Besok, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bakal Divaksinasi Sebagai Penyintas

Senin, 01 Maret 2021 - 15:19 WIB
loading...
Besok, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana Bakal Divaksinasi Sebagai Penyintas
Ilustrasi/SINDOnews/dok
A A A
BANDUNG - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dijadwalkan akan menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama pada Selasa 2 Maret 2021. Rencananya, penyuntikan vaksin akan dilaksanakan di Balai Kota Bandung.

"Saya terdaftar karena sudah lebih dari tiga bulan sebagai penyintas," katanya di Balai Kota Bandung, Senin (1/3/2021).

Meski pernah terpapar Covid-19 pada Maret 2020 lalu, namun dia menyatakan siap untuk mengikuti program vaksinasi. Karena menurutnya, vaksinasi kunci untuk keluar dari situasi pandemi Covid-19. "Saya siap. Saya kemarin sudah dikonfirmasi terdaftar," tuturnya.

Perlu diketahui, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan aturan baru tentang pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Pada aturan baru tersebut, kini penyintas boleh mengikuti program vaksinasi.

Pada tahap kedua vaksinasi COVID-19 di Kota Bandung, selain Yana, ada beberapa pejabat publik lainnya yang dijadwalkan akan menerima suntikan pertama Vaksin COVID-19.

"Besok para kadis (kepala dinas), rektor, beberapa pejabat yang sering berinteraksi dengan masyarakat. Semua dari kementerian kesehatan langsung, jadi kita mengikuti saja," terangnya.

Sebagai penyintas COVID-19, Yana pun meminta kepada masyarakat yang telah terpapar COVID-19 dan kemudian dinyatakan negatif, untuk tetap istirahat selama satu sampai dua Minggu.

Baca juga: Disuntik Vaksin COVID-19, Bupati Bandung Terpilih Panjatkan Doa Ini

"Minimal seminggu atau dua minggu. Jangan beraktivitas berat. Karena badan kita membutuhkan recovery," imbaunya.

Tak lupa, lanjutnya, protokol kesehatan harus tetap dijaga. Pasalnya, meski pernah terpapar namun bukan tubuh akan kebal dari paparan virus Corona.

Baca juga: Ramai Soal Buzzer dan Miras, Roy Suryo Sebut Semuanya Merusak Manusia

"Saya juga setelah dinyatakan sembuh, tetap melaksanakan protokol kesehatan. Karena yang saya baca, kita terpapar itu akhirnya ada antibody. Tapi tidak berarti kebal," tuturnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2866 seconds (0.1#10.140)