OPM Ancam Tembaki Pesawat Sipil dan Militer serta Serang Kabupaten Paniai
loading...
A
A
A
PANIAI - Beredar video ancaman dan propaganda perang oleh KKB Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai, yang menyasar aparat Keamanan TNI/Polri, pesawat sipil dan TNI/Polri, dan Bupati Paniai. Video berdurasi 15 menit 29 detik yang beredar mulai 14 Maret 2021 tersebut berisi tentang komunikasi menggunakan HT antara terindikasi pimpinan KKB atau TPNPB OPM Intan Jaya di Distrik Kebo, Kabupaten Paniai dengan seorang (terindikasi anggota KKB Intan Jaya).
Di dalam video tersebut, terdapat tiga orang OPM , dengan rincian : satu orang berbicara menggunakan HT dan memegang 1 HT (total terdapat dua HT). Seorang lagi membawa senjata api laras pendek jenis revolver, dan satu orang yang merekam.
Baca: Komandan OPM Wilayah Kosiwo Kepulauan Yapen Serahkan Diri Berikut Senjata Api
Selain itu, didalam video terindikasi juga total dua HT dan terdapat satu tas berisi amunisi senpi laras panjang. Selanjutnya, adapun inti percakapan di dalam video tersebut, sebagai berikut :
1. Meminta agar semua pucuk yang berada di Kampung Magataga (Perbatasan Kab. Paniai dengan Kab. Intan Jaya) untuk dibawa ke Kabupaten Paniai karena pihaknya akan membuat tembakan di Distrik Kebo, Paniai.
2. Berencana akan melakukan gangguan terhadap kampung asal Meki Fritz Nawipa (Bupati Paniai) dan Frans Nawipa (Jaringan Penyelundup Senjata Api dan Munisi Ilegal Nabire - Paniai) beserta keluarganya. Baik itu yang berada di Kebo, Pasir Putih, Komopa, maupun di Enarotali, yang telah bekerja sama dengan TNI-Polri.
3. Sudah melaporkan ke Markas Ugimba (Kabupaten Intan Jaya) dan menyampaikan kepada Komandan Operasi a.n. Guspi Waker untuk segera mengirimkan anak-anak (Pasukan) karena pihaknya akan membunuh orang di Enarotali, Kab. Paniai. Hal ini dikarenakan Bupati Paniai dan keluarganya tidak bertanggung jawab terhadap uang miliknya sebesar Rp2,35 miliar.
4. Pihaknya akan membuat perang di Enarotali, Kabupaten Paniai. Salah satunya dengan melakukan tembakan terhadap pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri. Tembakan akan dilakukan dari Daruto (salah satu kampung di Distrik Paniai Timur, Kab. Paniai).
5. Meminta agar senjata di Kabupaten Intan Jaya, seperti sniper 2 pucuk, AK-47 3 pucuk, dan M16 6 pucuk, agar dibawa ke Distrik Kebo, Paniai, dan selanjutnya akan memancing keributan dengan membuang-buang tembakan.
6. Telah meminta semua komando operasi Kodap VIII Intan Jaya untuk berhenti berperang dan menggeser peperangan di Kab. Paniai. Kemudian, semua pasukan dari Damianus Yogi (Damianus Magai Yogi @ Rimba Ribut - Pangkodap IV/Paniai) dan Pasukan Otto Jemmy (Otto Jemmy Magai Yogi @ Tiup - Pangopslap dan Kepala Staf KSP Kodap IV/Paniai) harus turut serta bergabung.
7. Sudah sekitar 2 bulan berada di Kab. Paniai dan sampai saat ini Bupati Paniai tidak memberikan jawaban apa-apa, padahal janjinya sejak 10 Februari 2021.
Di dalam video tersebut, terdapat tiga orang OPM , dengan rincian : satu orang berbicara menggunakan HT dan memegang 1 HT (total terdapat dua HT). Seorang lagi membawa senjata api laras pendek jenis revolver, dan satu orang yang merekam.
Baca: Komandan OPM Wilayah Kosiwo Kepulauan Yapen Serahkan Diri Berikut Senjata Api
Selain itu, didalam video terindikasi juga total dua HT dan terdapat satu tas berisi amunisi senpi laras panjang. Selanjutnya, adapun inti percakapan di dalam video tersebut, sebagai berikut :
1. Meminta agar semua pucuk yang berada di Kampung Magataga (Perbatasan Kab. Paniai dengan Kab. Intan Jaya) untuk dibawa ke Kabupaten Paniai karena pihaknya akan membuat tembakan di Distrik Kebo, Paniai.
2. Berencana akan melakukan gangguan terhadap kampung asal Meki Fritz Nawipa (Bupati Paniai) dan Frans Nawipa (Jaringan Penyelundup Senjata Api dan Munisi Ilegal Nabire - Paniai) beserta keluarganya. Baik itu yang berada di Kebo, Pasir Putih, Komopa, maupun di Enarotali, yang telah bekerja sama dengan TNI-Polri.
3. Sudah melaporkan ke Markas Ugimba (Kabupaten Intan Jaya) dan menyampaikan kepada Komandan Operasi a.n. Guspi Waker untuk segera mengirimkan anak-anak (Pasukan) karena pihaknya akan membunuh orang di Enarotali, Kab. Paniai. Hal ini dikarenakan Bupati Paniai dan keluarganya tidak bertanggung jawab terhadap uang miliknya sebesar Rp2,35 miliar.
4. Pihaknya akan membuat perang di Enarotali, Kabupaten Paniai. Salah satunya dengan melakukan tembakan terhadap pesawat, baik pesawat sipil maupun helikopter TNI-Polri. Tembakan akan dilakukan dari Daruto (salah satu kampung di Distrik Paniai Timur, Kab. Paniai).
5. Meminta agar senjata di Kabupaten Intan Jaya, seperti sniper 2 pucuk, AK-47 3 pucuk, dan M16 6 pucuk, agar dibawa ke Distrik Kebo, Paniai, dan selanjutnya akan memancing keributan dengan membuang-buang tembakan.
6. Telah meminta semua komando operasi Kodap VIII Intan Jaya untuk berhenti berperang dan menggeser peperangan di Kab. Paniai. Kemudian, semua pasukan dari Damianus Yogi (Damianus Magai Yogi @ Rimba Ribut - Pangkodap IV/Paniai) dan Pasukan Otto Jemmy (Otto Jemmy Magai Yogi @ Tiup - Pangopslap dan Kepala Staf KSP Kodap IV/Paniai) harus turut serta bergabung.
7. Sudah sekitar 2 bulan berada di Kab. Paniai dan sampai saat ini Bupati Paniai tidak memberikan jawaban apa-apa, padahal janjinya sejak 10 Februari 2021.