Update Banjir Bandang dan Longsor Flores Timur: 34 Tewas, 9 Luka, dan 2 Hilang

Minggu, 04 April 2021 - 16:27 WIB
loading...
Update Banjir Bandang dan Longsor Flores Timur: 34 Tewas, 9 Luka, dan 2 Hilang
Banjir bandang dan longsor meluluhlantakkan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto/iNews TV/Joni Nura
A A A
FLORES TIMUR - Korban banjir bandang dan longsor yang meluluhlantakkan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, terus bertambah. Hingga Minggu (4/4/2021) sore, tercatat ada 34 orang korban tewas akibat bencana alam tersebut.



Bencana alam yang terjadi pada Minggu (4/4/2021) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB tersebut, menerjang tiga desa dan satu kelurahan di tiga kecamatan yang ada di Pulau Adonara, yakni Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng; Kelurahan Waiwerang, Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur; dan Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.



Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur, Lenny Grachyelln menyebutkan, korban meninggal dunia bertambah menjadi 34 orang. "Sisanya, sembilan orang luka-luka, dua orang masih hilang, dan 49 kepala keluarga terdampak bencana," tegasnya.



Korban meninggal terbanyak berada di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng. Di wilayah ini ada 31 korban tewas , lima orang luka-luka, dan sembilan kepala keluarga terdampak. Sedangkan di Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur, terdapat empat korban luka-luka, dan dua orang hilang. Sementara di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado ada tiga orang tewas, dan 40 keluarga terdampak.

Dia menyebutkan, kerugian materiiil akibat bencana alam ini, antara lain puluhan rumah warga rusak tertimbun ;umpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng. Lalu ada rumah warga yang hanyut, dan jembatan di Desa Waiburah, terputus.



"Kami telah melakukan koordinasi untuk penanganan darurat bencana alam ini. Bapak Bupati Flores Timur, juga telah menuju lokasi bencana alam, untuk mengecek langsung kondisinya, dan mencari solusi untuk penanganan bencana," tegasnya.

Hingga saat ini kondisi cuaca masih sangat buruk. Satu-satunya jalur menuju ke Pulau Adonara, adalah melalui jalur laut. Sementara kondisi cuaca hujan disertai angin dan gelombang tinggi, sehingga pelayaran ke Pulau Adonara dihentikan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2088 seconds (0.1#10.140)