Hasil Sensus 2020: Penduduk Sulsel 9 Juta Jiwa
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk Sulsel hingga tahun 2020 mencapai 9 juta jiwa lebih. Rinciannya sebanyak 4,50 juta laki-laki dan 4,56 juta jiwa perempuan.
Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala BPS , Suhariyanto dalam rilis bersama data sensus penduduk 2020 dan data administrasi kependudukan 2020 yang digelar di Jakarta dan disaksikan secara daring melalui akun YouTube BPS , Kamis (22/1/2021).
Jumlah penduduk di Sulsel menguasai sebesar 47 persen dari total penduduk yang ada di Pulau Sulawesi yang mencapai 19,9 juta jiwa.Sesuai data BPS tahun 2020, penduduk Sulsel sebelumsensus 8,9 juta. Sulawesi menjadi pulau dengan jumlah penduduk terbanyak urutan ketiga setelah Pulau Jawa dan Sumatera.
" Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus adalah 271 juta jiwa, perempuan 134 juta dan laki-laki 137 juta jiwa. Penduduk terbanyak yaitu 151,6 juta jiwa atau 56,0 persen ada di Pulau Jawa. Lalu urutan kedua terbanyak adalah Pulau Sumatera 21,68 persen dan 7,36 persen di Pulau Sulawesi," urai Suhariyanto.
Selanjutnya, dia memaparkan, penduduk Sulawesi Selatan yang berdomisili sesuai dengan kartu keluarga ada sebanyak 7,4 juta jiwa, sedangkan yang tidak berdomisili berdasarkan kartu keluarga mencapai 1,6 juta jiwa. "Ada berbagai alasan. Utamanya karena pekerjaan," paparnya.
Selanjutnya, dia memaparkan struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Hasil sensus penduduk 2020 mencatat penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial .
"Proporsi generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi Indonesia. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ," urai Suhariyanto.
Dari sisi demografi, seluruh generasi X dan generasi milenial merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif pada 2020. Sedangkan generasi Z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar tujuh tahun lagi, seluruh generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif.
Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia.
Persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun) terus meningkat sejak 1971. Pada 1971 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 53,39 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 70,72 persen di 2020.
Perbedaan antara persentase penduduk usia produktif dan nonproduktif (0–14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di 2020. Persentase penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan penduduk usia nonproduktif tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi .
Pembangunan yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Konsekuensi dari meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia adalah terjadinya peningkatan persentase penduduk lanjut usia atau lansia (60 tahun ke atas). Persentase penduduk lansia Indonesia meningkat menjadi 9,78 persen di tahun 2020 dari 7,59 persen pada 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk 2010.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pada 2020 Indonesia berada dalam masa transisi menuju era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10 persen.
Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala BPS , Suhariyanto dalam rilis bersama data sensus penduduk 2020 dan data administrasi kependudukan 2020 yang digelar di Jakarta dan disaksikan secara daring melalui akun YouTube BPS , Kamis (22/1/2021).
Jumlah penduduk di Sulsel menguasai sebesar 47 persen dari total penduduk yang ada di Pulau Sulawesi yang mencapai 19,9 juta jiwa.Sesuai data BPS tahun 2020, penduduk Sulsel sebelumsensus 8,9 juta. Sulawesi menjadi pulau dengan jumlah penduduk terbanyak urutan ketiga setelah Pulau Jawa dan Sumatera.
" Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus adalah 271 juta jiwa, perempuan 134 juta dan laki-laki 137 juta jiwa. Penduduk terbanyak yaitu 151,6 juta jiwa atau 56,0 persen ada di Pulau Jawa. Lalu urutan kedua terbanyak adalah Pulau Sumatera 21,68 persen dan 7,36 persen di Pulau Sulawesi," urai Suhariyanto.
Selanjutnya, dia memaparkan, penduduk Sulawesi Selatan yang berdomisili sesuai dengan kartu keluarga ada sebanyak 7,4 juta jiwa, sedangkan yang tidak berdomisili berdasarkan kartu keluarga mencapai 1,6 juta jiwa. "Ada berbagai alasan. Utamanya karena pekerjaan," paparnya.
Selanjutnya, dia memaparkan struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar. Hasil sensus penduduk 2020 mencatat penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi milenial .
"Proporsi generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 25,87 persen dari total populasi Indonesia. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi ," urai Suhariyanto.
Dari sisi demografi, seluruh generasi X dan generasi milenial merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif pada 2020. Sedangkan generasi Z terdiri dari penduduk usia belum produktif dan produktif. Sekitar tujuh tahun lagi, seluruh generasi Z akan berada pada kelompok penduduk usia produktif.
Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia, baik di masa sekarang maupun masa depan, karena generasi inilah yang berpotensi menjadi aktor dalam pembangunan yang akan menentukan masa depan Indonesia.
Persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun) terus meningkat sejak 1971. Pada 1971 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 53,39 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 70,72 persen di 2020.
Perbedaan antara persentase penduduk usia produktif dan nonproduktif (0–14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam di 2020. Persentase penduduk usia produktif yang lebih besar dibandingkan penduduk usia nonproduktif tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi .
Pembangunan yang telah dicapai oleh Indonesia selama ini memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, salah satunya tercermin dari peningkatan usia harapan hidup penduduk Indonesia.
Konsekuensi dari meningkatnya usia harapan hidup penduduk Indonesia adalah terjadinya peningkatan persentase penduduk lanjut usia atau lansia (60 tahun ke atas). Persentase penduduk lansia Indonesia meningkat menjadi 9,78 persen di tahun 2020 dari 7,59 persen pada 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk 2010.
Kondisi ini menunjukkan bahwa pada 2020 Indonesia berada dalam masa transisi menuju era ageing population yaitu ketika persentase penduduk usia 60 tahun ke atas mencapai lebih dari 10 persen.
(luq)