Bangun Ketahanan Pangan, FKDB dan Mabes Polri, Asstafsus Wapres Panen Raya di Cirebon
loading...
A
A
A
CIREBON - Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB), Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, dan Mabes Polri dalam hal ini Kabaharkam Polri panen raya di Desa Jaga Pura, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Panen padi varitas inpari 30 di atas lahan seluas 10 hektare mencapai 7,5 hingga 8 ton/bahu (1 bahu setara 0,70 hingga 0,74 hektare).
Panen ini wujud nyata hasil diskusi panjang 3 bulan fokus untuk meningkatkan hasil panen di daerah lumbung padi Jawa Barat, meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, dan Subang. Diskusi melibatkan FKDB, Kabaharkam Polri, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden (Asstafsus Wapres) RI, dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
Akhirnya diputuskan pada Sabtu 15 Februari 2020 untuk melakukan percobaan penanaman padi dengan membangun ekosistem yang didukung oleh teknologi pupuk futura serta nutrisi esensial. Setelah berjalan kurang lebih selama 90 hari, pada Senin (18/5/2020), bangsa ini tengah menghadapi pandemi COVID-19, tanaman padi tersebut membuahkan hasil yang memuaskan. (Baca juga; Pastikan Daging Aman, Disnakan Purwakarta Periksa Supermarket )
“Alhamdulillah dengan tehnologi dan ekosistem baru, dulu padi yang dipanen 4-5 ton/bahu kini meningkat sebesar 25% menjadi 7,5 hingga 8 ton/bahu. Ini sekaligus mendukung program kerja wapres yang berkualitas di bidang industri pertanian untuk meningkatkan produktivitas ketahanan pangan yakni dengan memperkuat ketahanan pangan masyarakat dalam kondisi pandemi COVID-19," papar Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Dr H Ikhsan Abdullah SH MH.
Diketahui sebelumnya project penanaman benih padi yang dilakukan bersama antara Asisten Staf Wapres RI, FKDB, dan Bhabinkamtibmas pioner tidak menggunakan anggaran negara, melainkan murni dukungan dari personal masing-masing. (Baca juga; Minim Perhatian Pemprov Jabar, Guru Ngaji Senang Terima Sembako dari PKB )
Ke depan, lanjut Ikhsan Abdullah, selaku stafsus wapres RI untuk terus memperluas penanaman padi dan menghasilkan panen yang memadai perlu ditingkatkan lagi dengan menggandeng perbankan nasional, kementerian pertanian, Badan Usaha Logistik (Bulog) serta pemilik sawah dengan konsep maro, mertelu, merampat dengan menerapkan sistem syariah.
Banyaknya masyarakat yang mulai beralih dan bermain di industri online (e-commerce) dan dengan keberhasilan penanaman benih padi ini tegas Ikhsan Abdullah sekaligus menyadarkan generasi petani bahwa industri pertanian juga mampu memberikan pekerjaan dan peningkatan produktivitas serta membantu masyarakat pencari kerja.
Di masa yang akan datang kerjasama ini akan ditingkatkan dengan konsep syariah yaitu program bagi hasil maro (paro-paro), mertelu, merampat, nyatu dan seterusnya yang sesuai dengan nilai-nilai kearifanan lokal yang mulai terkikis dan wajib untuk ditumbuhkan kembali. "Kami sangat optimis dapat memberikan kontribusi, memberikan lahan pekerjaan bagi angkatan kerja di desa dan perkampungan" tegas Ikhsan Abdullah.
Pada pelaksanaan panen perdana ini mengingat Jawa Barat masih dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka dalam pelaksanaan panen raya tetap melakukan protokol pelaksanaan sosial distancing dan menggunakan masker.
Pada panen raya juga dihadiri perwakilan dari FKDB H Ayep Zaki, Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Drs Tajuddin MH. Selain itu hadir Kapolres Kota Cirebon, Kapolsek Gegesik, serta Kuwu Desa Jaga Pura Kidul, Wetan Kulon, dan Kaler,s erta tokoh masyarakat Drs Sadili.
Panen ini wujud nyata hasil diskusi panjang 3 bulan fokus untuk meningkatkan hasil panen di daerah lumbung padi Jawa Barat, meliputi Kabupaten Cirebon, Indramayu, Karawang, dan Subang. Diskusi melibatkan FKDB, Kabaharkam Polri, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden (Asstafsus Wapres) RI, dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
Akhirnya diputuskan pada Sabtu 15 Februari 2020 untuk melakukan percobaan penanaman padi dengan membangun ekosistem yang didukung oleh teknologi pupuk futura serta nutrisi esensial. Setelah berjalan kurang lebih selama 90 hari, pada Senin (18/5/2020), bangsa ini tengah menghadapi pandemi COVID-19, tanaman padi tersebut membuahkan hasil yang memuaskan. (Baca juga; Pastikan Daging Aman, Disnakan Purwakarta Periksa Supermarket )
“Alhamdulillah dengan tehnologi dan ekosistem baru, dulu padi yang dipanen 4-5 ton/bahu kini meningkat sebesar 25% menjadi 7,5 hingga 8 ton/bahu. Ini sekaligus mendukung program kerja wapres yang berkualitas di bidang industri pertanian untuk meningkatkan produktivitas ketahanan pangan yakni dengan memperkuat ketahanan pangan masyarakat dalam kondisi pandemi COVID-19," papar Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Dr H Ikhsan Abdullah SH MH.
Diketahui sebelumnya project penanaman benih padi yang dilakukan bersama antara Asisten Staf Wapres RI, FKDB, dan Bhabinkamtibmas pioner tidak menggunakan anggaran negara, melainkan murni dukungan dari personal masing-masing. (Baca juga; Minim Perhatian Pemprov Jabar, Guru Ngaji Senang Terima Sembako dari PKB )
Ke depan, lanjut Ikhsan Abdullah, selaku stafsus wapres RI untuk terus memperluas penanaman padi dan menghasilkan panen yang memadai perlu ditingkatkan lagi dengan menggandeng perbankan nasional, kementerian pertanian, Badan Usaha Logistik (Bulog) serta pemilik sawah dengan konsep maro, mertelu, merampat dengan menerapkan sistem syariah.
Banyaknya masyarakat yang mulai beralih dan bermain di industri online (e-commerce) dan dengan keberhasilan penanaman benih padi ini tegas Ikhsan Abdullah sekaligus menyadarkan generasi petani bahwa industri pertanian juga mampu memberikan pekerjaan dan peningkatan produktivitas serta membantu masyarakat pencari kerja.
Di masa yang akan datang kerjasama ini akan ditingkatkan dengan konsep syariah yaitu program bagi hasil maro (paro-paro), mertelu, merampat, nyatu dan seterusnya yang sesuai dengan nilai-nilai kearifanan lokal yang mulai terkikis dan wajib untuk ditumbuhkan kembali. "Kami sangat optimis dapat memberikan kontribusi, memberikan lahan pekerjaan bagi angkatan kerja di desa dan perkampungan" tegas Ikhsan Abdullah.
Pada pelaksanaan panen perdana ini mengingat Jawa Barat masih dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka dalam pelaksanaan panen raya tetap melakukan protokol pelaksanaan sosial distancing dan menggunakan masker.
Pada panen raya juga dihadiri perwakilan dari FKDB H Ayep Zaki, Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Drs Tajuddin MH. Selain itu hadir Kapolres Kota Cirebon, Kapolsek Gegesik, serta Kuwu Desa Jaga Pura Kidul, Wetan Kulon, dan Kaler,s erta tokoh masyarakat Drs Sadili.
(wib)