Agar Mudik Lancar, Titik Rawan Macet dan Longsor di Sumsel Dipetakan

Sabtu, 16 Mei 2020 - 11:39 WIB
loading...
Agar Mudik Lancar, Titik Rawan Macet dan Longsor di Sumsel Dipetakan
Perbaikan Jalan untuk Hindari Macet. Foto/SINDonews/DedeFebriansyah
A A A
PALEMBANG - Memasuki H-8 Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) V Palembang melakukan sejumlah pemetaan lokasi rawan bencana tanah longsor dan rawan kemacetan di ruas Jalan Lintas Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala BBPJN V Palembang Kgs Syaiful Anwar mengatakan, meskipun ada Instruksi presiden tentang larangan mudik terhadap warga, namun pihaknya tetap bersiaga di ruas jalan lintas yang biasa dilewati para pemudik, khususnya di lokasi rawan bencana.

"Terdapat 37 titik rawan longsor yang sudah kami petakan di ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumsel," ujar Syaiful kepada SINDOnews, Sabtu (16/05/2020). ( Baca:Pedagang dan Pengunjung Pasar di Lubuklinggau Jalani Rapid Tes )

Ke-37 titik tersebut di antaranya di ruas Tebing Tinggi-Muara Beliti 4 titik, Lahat-Tebing Tinggi 9 titik, Muara Enim-Lahat 5 titik. Simpang Sugiwaras-Muara Enim 7 titik, Baturaja-Simpang Sugiwaras 11 titik, dan Martapura-Baturaja 1 titik.

Untuk mengantisipasi dan menanggulangi jika terjadi bencana, kata Syaiful, setidaknya BBPJN V Palembang sudah mendirikan 17 posko yang tersebar di jalan lintas timur, jalan lintas tengah dan jalan penghubung dan metropolitan dalam masa siaga bencana tersebut.

"Di setiap posko telah disiagakan sejumlah alat berat seperti excavator, frader, dump truck, tronton, box culvert, jembatan bailey dan bronjong," katanya.

Selain alat berat, BBPJN V juga menyiagakan petugas selama 24 jam, sehingga jika terjadi longsor atau bencana banjir dapat segera diperbaiki demi kelancaran lalu lintas jalan.

Seperti saat ini, lanjut Syaiful, pihaknya sedang memperbaiki sejumlah kerusakan jalan akibat longsor yang terjadi di kawasan Tebing Tinggi. "Untuk perbaikan jalan di Tebing Tinggi itu, kami akan lakukan secara permanen tapi tidak menggunakan dana darurat seperti sebelumnya," jelasnya.

Syaiful menambahkan, saat ini perbaikan jalan di sejumlah ruas jalan tetap dilaksanakan sesuai dengan perencanaan 2020 atau sebelum adanya pandemi virus Corona.

“Target masih tetap sama yakni kemantapan jalan 95 persen hingga akhir 2020. Hanya saja ada perubahan dari sisi pendanaan, sehingga terdapat pekerjaan yang seharusnya single year menjadi multiyears,” kata Syaiful.

Perbaikan di sejumlah ruas jalan nasional di wilayah Sumsel dapat dilakukan pada tahun 2020 ini setelah sebelumnya paket pengerjaan disetujui pemerintah pusat pada 31 Desember 2019 senilai Rp892 miliar untuk ruas jalan sepanjang 1.600 kilometer.

"Dalam dua tahun terakhir selalu gagal kontrak, sehingga perbaikan jalan di daerah tersebut hanya menggunakan dana pemeliharaan dan dana darurat saja," tandasnya.
(ihs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.0231 seconds (0.1#10.140)