Pemimpin Baru Telah Lahir, Eri Cahyadi-Armuji Siap Lanjutkan Kebaikan
loading...
A
A
A
KOTA SURABAYA - Setiap pemimpin ada masanya. Setiap masa, ada pemimpinnya. Kini, pemimpin baru itu telah lahir. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Surabaya siap melanjutkan kebaikan yang ada di Surabaya. Ia siap membawa Surabaya terbang tinggi!
Nyaris tak ada istirahat baginya. Usai dilantik di Gedung Negara Grahadi pada Jumat (26/2/2021) lalu, ia langsung tancap gas melayani warga Surabaya. Bahkan, di hari pertama kerja, Wali Kota Eri Cahyadi langsung memantau pelaksanaan vaksinasi massal bagi lansia di Lobby Gedung The Samator Jalan Kedung Baruk, Surabaya.
Setelah itu, ia juga memantau dan menyapa warga yang donor darah dan donor plasma konvalesen di Grand City Surabaya. Dia bersyukur karena Surabaya menjadi penggerak donor plasma konvalesen. Tentunya ini menunjukkan bahwa Surabaya membangun dengan cara gotong-royong.
“Insyaallah kalau kita bersama-sama dan bergotong-royong di masa pandemi ini, insyallah kita akan bisa melewatinya,” katanya.
Bahkan, ketika malam itu Surabaya diguyur hujan lebat, ia langsung terjun mengecek pompa air di Kenjeran dan bahu membahu mencari penyebab terjadinya genangan di kawasan tersebut. Hingga ditemukan ada jembatan yang bermasalah dan tak lagi difungsikan, sehingga dia pun meminta jajarannya untuk membongkar jembatan tersebut.
Kemudian pada Senin (1/3/2021), Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji secara resmi menerima tongkat kepemimpinan Surabaya. Pasalnya, kala itu DPRD Surabaya menggelar rapat paripurna serah terima jabatan Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyaksikan serah terima jabatan itu.
Seusai serah terima jabatan, ia nampaknya enggan beristirahat. Dia membuka jas kehormatannya dan langsung blusukan meninjau sejumlah saluran dan bahkan melakukan rapat teknis di lapangan. Ia seakan mewarisi pendahulunya, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang selalu sigap mengambil keputusan ketika ditemukan masalah di lapangan.
Ia juga berjalan kaki menelusuri beberapa saluran hingga masuk ke gang-gang kecil. Tepat di pintu masuk Gang Lebar Jalan Raya Tandes, dia meminta beton penutup saluran itu dibuka. Alat berat pun didatangkan untuk membuka penutup beton itu. Beberapa penutup beton juga dibuka oleh Satgas PU Bina Marga dan Satgas DKRTH.
Bahkan, saat itu ia langsung melihat sendiri kondisi di bawah saluran. Dengan berbekal senter besar, ia beberapa kali jongkok demi melihat kondisi di bawah saluran.
Nyaris tak ada istirahat baginya. Usai dilantik di Gedung Negara Grahadi pada Jumat (26/2/2021) lalu, ia langsung tancap gas melayani warga Surabaya. Bahkan, di hari pertama kerja, Wali Kota Eri Cahyadi langsung memantau pelaksanaan vaksinasi massal bagi lansia di Lobby Gedung The Samator Jalan Kedung Baruk, Surabaya.
Setelah itu, ia juga memantau dan menyapa warga yang donor darah dan donor plasma konvalesen di Grand City Surabaya. Dia bersyukur karena Surabaya menjadi penggerak donor plasma konvalesen. Tentunya ini menunjukkan bahwa Surabaya membangun dengan cara gotong-royong.
“Insyaallah kalau kita bersama-sama dan bergotong-royong di masa pandemi ini, insyallah kita akan bisa melewatinya,” katanya.
Bahkan, ketika malam itu Surabaya diguyur hujan lebat, ia langsung terjun mengecek pompa air di Kenjeran dan bahu membahu mencari penyebab terjadinya genangan di kawasan tersebut. Hingga ditemukan ada jembatan yang bermasalah dan tak lagi difungsikan, sehingga dia pun meminta jajarannya untuk membongkar jembatan tersebut.
Kemudian pada Senin (1/3/2021), Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji secara resmi menerima tongkat kepemimpinan Surabaya. Pasalnya, kala itu DPRD Surabaya menggelar rapat paripurna serah terima jabatan Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyaksikan serah terima jabatan itu.
Seusai serah terima jabatan, ia nampaknya enggan beristirahat. Dia membuka jas kehormatannya dan langsung blusukan meninjau sejumlah saluran dan bahkan melakukan rapat teknis di lapangan. Ia seakan mewarisi pendahulunya, mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang selalu sigap mengambil keputusan ketika ditemukan masalah di lapangan.
Ia juga berjalan kaki menelusuri beberapa saluran hingga masuk ke gang-gang kecil. Tepat di pintu masuk Gang Lebar Jalan Raya Tandes, dia meminta beton penutup saluran itu dibuka. Alat berat pun didatangkan untuk membuka penutup beton itu. Beberapa penutup beton juga dibuka oleh Satgas PU Bina Marga dan Satgas DKRTH.
Bahkan, saat itu ia langsung melihat sendiri kondisi di bawah saluran. Dengan berbekal senter besar, ia beberapa kali jongkok demi melihat kondisi di bawah saluran.