Sebulan 3 Kasus Pembunuhan Sadis di Denpasar Bali, Kriminolog: Ini Peringatan
loading...
A
A
A
DENPASAR - Potret kriminalitas di Denpasar, Bali, belakangan ini agak mengkhawatirkan. Dalam sebulan, publik dihentakkan oleh tiga kasus pembunuhan sadis.
Terbaru, seorang perempuan warga negara asing asal Slovakia, Adriana Simeanova (29) ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian leher di rumah kontrakannya di Jalan Pengiasan III Nomor 88 Sanur, Selasa (19/1/2021).
Bule cantik asal Slovakia, Adriana Simeanova (29) dibunuh kekasihnya di rumah kontrakannya Jalan Pengiasan III Nomor 88 Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (19/1/2021). Foto/Facebook
Polisi bergerak cepat. Tiga jam setelah ditemukan terbunuh, pelakunya berhasil ditangkap. Dia adalah Lorens Parera (30), yang tidak lain adalah mantan pacar korban.
Petugas memeriksa lokasi pembunuhanDwi Farica Lestari (23) di homestay Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar, Bali, Sabtu (16/1/2021). Foto/Ist
Tiga hari sebelumnya, Sabtu (16/1/2021), Dwi Farica Lestari (23), perempuan asal Subang, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah di homestay yang disewanya di Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar. Hingga kini, polisi belum berhasil menangkap pelakunya.
Petugas mengevakuasi jenazahNi Putu Widiastiti (24), teler bank yang dibunuh di rumahnya Jalan Kertanegara Gang Widura Denpasar, Bali, Kamis, 31 Desember 2020. Foto/Ist
Akhir tahun lalu, tepatnya Kamis, 31 Desember 2020, warga ibu kota provinsi Bali ini juga dikagetkan dengan terbunuhnya teller cantik bank, Ni Putu Widiastiti (24) di Jalan Kertanegara Gang Widura Denpasar.
Yang lebih mengejutkan, pelakunya adalah Putu AHP, bocah berusia 14 tahun yang juga tetangga korban. Putu yang tinggal ngekos bersama orangtuanya di belakang rumah korban nekat membunuh karena kepergok saat akan mencuri.
Kriminolog Universitas Udayana Gde Made Suardana menyebut, 3 kasus pembunuhan beruntun yang terjadi dalam rentang waktu belum genap satu bulan itu memprihatinkan. Selain sadis, korbannya adalah perempuan yang sama-sama berusia muda.
Rentetan pembunuhan itu sekaligus menjadi peringatan baik bagi kepolisian dan warga. "Polisi harus meningkatkan pengamanan dan warga harus lebih care dengan yang ada di sekitarnya," kata Suardana.
Menurutnya, kasus itu tidak terlepas dari situasi saat ini, dimana pandemi membuat orang semakin nekat melakukan kejahatan. "Situasi susah sekarang, orang sulit mencari nafkah, tapi tetap ingin mendapatkan sesuatu," jelas Suardana.
Terbaru, seorang perempuan warga negara asing asal Slovakia, Adriana Simeanova (29) ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian leher di rumah kontrakannya di Jalan Pengiasan III Nomor 88 Sanur, Selasa (19/1/2021).
Bule cantik asal Slovakia, Adriana Simeanova (29) dibunuh kekasihnya di rumah kontrakannya Jalan Pengiasan III Nomor 88 Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (19/1/2021). Foto/Facebook
Polisi bergerak cepat. Tiga jam setelah ditemukan terbunuh, pelakunya berhasil ditangkap. Dia adalah Lorens Parera (30), yang tidak lain adalah mantan pacar korban.
Petugas memeriksa lokasi pembunuhanDwi Farica Lestari (23) di homestay Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar, Bali, Sabtu (16/1/2021). Foto/Ist
Tiga hari sebelumnya, Sabtu (16/1/2021), Dwi Farica Lestari (23), perempuan asal Subang, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah di homestay yang disewanya di Jalan Tukad Batanghari Gang X No 12 Denpasar. Hingga kini, polisi belum berhasil menangkap pelakunya.
Petugas mengevakuasi jenazahNi Putu Widiastiti (24), teler bank yang dibunuh di rumahnya Jalan Kertanegara Gang Widura Denpasar, Bali, Kamis, 31 Desember 2020. Foto/Ist
Akhir tahun lalu, tepatnya Kamis, 31 Desember 2020, warga ibu kota provinsi Bali ini juga dikagetkan dengan terbunuhnya teller cantik bank, Ni Putu Widiastiti (24) di Jalan Kertanegara Gang Widura Denpasar.
Yang lebih mengejutkan, pelakunya adalah Putu AHP, bocah berusia 14 tahun yang juga tetangga korban. Putu yang tinggal ngekos bersama orangtuanya di belakang rumah korban nekat membunuh karena kepergok saat akan mencuri.
Kriminolog Universitas Udayana Gde Made Suardana menyebut, 3 kasus pembunuhan beruntun yang terjadi dalam rentang waktu belum genap satu bulan itu memprihatinkan. Selain sadis, korbannya adalah perempuan yang sama-sama berusia muda.
Rentetan pembunuhan itu sekaligus menjadi peringatan baik bagi kepolisian dan warga. "Polisi harus meningkatkan pengamanan dan warga harus lebih care dengan yang ada di sekitarnya," kata Suardana.
Menurutnya, kasus itu tidak terlepas dari situasi saat ini, dimana pandemi membuat orang semakin nekat melakukan kejahatan. "Situasi susah sekarang, orang sulit mencari nafkah, tapi tetap ingin mendapatkan sesuatu," jelas Suardana.