Polewali Mandar Gempar, Ada Awan Berbentuk Tsunami Menggantung di Pesisir Pantai
loading...
A
A
A
POLEWALI MANDAR - Warga Polewali Mandar, Sulawesi Barat, digemparkan dengan fenomena aneh di langit dekat pesisir pantai. Awan menggumpal menyerupai tsunami muncul di langit, Selasa (19/1/2021) pagi.
Akibat munculnya humpalan awan tebal berbetuk tsunami tersebut, menyebabkan helikopter milik BNPB yang baru kembali melakukan misi kemanusiaan di Mamuju, melakukan pendaratan darurat.
Awan berbentuk tsunami melintang panjang dan meggumpal berwarnah gelap. Sejumlah warga yang berada di pesisir Pantai Bahari, berupaya mengabadikan fenomena alam yang jarang terlihat dan mengunggahnya di media sosial.
Fenomena awan bergumpal layaknya gelombang tsunami ini terjadi sekitar satu jam. Sebagian warga juga sempat dibuat cemas, karena mengait-ngaitkan peristiwa tersebut dengan kejadian gempa bumi M6,2 yang beberapa waktu lalu menggunjang Mamuju, dan Majene.
Setelah munculnya awan berbentuk tsunami tersebut, hujan deras dan angin kencang pun melanda Polewali Mandar. Helikopten BNPB yang sempat mendarat darurat akibat adanya awan tebal seperti tsunami itu, akhirnya melanjutkan perjalanan ke Makassar, usai awan tersebut hilang seiring turunnya hujan.
Menurut penjalasan prakirawan BMKG Majene, Arman, fenomena alam tersebut tak lain adalah awan arcus dan ini sudah biasa terjadi di wilayah Indonesia. " Awan tebal dan menggulung diakibatkan adanya pertemuan massa udara berushu dingin, dan hangat. Biasanya akan menyebabkan hujan deras dan angin kencang," terangnya.
Hal ini menurutnya dianggap fenomena yang biasa terjadi meski jarang. Sayangnya, banyak masyrakat percaya dan menghubungkan kemunculan awan mirip tsunami tersebut dengan bencana. Akibat munculnya awan arcus tersebut, hujan lebat mengguyur wilayah Polewali Mandar, selama dua jam.
Akibat munculnya humpalan awan tebal berbetuk tsunami tersebut, menyebabkan helikopter milik BNPB yang baru kembali melakukan misi kemanusiaan di Mamuju, melakukan pendaratan darurat.
Awan berbentuk tsunami melintang panjang dan meggumpal berwarnah gelap. Sejumlah warga yang berada di pesisir Pantai Bahari, berupaya mengabadikan fenomena alam yang jarang terlihat dan mengunggahnya di media sosial.
Fenomena awan bergumpal layaknya gelombang tsunami ini terjadi sekitar satu jam. Sebagian warga juga sempat dibuat cemas, karena mengait-ngaitkan peristiwa tersebut dengan kejadian gempa bumi M6,2 yang beberapa waktu lalu menggunjang Mamuju, dan Majene.
Setelah munculnya awan berbentuk tsunami tersebut, hujan deras dan angin kencang pun melanda Polewali Mandar. Helikopten BNPB yang sempat mendarat darurat akibat adanya awan tebal seperti tsunami itu, akhirnya melanjutkan perjalanan ke Makassar, usai awan tersebut hilang seiring turunnya hujan.
Menurut penjalasan prakirawan BMKG Majene, Arman, fenomena alam tersebut tak lain adalah awan arcus dan ini sudah biasa terjadi di wilayah Indonesia. " Awan tebal dan menggulung diakibatkan adanya pertemuan massa udara berushu dingin, dan hangat. Biasanya akan menyebabkan hujan deras dan angin kencang," terangnya.
Hal ini menurutnya dianggap fenomena yang biasa terjadi meski jarang. Sayangnya, banyak masyrakat percaya dan menghubungkan kemunculan awan mirip tsunami tersebut dengan bencana. Akibat munculnya awan arcus tersebut, hujan lebat mengguyur wilayah Polewali Mandar, selama dua jam.
(eyt)