Abaikan COVID-19, Ribuan Orang Berjubel di Pasar Wiradesa Pekalongan
loading...
A
A
A
PEKALONGAN - Menjelang Lebaran, Pasar Wiradesa, Pekalongan sangat ramai dan padat. Ancaman virus corona jenis baru, COVID-19 tak mempengaruhi aktivitas pedagang dan pembeli. Bahkan bahu jalan digunakan para penjual untuk menggelar dagangannya, sehingga menambah kesemrawutan pasar tumpah ini.
Di pasar yang berada di pinggi jalan panturan ini juga banyak angkot, becak serta parkir sembarangan sehingga menambah semrawut lalu lintas. Belum lagi banyak warga menyeberang jalan, sehingga menambah keruwetan.
Dari pantauan di lapangan, masih banyak pedagang dan pembeli yang tidak mengenakan masker. Mereka juga tidak melakukan social distancing dan psyical distancing, tetap berjualan berdekatan.( )
Sejumlah pedagang mengakui, setiap menjelang Lebaran menggunakan pinggir jalan pantura di depan pasar ini untuk berjualan. "Saya terpaksa berjualan di bahu jalan pantura karena tidak mempunyai kios di dalam. Saya tahu ini bahaya, tapi bagaimana lagi, saya harus cari penghasilan untuk keluarga," kata Isnawati, penjual tahu, Selasa (19/5/2020).
Adanya pandemi COVID-19 tidak mempengaruhi Pasar Wiradesa Pekalongan. Ribuan warga menyerbu pasar tradisional terbesar di Pekalongan tersebut. "Kami harus belanja untuk kebutuhan Lebaran dan kebutuhan sehari-hari. Pandemi COVID-19 memang bahaya tapi kami harus makan dan memenuhi kebutuhan seperti baju Lebaran juga kebutuhan sehari-hari," kata Solihah, pembeli warga Mayangan.
Di pasar yang berada di pinggi jalan panturan ini juga banyak angkot, becak serta parkir sembarangan sehingga menambah semrawut lalu lintas. Belum lagi banyak warga menyeberang jalan, sehingga menambah keruwetan.
Dari pantauan di lapangan, masih banyak pedagang dan pembeli yang tidak mengenakan masker. Mereka juga tidak melakukan social distancing dan psyical distancing, tetap berjualan berdekatan.( )
Sejumlah pedagang mengakui, setiap menjelang Lebaran menggunakan pinggir jalan pantura di depan pasar ini untuk berjualan. "Saya terpaksa berjualan di bahu jalan pantura karena tidak mempunyai kios di dalam. Saya tahu ini bahaya, tapi bagaimana lagi, saya harus cari penghasilan untuk keluarga," kata Isnawati, penjual tahu, Selasa (19/5/2020).
Adanya pandemi COVID-19 tidak mempengaruhi Pasar Wiradesa Pekalongan. Ribuan warga menyerbu pasar tradisional terbesar di Pekalongan tersebut. "Kami harus belanja untuk kebutuhan Lebaran dan kebutuhan sehari-hari. Pandemi COVID-19 memang bahaya tapi kami harus makan dan memenuhi kebutuhan seperti baju Lebaran juga kebutuhan sehari-hari," kata Solihah, pembeli warga Mayangan.
(abd)