LPDB-KUMKM Siap Dukung Pembiayaan Koperasi Produksi di Lumajang

Jum'at, 29 Januari 2021 - 09:23 WIB
loading...
LPDB-KUMKM Siap Dukung Pembiayaan Koperasi Produksi di Lumajang
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, pihaknya siap memberikan dukungan pembiayaan bagi KUD Tani Makmur Senduro untuk dapat meningkatkan kapasitas usahanya.
A A A
LUMAJANG - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) siap mendukung pengembangan usaha dari Koperasi Unit Desa (KUD) Tani Makmur Senduro di Lumajang, Jawa Timur. Koperasi produsen susu ini dinilai sangat strategis untuk memenuhi tingginya kebutuhan permintaan susu di pasaran. Bahkan kebutuhan susu segar bagi industri dalam negeri belum mampu dipenuhi oleh peternak maupun koperasi susu.

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan, pihaknya siap memberikan dukungan pembiayaan bagi KUD Tani Makmur Senduro untuk dapat meningkatkan kapasitas usahanya. Meski saat ini populasi sapi dari koperasi ini mencapai sekitar 6.000 ekor, namun dia menilai perlu ditingkatkan agar produksi susunya juga semakin banyak.

Tercatat dari jumlah sapi tersebut setiap harinya menghasilkan kurang lebih 42 ton susu sapi. Dari jumlah itu sekitar 33 ton susu didistribusikan ke perusahaan pengolahan susu yaitu PT Nestle Indonesia. Supomo menyatakan apabila KUD Tani Makmur ingin menambah kapasitas produksinya melalui peningkatan jumlah sapi ataupun sarana prasarana pendukungnya, LPDB-KUMKM siap mengucurkan pembiayaan.

"Jadi LPDB-KUMKM siap memberikan pembiayaan untuk pembelian sapi, untuk menambah populasinya, juga investasi untuk prasarana yang ada seperti penampungan susunya. Kemudian nantinya juga untuk menambah kapasitas pabrik pakan ternaknya juga," tutur Supomo dalam kunjungan kerja di Lumajang, Jawa Timur, Rabu (27/1/2021).

Supomo mengapresiasi KUD Tani Makmur Senduro karena mampu menjalin kemitraan yang kuat dengan industri besar seperti PT Nestle Indonesia. Hal ini patut menjadi contoh bagi koperasi-koperasi lainnya karena dengan bersinergi dengan perusahaan besar maka potensi koperasi untuk berkembang pesat sangat terbuka lebar.

"Mereka sudah mensuplai ke Nestle, jadi hampir semua produknya itu dimasukkan ke Nestle dan kebetulan karena bimbingan dari Nestle juga produksi mereka bagus dan berkualitas. Kalau kualitas bagus otomatiskan harganya jadi bagus," sambung Supomo.

Bentuk Kelembagaan
Selain komoditas susu sapi perah, di Lumajang juga sangat terkenal dengan produk Pisang Mas Kirana. Komoditas pertanian ini dikembangkan oleh petani lokal dengan memanfaatkan hutan sosial di wilayahnya. LPDB-KUMKM, lanjut Supomo, siap mendukung kebutuhan pembiayaan bagi para petani tersebut agar produksinya meningkat. Namun untuk bisa mengakses pembiayaan dia meminta agar petani pisang melembaga dalam bentuk wadah koperasi.

"Tadi sudah kita kasih gambaran bahwa kalau mau akses pembiayaan ke LPDB-KUMKM harus berbentuk koperasi, nah kebetulan ada beberapa koperasi di Lumajang yang mungkin bisa di"grab" tanpa harus membentuk koperasi baru. Pak Bupati juga sangat setuju karena di sana ada BMT," lanjut Supomo.

Seperti diketahui bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan izin hak kelola bagi masyarakat untuk memanfaatkan hutan sosial tersebut agar bisa memberikan nilai tambah secara ekonomi. Supomo berharap agar program hutan sosial tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan ditanami berbagai komoditas unggulan.

Supomo berharap agar beberapa inisiatif baik dari koperasi-koperasi di Jawa Timur khususnya di Lumajang dapat diduplikasi di koperasi-koperasi lainnya di Indonesia. Pihaknya berharap agar dinas koperasi setempat turut aktif dalam mendampingi pelaku koperasi khususnya koperasi produksi sehingga segala persoalan yang dihadapi oleh koperasi bisa teratasi dengan baik.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.9191 seconds (0.1#10.140)