200 Ton Zircon yang Ditahan ESDM Diduga Mengandung Radioaktif
loading...
A
A
A
PANGKALPINANG - Sebanyak 200 ton zircon yang rencananya akan dikirim ke Wan Hai China, diduga mengandung bahan radioaktif.
Hal itu berdasarkan deteksi alat detektor radioaktif dari tim Direktorat Jendral (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Sumber Daya Minerba (ESDM) saat melakukan pengambilan sampel zircon, Minggu (4/4/2021).
Namun, untuk memastikan hal tersebut pihak Ditjen Minerba masih harus menunggu hasil ujian laboratorium dalam dua pekan kedepan.
"Kami datang ke sini untuk memastikan barang-barang yang ada di dalam karung ini isinya apa saja," kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin.
Pihak Ditjen sengaja menggunakan alat detektor tersebut, untuk memastikan apakah zircon milik PT Citra Alam Lestari yang sedanya sudah dikirim Sabtu (3/4/2021) malam itu, sudah dimurnikan atau belum.
Akan tetapi, alat detektor radioaktif tersebut medetaksi adanya sinyal yang diduga masih ada mineral monazite didalam beberapa jumbo bag berisi zircon itu.
Sebagaimana diketahui, 200 ton zircon yang dikemas dalam delapan kontainer itu gagal dikirim ke China karena diduga melanggar.
Kemudian pada Minggu kemarin zircon itu dibongkar dari peti kemas. Satu persatu zircon yang dipacking dalam beberapa jumbo bag itu dikeluarkan dari dalam peti kemas.
Baca juga: Bertemu Gubernur Papua Secara Tertutup, Mendagri: Alasan ke PNG Tetap Salah
Oleh petugas Ditjen Minerba, kemudian diambil sampelnya untuk kemudian di uji laboratorium.
Baca juga: Diduga Suap Petugas Pelabuhan Soal Rapid Test, Seorang Penumpang Kapal Membantah
Sejumlah instansi terkait turut hadir saat pengecekan dan pengambilan sampel tersebut, seperti Anggota bKomisi VII DPR RI Bambang Pati Jaya, Pelindo, Scufindo, Ditkrimsus Polda Babel dan lainnya.
Lihat Juga: Tembakan Peringatan saat Detik-detik Penangkapan Kapal Pembawa TKI Ilegal di Selat Malaka
Hal itu berdasarkan deteksi alat detektor radioaktif dari tim Direktorat Jendral (Ditjen) Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Sumber Daya Minerba (ESDM) saat melakukan pengambilan sampel zircon, Minggu (4/4/2021).
Namun, untuk memastikan hal tersebut pihak Ditjen Minerba masih harus menunggu hasil ujian laboratorium dalam dua pekan kedepan.
"Kami datang ke sini untuk memastikan barang-barang yang ada di dalam karung ini isinya apa saja," kata Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin.
Pihak Ditjen sengaja menggunakan alat detektor tersebut, untuk memastikan apakah zircon milik PT Citra Alam Lestari yang sedanya sudah dikirim Sabtu (3/4/2021) malam itu, sudah dimurnikan atau belum.
Akan tetapi, alat detektor radioaktif tersebut medetaksi adanya sinyal yang diduga masih ada mineral monazite didalam beberapa jumbo bag berisi zircon itu.
Sebagaimana diketahui, 200 ton zircon yang dikemas dalam delapan kontainer itu gagal dikirim ke China karena diduga melanggar.
Kemudian pada Minggu kemarin zircon itu dibongkar dari peti kemas. Satu persatu zircon yang dipacking dalam beberapa jumbo bag itu dikeluarkan dari dalam peti kemas.
Baca juga: Bertemu Gubernur Papua Secara Tertutup, Mendagri: Alasan ke PNG Tetap Salah
Oleh petugas Ditjen Minerba, kemudian diambil sampelnya untuk kemudian di uji laboratorium.
Baca juga: Diduga Suap Petugas Pelabuhan Soal Rapid Test, Seorang Penumpang Kapal Membantah
Sejumlah instansi terkait turut hadir saat pengecekan dan pengambilan sampel tersebut, seperti Anggota bKomisi VII DPR RI Bambang Pati Jaya, Pelindo, Scufindo, Ditkrimsus Polda Babel dan lainnya.
Lihat Juga: Tembakan Peringatan saat Detik-detik Penangkapan Kapal Pembawa TKI Ilegal di Selat Malaka
(boy)