TTS Gempar, Belasan Warga Diterjang Banjir Bandang Saat Gotong Jenazah

Senin, 22 Februari 2021 - 09:15 WIB
loading...
TTS Gempar, Belasan Warga Diterjang Banjir Bandang Saat Gotong Jenazah
Warga di Desa Liliana, Kecamatan Nunbena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, berupaya menerobos banjir Sungai Nisnoni, sambil membawa peti jenazah. Foto/iNews TV/Sefnat Basie
A A A
TIMOR TENGAH SELATAN - Banjir bandang di Sungai Nisnoni, datang secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat warga Desa Liliana, Kecamatan Nunbena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, sempat panik karena mereka sedang menyeberangi sungai sambil menggotong jenazah untuk dimakamkan.



Aksi berbahaya menyeberangi derasnya arus banjir tersebut, terpaksa dilakukan warga karena tidak adanya jembatan penghubung di desa tersebut. Aksi nekat warga ini, sempat viral setelah videonya diunggah di media sosial.



Dalam video tersebut terlihat kondisi sungai yang awalnya kering, tiba-tiba diterjang banjir bandang dengan air yang berwarna cokelat pekat. Belasan warga yang sedang memikul peti jenazah, akhirnya nekat menyeberangi derasnya arus sungai , karena posisinya sudah terkepung air banjir.



Wakil Bupati TTS, Army Konay yang turut mengantar jenazah tersebut, membenarkan kejadian itu. Kejadiannya pada Minggu (21/2/2021) siang, saat warga akan memakamkan jenazah warga desa setempat.

"Ada belasan anak sungai di lokaisi tersebut. Di lokasi itu bisa setiap saat terjadi banjir mendadak , karena wilayah hulu yakni di Mutis, dan Fatumnasi, mengalami hujan. Kemarin kami terjebak banjir ," ungkap Army Konay.



Jenazah yang akan dimakamkan merupakan tokoh desa setempat. Sebelum meninggal, almarhum mengalami sakir di RSUD TTS. Setelah meninggal dunia, jenazah hendak dimakamkan di kampung halamannya di Desa Liliana.

Mobil yang membawa jenazah dari ibu kota Kabupaten TTS, tidak bisa melanjutkan perjalanan karena arus banjir yang deras , sehingga warga terpaksa menggotong jenazah menerobos banjir .



Selain jalur ini, warga juga terpaksa melintasi anak sungai lainnya dengan jarak tempuh 7 km, agar bisa tiba di tempat pemakanan keluarga di kampung ini. Banjir bandang bisa setiap saat datang tiba-tiba di kawasan tersebut, apabila di hulu sungai yakni di kawasan Gunung Mutis, turun hujan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1317 seconds (0.1#10.140)