Alami Gangguan Mesin, Pesawat Garuda Lakukan Pendaratan Darurat
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pesawat Garuda Airlines jenis B-737-800 GA 642 PK-GFF, terpaksa harus return to base (RTB) atau kembali Bandara Sultan Hasanuddin dengan melakukan pendaratan darurat karena mengalami gangguan mesin pada Rabu, (17/02/2021) pagi sekitar 10.11 wita.
Pesawat yang dibawa oleh Pilot Jonathan Martin, ini bertujuan ke Bandara Djalaluddin Gorontalo. Namun karena adanya technical problem engine failure 2 pada pesawat Garuda Indonesia ini membuat harus kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin.
Kepala Otoritas Bandara V, Baitul Ikhwan menjelaskan, RTB tersebut diambil oleh pilot, setelah pesawaf take off dengan ketinggian 200 feet. Sebelum RTB, pesawat tersebut terputar di udara kurang lebih 42 menit.
"Setelah beberapa saat take off engine nomor 2 pada pesawat Garuda Indonesia GA 642 mengeluarkan asap hitam. Langkah yang diambil pilot yakni melapor ke tower terkait kerusakan yang dialaminya, kemudian pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin . Tindakan pilot ini sudah sesuai SOP yang berlaku," jelasnya.
Ikhwan melanjutkan, meski terjadi kerusakan pada pesawat, namun seluruh penumpang pesawat dan kru yang berjumlah 34 orang dalam kondisi selamat. Sementara untuk pesawat sendiri kata Ikhwan, tidak lagi beroperasi sambil menunggu perbaikan dan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak maskapai.
"Kondisi penumpang semuanya baik. Sehat dan aman. Mereka semua turun dari pesawat dengan keadaan selamat. Saat ini mereka masih menunggu pihak maskapai untuk memberangkatkan mereka kembali ke daerah tujuan. Karena itu masih tanggung jawab pihak maskapai ," ujarnya.
Sementara itu, untuk melakukan tindakan penyelamatan penumpang pesawat, maka pihak pengelola Bandara Sultan Hasanuddin menyiapkan personel pemadam kebakakaran dari Lanud Hasanuddin dan bandara serta ambulans di seputaran runway pendaratan.
Saat mendarat pesawat Garuda Indonesia GA 642 PK-GFF menggunakan runway 03-21 di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan parkir di apron stand R38 dengan aman.
Pesawat yang dibawa oleh Pilot Jonathan Martin, ini bertujuan ke Bandara Djalaluddin Gorontalo. Namun karena adanya technical problem engine failure 2 pada pesawat Garuda Indonesia ini membuat harus kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin.
Kepala Otoritas Bandara V, Baitul Ikhwan menjelaskan, RTB tersebut diambil oleh pilot, setelah pesawaf take off dengan ketinggian 200 feet. Sebelum RTB, pesawat tersebut terputar di udara kurang lebih 42 menit.
"Setelah beberapa saat take off engine nomor 2 pada pesawat Garuda Indonesia GA 642 mengeluarkan asap hitam. Langkah yang diambil pilot yakni melapor ke tower terkait kerusakan yang dialaminya, kemudian pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin . Tindakan pilot ini sudah sesuai SOP yang berlaku," jelasnya.
Ikhwan melanjutkan, meski terjadi kerusakan pada pesawat, namun seluruh penumpang pesawat dan kru yang berjumlah 34 orang dalam kondisi selamat. Sementara untuk pesawat sendiri kata Ikhwan, tidak lagi beroperasi sambil menunggu perbaikan dan pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak maskapai.
"Kondisi penumpang semuanya baik. Sehat dan aman. Mereka semua turun dari pesawat dengan keadaan selamat. Saat ini mereka masih menunggu pihak maskapai untuk memberangkatkan mereka kembali ke daerah tujuan. Karena itu masih tanggung jawab pihak maskapai ," ujarnya.
Sementara itu, untuk melakukan tindakan penyelamatan penumpang pesawat, maka pihak pengelola Bandara Sultan Hasanuddin menyiapkan personel pemadam kebakakaran dari Lanud Hasanuddin dan bandara serta ambulans di seputaran runway pendaratan.
Saat mendarat pesawat Garuda Indonesia GA 642 PK-GFF menggunakan runway 03-21 di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan parkir di apron stand R38 dengan aman.
(agn)