Pemkot Makassar Kirim 3 Nama Peserta Lelang Jabatan ke Pusat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Tiga besar nama pejabat yang lolos seleksi lelang jabatan Pemkot Makassar telah dikirim ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Hanya tinggal menunggu rekomendasi sebelum ditetapkan satu nama.
Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin mengatakan, terkati lelang jabatan tersebut sudah menjalankan apa yang menjadi rekomendasi KASN, termasuk berkoordinasi dengan Wali Kota terpilih Moh Ramdhan Pomanto.
"Kemarin kita sudah balas suratnya, karena memang kita telah melakukan apa yang direkomendasikan oleh KASN," kata Rudy,Senin, (22/02/2021).
Dia menegaskan kelanjutan lelang jabatan ini sudah menjadi tanggung jawabnya. Apalagi dia telah mendapat izin dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan rekomendasi KASN .
"Tapi ini semua nanti kembali ke KASN . Dilihat lagi legal formilnya, kalau belum sesuai pasti akan ada perbaikan," ujar Rudy.
Bahkan, dia menyebutkan penetapan pejabat defenitif akan ditentukan Wali Kota terpilih Moh Ramdhan Pomanto. Tiga nama untuk masing-masing jabatan sudah dikirim ke KASN. Tinggal menunggu rekomendasi.
"Kita sekarang sudah tidak bisa ngapa-ngapain. Kalau KASN sudah oke, dan tiga besar ini dinyatakan valid baru bisa ditetapkan satu nama. Jadi yang menentukan itu wali kota yang menjabat," beber dia.
Sebelumnya hal ini sempat menuai polemik Baru-baru ini, beredar surat KASN meminta Pemkot Makassar menghentikan lelang jabatan. Hal itu tertuang dalam surat nomor: B-690/KASN/02/2021, tentang Penghentian Pelaksanaan PJT Pratama di Lingkup Pemkot Makassar yang ditujukan kepada Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin.
Surat itu ditandatangani oleh Ketua KASN, Agus Pramusinto, pada 10 Februari 2021. Dalam surat itu, KASN menilai proses seleksi tidak sesuai prosedur dan juga menyalahi rekomendasi KASN Nomor: B-598/KASN/02/2021, 3 Februari 2021. Namun Rudy menegaskan tidak ada lagi persoalan.
Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto enggan berkomentar jauh sekaitan dengan lelang jabatan yang saat ini tengah berproses di Pemkot Makassar .
"Saya sebenarnya no comment terkait kebijakan tersebut," ungkap Danny sapaannya.
Yang pasti, kata dia, begitu selesai pelantikan, pihaknya akan langsung menggodok "kabinet" yang akan membantunya dalam bekerja.
"Setelah ini (pelantikan) langsung akan saya godok. Akan banyak orang baru," tandasnya.
Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin mengatakan, terkati lelang jabatan tersebut sudah menjalankan apa yang menjadi rekomendasi KASN, termasuk berkoordinasi dengan Wali Kota terpilih Moh Ramdhan Pomanto.
"Kemarin kita sudah balas suratnya, karena memang kita telah melakukan apa yang direkomendasikan oleh KASN," kata Rudy,Senin, (22/02/2021).
Dia menegaskan kelanjutan lelang jabatan ini sudah menjadi tanggung jawabnya. Apalagi dia telah mendapat izin dari Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) dan rekomendasi KASN .
"Tapi ini semua nanti kembali ke KASN . Dilihat lagi legal formilnya, kalau belum sesuai pasti akan ada perbaikan," ujar Rudy.
Bahkan, dia menyebutkan penetapan pejabat defenitif akan ditentukan Wali Kota terpilih Moh Ramdhan Pomanto. Tiga nama untuk masing-masing jabatan sudah dikirim ke KASN. Tinggal menunggu rekomendasi.
"Kita sekarang sudah tidak bisa ngapa-ngapain. Kalau KASN sudah oke, dan tiga besar ini dinyatakan valid baru bisa ditetapkan satu nama. Jadi yang menentukan itu wali kota yang menjabat," beber dia.
Sebelumnya hal ini sempat menuai polemik Baru-baru ini, beredar surat KASN meminta Pemkot Makassar menghentikan lelang jabatan. Hal itu tertuang dalam surat nomor: B-690/KASN/02/2021, tentang Penghentian Pelaksanaan PJT Pratama di Lingkup Pemkot Makassar yang ditujukan kepada Pj Wali Kota, Rudy Djamaluddin.
Surat itu ditandatangani oleh Ketua KASN, Agus Pramusinto, pada 10 Februari 2021. Dalam surat itu, KASN menilai proses seleksi tidak sesuai prosedur dan juga menyalahi rekomendasi KASN Nomor: B-598/KASN/02/2021, 3 Februari 2021. Namun Rudy menegaskan tidak ada lagi persoalan.
Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto enggan berkomentar jauh sekaitan dengan lelang jabatan yang saat ini tengah berproses di Pemkot Makassar .
"Saya sebenarnya no comment terkait kebijakan tersebut," ungkap Danny sapaannya.
Yang pasti, kata dia, begitu selesai pelantikan, pihaknya akan langsung menggodok "kabinet" yang akan membantunya dalam bekerja.
"Setelah ini (pelantikan) langsung akan saya godok. Akan banyak orang baru," tandasnya.
(agn)