Proyek Jalan Tol AP Pettarani Makassar Masuki Tahap Akhir
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pembangunan Proyek Jalan Tol AP Pettarani Makassar, kini telah memasuki tahap akhir dengan pemasangan balok jembatan.
Proyek yang merupakan investasi dari PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) bersama dengan PT Wijaya Karya Beton, Tbk (WIKA Beton) selaku Kontraktor Utama dan Nippon Koei Co Ltd.
Seremonial pengerjaan tahapan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Gubernur Sulawesi Selatan , Wali Kota Makassar serta seluruh jajaran institusi terkait melalui media video conference pada Minggu (17/5/2020) pagi.
Teknologi konstruksi yang digunakan pada proyek ini tergolong baru. WIKA Beton sebagai kontraktor utama proyek memilih metode span by span dengan Launching Gantry untuk proses pemasangan balok jembatan, serta Beam Bracing sebagai metode kerja pier.
Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Layang Makassar Sudah Capai 70 Persen
Berbekal pengalaman WIKA Beton pada proyek Semanggi yang lalu, penggunaan metode ini sangat efektif dan dapat menekan risiko gangguan lalu lintas yang muncul saat proses pengerjaan proyek berlangsung. Proyek Jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun 2020.
Meski di tengah pandemi Covid-19, pengerjaan Proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani ini terus dilakukan, dengan tetap mematuhi standar sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja (SMK3), serta protokol pencegahan Covid-19 yang diterapkan secara disiplin dan ketat.
Sejumlah prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dibuat, diterapkan di seluruh unit kerja WIKA Beton sejak akhir Februari 2020 dan terus diperbarui seiring dengan perkembangan data kasus di Indonesia.
Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) mengungkapkan, hal ini sebagai kontribusi dalam memberikan solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan di Kota Makassar.
Ia menjelaskan, manajemen perusahaan bersama dengan WIKA Beton, Nippon Koei Co, Ltd, dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, terus berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dalam menyelesaikan pembangunan ini.
Proyek yang merupakan investasi dari PT Margautama Nusantara (MUN) melalui anak usahanya PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) bersama dengan PT Wijaya Karya Beton, Tbk (WIKA Beton) selaku Kontraktor Utama dan Nippon Koei Co Ltd.
Seremonial pengerjaan tahapan tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Gubernur Sulawesi Selatan , Wali Kota Makassar serta seluruh jajaran institusi terkait melalui media video conference pada Minggu (17/5/2020) pagi.
Teknologi konstruksi yang digunakan pada proyek ini tergolong baru. WIKA Beton sebagai kontraktor utama proyek memilih metode span by span dengan Launching Gantry untuk proses pemasangan balok jembatan, serta Beam Bracing sebagai metode kerja pier.
Baca Juga: Progres Pembangunan Tol Layang Makassar Sudah Capai 70 Persen
Berbekal pengalaman WIKA Beton pada proyek Semanggi yang lalu, penggunaan metode ini sangat efektif dan dapat menekan risiko gangguan lalu lintas yang muncul saat proses pengerjaan proyek berlangsung. Proyek Jalan Tol Layang pertama di Kota Makassar ini diperkirakan dapat diselesaikan pada tahun 2020.
Meski di tengah pandemi Covid-19, pengerjaan Proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani ini terus dilakukan, dengan tetap mematuhi standar sistem manajemen kesehatan & keselamatan kerja (SMK3), serta protokol pencegahan Covid-19 yang diterapkan secara disiplin dan ketat.
Sejumlah prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 telah dibuat, diterapkan di seluruh unit kerja WIKA Beton sejak akhir Februari 2020 dan terus diperbarui seiring dengan perkembangan data kasus di Indonesia.
Direktur Utama PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) mengungkapkan, hal ini sebagai kontribusi dalam memberikan solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan di Kota Makassar.
Ia menjelaskan, manajemen perusahaan bersama dengan WIKA Beton, Nippon Koei Co, Ltd, dalam Operasi Bersama PT Indokoei International dan PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi serta PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, terus berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dalam menyelesaikan pembangunan ini.