Lima Dekade Prambors, Terdepan di Industri Kreatif dan Tampil Adaptif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Prambors mencapai usia 50 tahun tepat pada 18 Maret 2021 ini. Usia yang terlahir dari impian, kerja keras, dan semangat untuk selalu menjadi bagian dari kehidupan generasi muda Indonesia dari masa ke masa.
Brand Manager Prambors Radio Iqbal Tawwakal menjelaskan, tantangan yang dihadapi Prambors dari masa ke masa, memahat dan membentuk pemahaman wadyabala Prambors untuk menentukan strategi menghadapi tantangan selanjutnya.
Dirinya menjelaskan, pada tahun 70-an, musik di Prambors diseleksi tidak memuat kritik. Namun komunitas pendengar Prambors melesat pesat, didominasi anak muda sehingga lagu dan materi siaran kian disesuaikan bagi generasi muda.
Dikatakan, Prambors berkembang dengan menghadirkan kaset kompilasi, hingga acara offline Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors yang menoreh sejarah dan mengubah peta musik pop Indonesia.
"LCLR melahirkan beberapa musisi hebat seperti Fariz RM, Dian Pramana Poetra, Ikang Fawzi hingga Yovie Widianto. Era 80-an Prambors menjaga pendengar dengan menghadirkan kuis berhadiah spektakuler seperti mobil, pionir pada masanya," jelasnya.
Selain itu, pada era 90-an muncul sandiwara radio super sukses Catatan Si Boy yang jadi trendsetter bagi anak muda seluruh Indonesia dan acara offline seperti Tenda Mangkal dan Prambors Nite.
Dia melanjutkan, Medium 2000-an, Prambors turut menjadi saksi kebangkitan musik Indie melalui Riot, yang kemudian menjadi saksi lahirnya berbagai band Indie terbaik Indonesia, hingga program spektakuler Katakan Cinta yang meledak luar biasa.
"Seluruh program direncanakan untuk melahirkan sesuatu yang baru dan sepenuhnya berbeda bagi pendengar Prambors. Hebatnya Prambors adalah selalu melahirkan sesuatu yang baru, dan secara tidak langsung menjadi semacam standar bagi industri radio anak muda di Indonesia,” sebut Nycta Gina, penyiar Prambors.
Selain memutarkan musik hit nomor satu, menghadirkan program yang selalu bersifat kekinian dan cocok bagi anak muda di masanya, Prambors bahkan termasuk salah satu pencipta tren yang meng-hired penyiar berdasar karakter atau personality.
"Kalau zaman dulu penyiar lebih banyak yang suaranya merdu atau serak basah yang empuk, saat ini terbuka kesempatan untuk berbagai macam suara bisa menjadi penyiar, seperti suara saya misalnya. Hebatnya, kemudian banyak yang mengikuti formula ini," katanya.
"Untuk itu saya berterima kasih kepada Prambors , karena telah menciptakan tren baru, memberi kesempatan makin luas bagi siapapun menjadi bagian dari Prambors Radio ,” tandas dia.
Brand Manager Prambors Radio Iqbal Tawwakal menjelaskan, tantangan yang dihadapi Prambors dari masa ke masa, memahat dan membentuk pemahaman wadyabala Prambors untuk menentukan strategi menghadapi tantangan selanjutnya.
Dirinya menjelaskan, pada tahun 70-an, musik di Prambors diseleksi tidak memuat kritik. Namun komunitas pendengar Prambors melesat pesat, didominasi anak muda sehingga lagu dan materi siaran kian disesuaikan bagi generasi muda.
Baca Juga
Dikatakan, Prambors berkembang dengan menghadirkan kaset kompilasi, hingga acara offline Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors yang menoreh sejarah dan mengubah peta musik pop Indonesia.
"LCLR melahirkan beberapa musisi hebat seperti Fariz RM, Dian Pramana Poetra, Ikang Fawzi hingga Yovie Widianto. Era 80-an Prambors menjaga pendengar dengan menghadirkan kuis berhadiah spektakuler seperti mobil, pionir pada masanya," jelasnya.
Selain itu, pada era 90-an muncul sandiwara radio super sukses Catatan Si Boy yang jadi trendsetter bagi anak muda seluruh Indonesia dan acara offline seperti Tenda Mangkal dan Prambors Nite.
Dia melanjutkan, Medium 2000-an, Prambors turut menjadi saksi kebangkitan musik Indie melalui Riot, yang kemudian menjadi saksi lahirnya berbagai band Indie terbaik Indonesia, hingga program spektakuler Katakan Cinta yang meledak luar biasa.
"Seluruh program direncanakan untuk melahirkan sesuatu yang baru dan sepenuhnya berbeda bagi pendengar Prambors. Hebatnya Prambors adalah selalu melahirkan sesuatu yang baru, dan secara tidak langsung menjadi semacam standar bagi industri radio anak muda di Indonesia,” sebut Nycta Gina, penyiar Prambors.
Selain memutarkan musik hit nomor satu, menghadirkan program yang selalu bersifat kekinian dan cocok bagi anak muda di masanya, Prambors bahkan termasuk salah satu pencipta tren yang meng-hired penyiar berdasar karakter atau personality.
"Kalau zaman dulu penyiar lebih banyak yang suaranya merdu atau serak basah yang empuk, saat ini terbuka kesempatan untuk berbagai macam suara bisa menjadi penyiar, seperti suara saya misalnya. Hebatnya, kemudian banyak yang mengikuti formula ini," katanya.
"Untuk itu saya berterima kasih kepada Prambors , karena telah menciptakan tren baru, memberi kesempatan makin luas bagi siapapun menjadi bagian dari Prambors Radio ,” tandas dia.
(agn)