengah sepanjang 28,5 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang 24,36 kms, 12 unit gardu distribusi dengan total daya sebesar 850 kilo Volt Ampere (kVA) dan 8 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan total kapasitas terpasang sebesar 800 kilo Watt (kW).
"Total biaya seluruh investasi pengerjaan di 10 desa ini mencapai 42,2 miliar rupiah dan akan melayani sebanyak 1.883 pelanggan," ungkap Hartono.
Pada kesempatan tersebut, Hartono juga mengajak seluruh pelanggan PLN pasca bayar agar selalu disiplin dan taat dalam membayar tagihan rekening listrik sebelum batas akhir pembayaran, yakni pada tanggal 20 setiap bulannya.
Baca juga: Hi Electrizen, Begini Cara Baca Meter Mandiri via Aplikasi PLN Mobile
"Hal ini agar terhindar dari pemutusan aliran listrik, apalagi pembayaran saat ini sangat mudah dilakukan bisa dimana saja melalui Aplikasi PLN Mobile, ATM, EComerce, Mobile Banking serta PPOB tersebar," tandas Hartono.
(sms)