Peningkatan Kompetensi Guru Juga Harus Sentuh Guru Honorer

Senin, 13 April 2020 - 11:10 WIB
loading...
Peningkatan Kompetensi Guru Juga Harus Sentuh Guru Honorer
Peningkatan kompetensi Guru tidak hanya menyentuh ASN, tapi juga untuk guru honorer. Foto: Sindonews/dok
A A A
MAKASSAR - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar menilai peningkatan praktikum dan kompetensi guru, seharusnya juga menyentuh para guru honorer.

Hal ini mencuat menyusul keluarnya pernyataan menteri pendidikan, tentang wacana peningkatan kemampuan praktikum tiap guru oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarin pekan lalu.

Plt Kepala Disdik Kota Makassar Abdul Rahman Bando menjelaskan, bahwa wacana tersebut harus menyentuh secara menyeluruh tidak hanya kepada para guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja.

"Kalau menurut pemahaman saya yang namanya orang yang memiliki transfer ilmu ke peserta didik, berartikan seharusnya tidak dibatasi pada ASN saja, bangsa ini tidak mau kenal guru kontrak (atau) negeri tutuntan itukan intinya harus cerdas anaknya," ujar Rahman.

Saat ini, tidak ada standar baku dalam hal kompetensi dan kemampuan praktikum yang diterapkan pada guru honorer, mereka hanya diterima asalkan memiliki latar belakang pendidikan yang linear.

"Setelah diterima tidak melalui juga proses PPG langsung berdiri di hadapan siswa, jadi tidak ada standarnya," ujar Rahman.

Uji kemampuan praktikum tidak dapat diselenggarakan ke mereka, lantaran pengangkatan tidak dilakukan oleh Disdik sendiri melainkan oleh kota, sehingga akan menjadi problem tersendiri nantinya.

Guru tanpa terkecuali seharusnya ditinjau kemampuan praktikum dan kompetensinya agar mereka benar-benar siap dalam mencerdaskan anak didiknya.

Sementara itu peningkatan praktikum guru seperti yang diwacanakan oleh Menteri Pendidikan, harus memiliki kriteria tersendiri yang bisa diterapkan pada guru-guru honorer untuk memastikan standar guru tidak beragam dan sesuai dengan yang diharapkan.

Ditanya terkait penerapannya, meski dipastikan tahun ini upaya peningkatan kemampuan praktikum bakal dilaksanakan, Rahman justru pesimis hal itu benar-benar bisa optimal mengingat situasi saat ini kurang baik.

Kalaupun betul-betul diterapkan kepada seluruh guru termasuk honorer, dipastikan hal itu bakal lewat daring.

"Bisa saja modelnya model daring, kemungkinan itu sistem pengiriman modul atau materi secara daring dari kementerian kemudian nantinya dipelajari masing-masing guru," katanya.
(mba)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)