Cerita Penyintas COVID-19 Blitar, Setelah Sembuh Tubuh Menjadi Cepat Lelah
loading...
A
A
A
"Misalnya senam ringan menggerakkan tangan dan kaki saja, tidak bisa kuat lama," kata Edi mencontohkan. Sebelum terpapar COVID-19, Edi bisa kuat melakukan senam ringan sampai seratus gerakan. Namun saat ini, dirinya tidak sanggup lagi melakukan hal yang sama. Ia juga menjadi mudah batuk ketika udara dingin.
Edi yang memelihara ayam di Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, juga tidak kuat lagi jika harus beraktifitas di kebun. "Kalau mencangkul jelas sudah tidak kuat," katanya. Meski dinyatakan sembuh, satu keluarga ini dianjurkan tetap melakukan rutinitas olahraga. Setiap pagi juga masih rutin berjemur.
Menurut Edi, kondisi perubahan stamina tersebut juga dialami istri dan ibu mertuanya. Sama seperti dirinya. Mudah lemas serta mengantuk. Bahkan indra pengecap istrinya, belum sepenuhnya pulih. Paska terpapar COVID-19, kata Edi, lidah istrinya sempat berwarna putih. Entah karena faktor itu atau tidak, istrinya sulit membedakan rasa.
"Dulu sebelum kena COVID-19, selalu nunggu anaknya belajar sampai jam 9 malam. Sekarang tidak bisa lagi, karena tidak bisa menahan kantuk dan lemas," papar Edi. Entah karena masih berusia anak anak, dua orang putra Edi tidak merasakan keluhan paska sembuh dari COVID-19.
Bocah yang masih duduk di bangku SD dan SMP itu, kembali beraktifitas seperti biasa. "Paling hanya bersin bersin. Secara umum tidak ada perubahan apa apa. Apa mungkin karena masih berusia anak anak ya," kata Edi. Terkait perubahan stamina paska sembuh tersebut, menurut Edi sudah ia komunikasikan kepada petugas medis.
Jawabannya, keluhan mudah ngedrop tersebut diakui melanda sebagian besar penyintas (mantan penderita) COVID-19. Karenannya, meski sudah sembuh, mereka masih diwajibkan terus mengkonsumsi multivitamin. Yakni terutama vitamin C dan D. Edi mengakui, usai mengkonsumsi multivitamin, badannya merasa lebih segar.
Staminanya menjadi lebih normal. Begitu juga yang dirasakan istri serta ibu mertuanya. Namun sampai berapa lama mereka harus bergantung dengan obat multivitamin, menurut Edi, tenaga medis tempatnya berkomunikasi juga tidak bisa memastikan.
"Sampai berapa lama kami harus mengkonsumsi multivitamin ini, sampai sekarang tidak ada yang tahu," ujar Edi yang berharap ada perhatian dari pemerintah khusus terhadap para penyintas COVID-19. Tercatat hingga 27 Januari 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Blitar 1.447 kasus.
Perinciannya, 1.275 sembuh, 63 meninggal dunia, 14 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 92 orang menjalani isolasi di gedung isolasi
Edi yang memelihara ayam di Desa Jiwut, Kecamatan Nglegok, juga tidak kuat lagi jika harus beraktifitas di kebun. "Kalau mencangkul jelas sudah tidak kuat," katanya. Meski dinyatakan sembuh, satu keluarga ini dianjurkan tetap melakukan rutinitas olahraga. Setiap pagi juga masih rutin berjemur.
Menurut Edi, kondisi perubahan stamina tersebut juga dialami istri dan ibu mertuanya. Sama seperti dirinya. Mudah lemas serta mengantuk. Bahkan indra pengecap istrinya, belum sepenuhnya pulih. Paska terpapar COVID-19, kata Edi, lidah istrinya sempat berwarna putih. Entah karena faktor itu atau tidak, istrinya sulit membedakan rasa.
"Dulu sebelum kena COVID-19, selalu nunggu anaknya belajar sampai jam 9 malam. Sekarang tidak bisa lagi, karena tidak bisa menahan kantuk dan lemas," papar Edi. Entah karena masih berusia anak anak, dua orang putra Edi tidak merasakan keluhan paska sembuh dari COVID-19.
Bocah yang masih duduk di bangku SD dan SMP itu, kembali beraktifitas seperti biasa. "Paling hanya bersin bersin. Secara umum tidak ada perubahan apa apa. Apa mungkin karena masih berusia anak anak ya," kata Edi. Terkait perubahan stamina paska sembuh tersebut, menurut Edi sudah ia komunikasikan kepada petugas medis.
Jawabannya, keluhan mudah ngedrop tersebut diakui melanda sebagian besar penyintas (mantan penderita) COVID-19. Karenannya, meski sudah sembuh, mereka masih diwajibkan terus mengkonsumsi multivitamin. Yakni terutama vitamin C dan D. Edi mengakui, usai mengkonsumsi multivitamin, badannya merasa lebih segar.
Staminanya menjadi lebih normal. Begitu juga yang dirasakan istri serta ibu mertuanya. Namun sampai berapa lama mereka harus bergantung dengan obat multivitamin, menurut Edi, tenaga medis tempatnya berkomunikasi juga tidak bisa memastikan.
"Sampai berapa lama kami harus mengkonsumsi multivitamin ini, sampai sekarang tidak ada yang tahu," ujar Edi yang berharap ada perhatian dari pemerintah khusus terhadap para penyintas COVID-19. Tercatat hingga 27 Januari 2021, jumlah kasus positif COVID-19 di Kota Blitar 1.447 kasus.
Perinciannya, 1.275 sembuh, 63 meninggal dunia, 14 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 92 orang menjalani isolasi di gedung isolasi
(msd)