Ini Penyebab Ricuh Vaksinasi Pedagang di Pasar Tanah Abang

Kamis, 25 Februari 2021 - 08:10 WIB
loading...
Ini Penyebab Ricuh Vaksinasi Pedagang di Pasar Tanah Abang
Proses pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang Tanah Abang sempat ricuh. Pedagang yang terdaftar sebagai peserta membludak. SINDOnews/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Proses pemberian vaksinasi Covid-19 kepada para pedagang Tanah Abang sempat ricuh. Pedagang yang terdaftar sebagai peserta membludak sehingga membuat kerumunan di lokasi. Adu mulut dengan petugas pun tak terelakkan.

Kementerian Kesehatan mengakui bahwa kericuhan saat vaksinasi di Pasar Tanah Abang dua hari lalu terjadi karena buruknya komunikasi publik kepada para pedagang. Alur vaksinasi yang diterapkan juga turut memicu kerumunan.

Koordinator Vaksinasi Pedagang Tanah Abang, Siti Khalimah mengatakan, kericuhan dan kerumunan berawal dari tingginya animo para pedagang untuk divaksin. Akibatnya, jumlah pedagang yang mendaftar untuk divaksin pada gelombang kedua melonjak.

Pada gelombang pertama, kata dia, jumlah pedagang yang mendaftar sebanyak 9.720 pedagang. Sedangkan pada gelombang kedua jumlah pedagang yang mendaftar sebanyak 11.300 orang lebih. (Baca juga; Dihentikan, Wagub DKI Minta Vaksinasi di Tanah Abang Diatur Ulang )

Di sisi lain, lanjut dia, pedagang sudah mendengar pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa vaksinasi di Tanah Abang akan berlangsung dalam lima hari saja terhitung sejak Rabu (17/2). Para pedagang pun cemas tak kebagian vaksin karena waktunya sudah hampir habis.

Siti mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah mensosialisasikan kepada pedagang bawha semuanya akan disuntik vaksin. Namun, sosialisasi itu ternyata tak mampu menghilangkan kecemasan pedagang. Walhasil, mereka berkerumun dan berdesak-desakan untuk bisa divaksin.

"Ya boleh dibilang, (kericuhan dan kerumunan itu terjadi karena) agak kurang komunikasi kita ke padagang," kata Siti ketika dihubungi wartawan, Kamis (25/2/2021). (Baca juga; Vaksinasi COVID-19 untuk 9.729 Pedagang di Tanah Abang Ditargetkan Selesai 5 Hari )

Siti yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza pada Dirjen P2P Kemenkes itu, menilai selain buruknya komunikasi publik, pemicu kerumunan adalah alur vaksinasi yang diubah.

Pada pelaksanaan awal, 17 - 20 Februari, pedagang diminta datang ke lokasi vaksinasi sesuai jadwal yang tertera di kupon masing-masing. Sedangkan pada 22 dan 23 Februari, vaksinasi digelar tanpa kupon. Alhasil pedagang datang berduyun-duyun ke lokasi vaksinasi di jam yang sama.

"Pada Senin dan Selasa (23 dan 24 Februari) itu kita coba tidak pakai kupon. Nah itu mungkin yang membuat pedagang susah diatur," kata Siti.

Sekadar informasi, proses pemberian vaksinasi kepada para pedagang di Pasar Tanah Abang sempat terhenti pada Selasa (23/2) dan Rabu (24/2) kemarin. Hal itu lantaran pedagang yang akan mendapatkan vaksin kian membludak.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2058 seconds (0.1#10.140)