Kabar Gembira bagi UMKM, Ridwan Kamil Tawarkan Market hingga Rp400 Triliun

Sabtu, 03 April 2021 - 03:58 WIB
loading...
Kabar Gembira bagi UMKM, Ridwan Kamil Tawarkan Market hingga Rp400 Triliun
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama pelaku UMKM berdiskusi di Nara Park, Bandung, Jumat (2/4/2021). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil membawa kabar gembira bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tetap tumbuh dan berkembang di tengah pandemi COVID-19 yang tak kunjung usai.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Lembaga Penyiaran Berperan Penting dalam Penanganan COVID-19

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan bahwa ada market yang dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM dengan nilai yang cukup besar mencapai sekitar Rp400 triliun.

Baca juga: Punya Jutaan Follower, Ridwan Kamil Manfaatkan Akun Medsosnya Dukung Gernas

Hal itu diungkapkan Kang Emil seusai acara makan malam bersama Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki dan para pelaku UMKM Jabar di Nara Park, Jalan Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jumat (2/4/2021).

Menurut Kang Emil, market yang nilainya cukup fantastis tersebut berasal dari belanja kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah pusat. Dia pun mendorong para pelaku UMKM di Jabar untuk memanfaatkan potensi tersebut.

"Ada market Rp 400 triliun. Mangga (silakan) UMKM Jabar manfaatkan potensi tahunan Rp400 triliun, belanja kementerian dan lembaga," ungkap Kang Emil.

Kang Emil pun berjanji akan terus mempromosikan kabar itu agar semakin banyak pelaku UMKM di Jabar yang memanfaatkan peluang tersebut. Sehingga, UMKM Jabar dapat segera bangkit setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19.

"Itu mungkin oleh-oleh, informasi itu yang akan saya promosikan. Kadang-kadang UMKM bingung mau jual ke mana karena tidak tahu datanya. Silakan, UMKM merespons peluang yang luar biasa ini," katanya.

Selain menawarkan peluang tersebut, Kang Emil pun menyatakan, Pemprov Jabar berkomitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang kerap dihadapi para pelaku UMKM.

"Pemprov Jabar komit menyelesaikan permasalahan UMKM ini karena sangat multidimensi, dari pemasaran, skala, dan lain-lain," katanya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menyebut bahwa hadirnya market Rp400 triliun itu merupakan hikmah pandemi COVID-19, khususnya bagi para pelaku UMKM.

"Ya, itu kan hikmah dari pandemi. Ketika sekarang daya beli masyarakat turun, akhirnya penyerapan produk UMKM harus (dilakukan) pemerintah. Alhamdulillah (kebijakan) itu sudah masuk dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja," ungkap Teten.

"Jadi, setiap tahun itu ada market yang cukup besar senilai Rp400 triliun lebih yang bisa dimanfaatkan oleh produk UMKM," lanjut Teten menegaskan.

Dengan hadirnya kebijakan tersebut, lanjut Teten, pihaknya ingin bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendampingi UMKM yang mampu menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah.

"Kang Emil tadi sudah sampaikan, mereka (pelaku UMKM) butuh data apa saja yang dibutuhkan, mulai seragam, furniture, terus peralatan pertanian, kesehatan, dan sebagainya. Kita fokus karena ini marketnya sudah jelas," tutur Teten.

Tidak hanya dari kementerian dan lembaga-lembaga pemerintah, tambah Teten, market cukup besar bagi para pelaku UMKM juga datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan, kata Teten, Menteri BUMN, Erick Thohir pun sudah berkomitmen bahwa 47 BUMB bakal berbelanja di UMKM.

"Market kedua belanja BUMN. Ini juga ada komitmen Pa Erick (Menteri BUMN, Erick Tohir, 47 BUMN sudah gabung yang mana (belanja) Rp15 miliar ke bawah untuk UMKM dulu, itu besar," ujarnya.

Teten menegaskan, pihaknya melakukan pendekatan market demand bagi para pelaku UMKM terkait penerapan kebijakan pemerintah itu. Terlebih, kata Teten, mengacu pada UU Cipta Kerja, setiap pelaku UMKM pun dapat mengagunkan surat perintah kerja (SPK) kepada pihak bank untuk mendapatkan pembiayaan modal kerja.

"Di UU Cipta Kerja, untuk pembiayaan modal kerja ada SPK. SPK bisa diagunkan ke bank untuk modal kerja, untuk mendukung 40 persen penyerapan. Jadi, kita targeted market, (peluang) kita besar lah," kata Teten.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1214 seconds (0.1#10.140)