Nyawa Ibu Direnggut Covid, Aisyah Hidup Sebatang Kara setelah Ditinggal Keluarga Besar karena Mualaf

Senin, 18 Januari 2021 - 21:02 WIB
loading...
Nyawa Ibu Direnggut Covid, Aisyah Hidup Sebatang Kara setelah Ditinggal Keluarga Besar karena Mualaf
Awal tahun 2021 ini Aisyah memang benar-benar mengalami cobaan berat dalam hidupnya. Ditinggal ibu tercinta ia kini harus menjalani isolasi seorang diri. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
TANGERANG SELATAN - Malang benar nasib yang dialami Aisyah Alissa (10). Nyawa ibunya direnggut virus Corona , Aisyah pun kini hidup sebatang kara.

Mirisnya, Dia juga tertular Covid-19 dan dinyatakan positif, berdasarkan hasil Swab tes di RS Siloam, Karawaci. Saat ini Aisyah sedang menjalani isolasi di Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Awal tahun 2021 ini Aisyah memang benar-benar mengalami cobaan berat dalam hidupnya. Ditinggal ibu tercinta, ia kini harus menjalani isolasi seorang diri.

Ketua RW 18, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, H Marliansyah A Baset, mengatakan, pada Jumat 15 Januari 2021, Aisyah masih menemani ibunya, Rina Darmakusumah (44), tes Swab ke RS Permata Pamulang.

"Kemudian dia diarahkan untuk isolasi mandiri di rumah. Pulang dari RS malam hari dia langsung istirahat. Besoknya dia hanya istirahat di rumah, minum obat dan tidur," kata Baset, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Dilengkapi Fasilitas Keren, Pasien Covid-19 di Tangsel Akan Dirawat di Tenda Glamping

Tetapi hingga sore hari, Rina tidak kunjung bangun. Melihat ibunya tidur begitu lama, Aisyah lalu mencoba membangunkan. Tubuh Rina pun digoncang sekuat tenaga. Ternyata badannya sudah kaku. Aisyah pun menangis sejadi-jadinya.

"Sabtu 16 Januari 2021, hingga sore dibangunin anaknya enggak bangun. Kemudian anaknya menangis. Lalu disamperin sama Ibu RT, katanya mamah enggak bangun-bangun. Kita kan tahu, dia habis ngecek dan hasilnya positif," jelasnya.

Warga pun berkerumun. Mereka ingin masuk ke dalam rumah dan menolong. Tetapi dilarang oleh Baset, apalagi Rina meninggal karena Covid-19. Akhirnya, warga pun memanggil gugus tugas, puskesmas dan pihak kepolisian.

Baca juga: 5,4% Warga Tangsel Meninggal Terserang Covid-19, Airin: Ini Real Data Bukan untuk Menakuti
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2170 seconds (0.1#10.140)