Ridwan Kamil Luncurkan EDJ Demi Penyajian Data Akurat
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berkomitmen untuk selalu menyajikan data yang akurat dan efisien dalam hal pengambilan keputusan dan kebijakan pemerintah daerah.
Untuk menunjangnya, maka pemerintah provinsi Jawa Barat menghadirkan portal penyajian data yang diberi nama Ekosistem Data Jabar (EDJ). Program ini pun telah diluncurkan Gubernur Ridwan Kamil via konferensi video di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung , Kamis (25/3/2021).
Dalam Ekosistem Data Jabar, terdapat tiga portal bernama Open Data Jabar, Satu Data Jabar, dan Satu Peta Jabar. Jenis data yang disajikan, yakni dataset, visualisasi, dan indikator kinerja.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil berharap, dengan hadirnya portal data dan informasi yang komprehensif, keputusan dan kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan efektif dan efisien.“Karena kami mendapati selaku pemakai data seringkali keputusan-keputusan itu tidak akurat, tidak tepat, ragu-ragu karena data yang kurang pas. Saya selalu punya prinsip good decision coming from good data,” katanya.
Terdapat perbedaan dari portal Open Data Jabar, Satu Data Jabar, dan Satu Peta Jabar. Open Data Jabar dapat diakses oleh masyarakat dan data yang disajikan bersifat publik. Satu Data Jabar menjadi portal berbagi pakai data antar perangkat daerah di Pemda Provinsi Jabar. Ada data yang dikecualikan, data publik, dan data internal di dalam Satu Data Jabar.
Sedangkan Satu Peta Jabar menjadi portal berbagi pakai data yang berisi data-data geospasial atau berupa peta. Ketiga portal tersebut saling terintegrasi.
Pengkategorian data publik, data internal, dan data dikecualikan, pun disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).“Saya berharap akan ada ratusan atau ribuan data datang dari seluruh perangkat daerah. Tapi saya titip untuk dikelola satu portal datanya, satu ekosistemnya oleh Diskominfo," tutur Kang Emil.
"Kami harus jadi yang terdepan dalam penggunaan data spasial kalau bisa lebih animatif kalau ada teknologinya sehingga enak dilihat," sambungnya.
Tampilan ketiga portal tersebut dibuat ramah pengguna supaya masyarakat umum mudah mengakses data yang disajikan. Pengguna juga tidak perlu klarifikasi terkait data karena data yang disajikan sudah divalidasi dan terpercaya.
Kang Emil berharap, masyarakat dapat memanfaatkan data yang disajikan dalam EDJ untuk berkontribusi dalam pembangunan Jabar.“Tentunya bagi bagian dari transparansi ke pemerintahan semua data ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat Jawa Barat untuk kepentingan pembangunan, untuk kepentingan studi, kepentingan riset dan kepentingan lain-lain," ucapnya.
Kang Emil pun mengapresiasi semua pihak yang turut membangun sistem data dan informasi secara komprehensif.“Ini bukan kerja Superman tapi kerja super tim. Kerja semua pihak yang berkeringat menghasilkan hal-hal yang luar biasa," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Setiaji berharap, perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar dan masyarakat umum dapat memanfaatkan EDJ dengan sebaik-baiknya.
“Ini adalah salah satu pemanfaatan dari ketersediaan data-data yang telah kami kumpulkan dan semakin ke depan, diharapkan data-data tersebut akan semakin banyak, dan semakin banyak analisis pula yang bisa kami sajikan,” ucapnya.
Untuk menunjangnya, maka pemerintah provinsi Jawa Barat menghadirkan portal penyajian data yang diberi nama Ekosistem Data Jabar (EDJ). Program ini pun telah diluncurkan Gubernur Ridwan Kamil via konferensi video di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung , Kamis (25/3/2021).
Dalam Ekosistem Data Jabar, terdapat tiga portal bernama Open Data Jabar, Satu Data Jabar, dan Satu Peta Jabar. Jenis data yang disajikan, yakni dataset, visualisasi, dan indikator kinerja.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil berharap, dengan hadirnya portal data dan informasi yang komprehensif, keputusan dan kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar akan efektif dan efisien.“Karena kami mendapati selaku pemakai data seringkali keputusan-keputusan itu tidak akurat, tidak tepat, ragu-ragu karena data yang kurang pas. Saya selalu punya prinsip good decision coming from good data,” katanya.
Terdapat perbedaan dari portal Open Data Jabar, Satu Data Jabar, dan Satu Peta Jabar. Open Data Jabar dapat diakses oleh masyarakat dan data yang disajikan bersifat publik. Satu Data Jabar menjadi portal berbagi pakai data antar perangkat daerah di Pemda Provinsi Jabar. Ada data yang dikecualikan, data publik, dan data internal di dalam Satu Data Jabar.
Sedangkan Satu Peta Jabar menjadi portal berbagi pakai data yang berisi data-data geospasial atau berupa peta. Ketiga portal tersebut saling terintegrasi.
Pengkategorian data publik, data internal, dan data dikecualikan, pun disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).“Saya berharap akan ada ratusan atau ribuan data datang dari seluruh perangkat daerah. Tapi saya titip untuk dikelola satu portal datanya, satu ekosistemnya oleh Diskominfo," tutur Kang Emil.
"Kami harus jadi yang terdepan dalam penggunaan data spasial kalau bisa lebih animatif kalau ada teknologinya sehingga enak dilihat," sambungnya.
Tampilan ketiga portal tersebut dibuat ramah pengguna supaya masyarakat umum mudah mengakses data yang disajikan. Pengguna juga tidak perlu klarifikasi terkait data karena data yang disajikan sudah divalidasi dan terpercaya.
Kang Emil berharap, masyarakat dapat memanfaatkan data yang disajikan dalam EDJ untuk berkontribusi dalam pembangunan Jabar.“Tentunya bagi bagian dari transparansi ke pemerintahan semua data ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat Jawa Barat untuk kepentingan pembangunan, untuk kepentingan studi, kepentingan riset dan kepentingan lain-lain," ucapnya.
Kang Emil pun mengapresiasi semua pihak yang turut membangun sistem data dan informasi secara komprehensif.“Ini bukan kerja Superman tapi kerja super tim. Kerja semua pihak yang berkeringat menghasilkan hal-hal yang luar biasa," katanya.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Setiaji berharap, perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar dan masyarakat umum dapat memanfaatkan EDJ dengan sebaik-baiknya.
“Ini adalah salah satu pemanfaatan dari ketersediaan data-data yang telah kami kumpulkan dan semakin ke depan, diharapkan data-data tersebut akan semakin banyak, dan semakin banyak analisis pula yang bisa kami sajikan,” ucapnya.
(nic)