DPR Pertanyakan Progres Renovasi Rumah Sakit COVID-19 yang Dilakukan Kemenhan

Rabu, 03 Maret 2021 - 07:48 WIB
loading...
DPR Pertanyakan Progres...
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BANDUNG - DPR RI mempertanyakan progres refocusing rumah sakit yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk membantu pandemi COVID-19 . Mereka menilai, renovasi 110 rumah sakit belum menujukkan progres signifikan.

Anggota Komisi 1 DPR RI dari fraksi NasDem Muhammad Farhan menilai, progres renovasi rumah sakit COVID-19 dinilai kurang transparan terhadap komisi 1. Karena secara lembaga komisi ini berkaitan dengan Kemenhan maupun TNI.

"Refocusing anggaran 2020 dari Kemenhan merupakan bagian upaya bersama menghadapi pandemi COVID-19 sejak Maret 2020. Namun memang kita di komisi 1 belum mendapatkan rincian program refocusing dari Kemenhan tersebut," ujar Farhan dalam keterangan resmi yang diterima MPI, Rabu (3/3/2021).

Farhan menuturkan, hasil dari observasi ke lapangan, belum menunjukan progres pengerjaan renovasi. Farhan memastikan Komisi 1 mengawal penggunaan dana tersebut.

"Maka wajar jika ada pertanyaan transparansi penggunaan refocussing anggaran Kememhan untuk COVID-19," katanya.

Pihaknya, akan menyoroti program hasil refocussing anggaran Kemenhan untuk COVID-19 agar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah Kota Bandung dan kota Cimahi.

Dia mengaku, hingga saat ini belum melihat pelaksanaan program dalam rangka penanganan COVID-19 di Kota Bandung dan Cimahi.

Farhan menekankan, renovasi tersebut dilaksanakan terhadap rumah sakit yang berada di zona tertinggi penyebaran COVID-19 seperti Bandung Raya dan Jabodetabek.

"Sewajarnya ada alokasi anggaran dalam proporsi besar ke zona merah, karena dengan kepadatan penduduk yang tinggi risiko penularan pun lebih besar. Dalam kerangka kerja dan fungsi pertahanan dan ketahanan bangsa, maka kemampuan kita menghadapi pandemik harus kuat dari hulu sampai hilir," katanya.

Pihaknya meminta Kemenhan transparan dengan pengelolaan anggaran untuk keterbukaan kepada publik.

"Itu sebabnya perlu sekali Kemenhan berbagi informasi dan memberikan laporan yang lengkap sehingga bisa jadi bahan kami melakukan verifikasi di dapil masing - masing, mengenai peran Kemenhan dalam penanganan pandmeik COVID-19 di seluruh Indonesia," ujarnya.

Selain soal renovasi, Farhan juga meminta Kemenhan terbuka terkait langkah keikutsertaannya menangani pandemi pada program vaksinasi.

"Skema vaksinasi berbeda dengan skema penyiapan faskes (termasuk RS) dalam lingkungan Kemenhan, maka selain melaporkan penggunaan refocusing anggaran, Kemenhan juga perlu memaparkan rencana dukungan kepada skema vaksinasi COVID-19, karena ini kerja besar bangsa Indonesia," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian dan lembaga (K/L) melakukan realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. Salah satunya adalah Kementerian Pertahanan.

Baca juga: Alami Sedimentasi, Normalisasi Irigasi Macan Subang Ditarget Rampung Dua Tahun

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, selain refocusing anggaran, Kementerian Pertahanan juga tengah melakukan renovasi pada 110 rumah sakit. Rumah sakit ini nantinya akan menampung pasien Corona.

"Mereka lagi membenahi sekitar 110 rumah sakit yang selama ini dikelola oleh TNI dan juga Kemhan, yang kemudian ini bisa digunakan untuk menangani pasien dampak Covid yang tentunya akan lebih baik pelayanannya, dan juga bukan hanya untuk 2020, dan ke depan," ujarnya.

Baca juga: Masuk Bursa Pilgub Jabar, Cellica Memilih Fokus Bekerja

Menurut Askolani, terkait realisasi belanja K/L yang tercatat hingga kini, dia menjelaskan untuk Kemhan terjadi penurunan 3 persen dibandingkan tahun lalu. Selain itu, Kementerian Pertahanan berhasil menghemat Rp13 triliun untuk pagu belanja Eksisting.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1471 seconds (0.1#10.140)