Peringatan BMKG untuk Jawa Barat Bila 6 Sesar Ini Aktif dan Picu Gempa Bumi

Minggu, 24 Januari 2021 - 17:13 WIB
loading...
Peringatan BMKG untuk...
Peta sesar di Jawa Barat. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Wilayah II Tangerang memberikan analisa dan peringatan dini bagi Jawa Barat (Jabar) dan sekitarnya menyusul sejumlah rentetan bencana alam yang melanda beberapa daerah di awal tahun 2021.

Apalagi, Provinsi Jawa Barat selain diapit oleh pegunungan, juga memiliki beberapa sesar (patahan) aktif yang sewaktu waktu bisa bergerak dan menimbulkan gempa bumi. Misalnya, Sesar Lembang yang diprediksi dapat menimbulkan gempa bumi besar. Sesar ini tercatat pernah menyebabkan gempa bumi dengan magnitudo 6,9 SR pada tahun 1.600.



Menurut Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hendro Nugroho, selain Bandung, semua wilayah yang dilalui sesar aktif, mempunyai potensi tingkat kegempaan yang sangat tinggi. Kendati begitu, pihaknya belum bisa memprediksi secara pasti kapan tepatnya sesar tersebut akan aktif menimbulkan gempa besar.

Tetapi, bila sesar tersebut aktif, beberapa daerah ini akan terdampak. Di antaranya, Sesar Cimandiri. Daerah yang diperkirakan bakal terdampak adalah Pelabuhanratu, Sukabumi, Cianjur hingga Padalarang. Kemudian Sesar Citarik meliputi Pelabuhanratu, Bogor, Bekasi. Sesar Lembang meliputi Cimahi, Lembang, Kota Bandung dan Sesar Garsela meliputi Kabupaten Garut.



“Semantara untuk Sesar Cipamingpis meliputi bagian timur wilayah Sukabumi dan wilayah barat Cianjur. Sesar ini sudah release (bergerak) tahun 2018. Begitupun sesar Baribis meliputi Majalengka, Kuningan, Subang Selatan, Purwakarta yang juga sudahrelease tahun 2019 dan 2020 lalu," kata dia, Minggu (24/1/2021).

Untuk meningkatkan mitigasi bencana dan kewaspadaan, BMKG kata dia, telah melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota. Mitigasi bencana, tak hanya soal potensi gempa, tetapi juga hujan ekstrem, banjir, tsunami, dan lainnya.



Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, hingga Januari ini, pihaknya mencatat 79 kali gempa bumi. Gempa tersebut terjadi dalam beberapa magnitudo. Namun, hanya empat gempa yang dirasakan pada getaran 2 hingga 3 MMI.

“Tercatat tidak ada gempa besar, mayoritas masih di bawah 5 SR. Jumlah 79 ini, masih normal, karena memang di Jabar rata rata setiap bulan terjadi gempa antara 70-80 event," kata dia.

Kendati begitu, kata dia, masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan atas berbagai potensi gempa yang mungkin terjadi. Apalagi, beberapa sesar aktif tesebut pada tahun 2020 lalu lebih banyak tidur. Sesar itu dikhawatirkan sedang mengumpulkan energi.



“Kewaspadaan terhadap Sesar Lembang perlu ditingkatkan, karena sudah lama tidak lepaskan energinya. Walaupun secara periode, sesar ini aktif 500 tahun sakali dan terkahir releas pada tahun 1.600," imbuhnya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1975 seconds (0.1#10.140)