Campagaloe Bantaeng Dirancang Jadi Kawasan Wisata Buah
loading...
A
A
A
BANTAENG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng merancang kawasan wisata buah di Campagaloe, Kecamatan Bissappu, Bantaeng. Di kawasan ini, Pemkab Bantaeng melalui Dinas Pertanian dan Peternakan melakukan penanaman perdana bibit buah.
Tercatat ada sekitar 300 bibit yang ditanam di sebuah kawasan di Campagaloe dengan luas lahan yang diperkirakan hampir dua hektare. Kawasan ini merupakan lahan milik pemerintah yang selama ini hanya menjadi kawasan perkebunan jagung.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng , Mahyuddin mengatakan, penanaman ini menjadi tanda diawalinya wisata buah di kawasan ini. Dia mengakui, lokasi wisata buah ini mendukung kawasan ini menjadi tempat wisata.
"Dari sini, pemandangannya sangat indah. Apalagi saat malam hari. Seluruh kota melihatnya," jelas dia.
Bupati Bantaeng , Ilham Azikin ikut melakukan penanaman langsung sejumlah bibit buah di kawasan itu. Tercatat, buah yang ditanam adalah avokad mentega dan beberapa varian buah durian.
Bupati meminta kepada Dinas Pertanian dan Peternakan untuk memperbaiki kembali gedung yang hampir rusak di kawasan itu. Menurutnya, gedung ini juga menjadi penunjang kawasan itu. "Kalau gedung ini selesai, maka Campagaloe bisa menjadi daerah tujuan wisata," jelas dia.
Selain itu, Ilham Azikin juga mendatangi lab kultur jaringan yang ada di Loka, Kecamatan Ulu Ere. Laboratorium ini bakal kembali diaktifkan untuk menjamin ketersediaan benih kentang yang ada di Bantaeng.
Sekadar diketahui, kultur jaringan adalah salah satu metode pengembangan benih yang dilakukan melalui sel tanaman. Melalui kultur jaringan ini, sebuah kentang bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan bibit kentang generasi nol (G-0). Kentang generasi nol ini, kemudian akan dikembangkaan menjadi generasi 1 dan generasi 2 yang tahan terhadap segala penyakit.
Kepada petugas lab, Bupati meminta untuk terus melakukan pengembangan teknologi pertanian. Dia juga memberi apresiasi kepada semua pihak yang ikut menjadi bagian dari upaya peningkatan produksi pertanian di masa pandemi .
"Lab ini harus terus berjalan, karena kebutuhan petani akan bibit dapat mudah terealisasi," jelas dia.
Tercatat ada sekitar 300 bibit yang ditanam di sebuah kawasan di Campagaloe dengan luas lahan yang diperkirakan hampir dua hektare. Kawasan ini merupakan lahan milik pemerintah yang selama ini hanya menjadi kawasan perkebunan jagung.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bantaeng , Mahyuddin mengatakan, penanaman ini menjadi tanda diawalinya wisata buah di kawasan ini. Dia mengakui, lokasi wisata buah ini mendukung kawasan ini menjadi tempat wisata.
"Dari sini, pemandangannya sangat indah. Apalagi saat malam hari. Seluruh kota melihatnya," jelas dia.
Bupati Bantaeng , Ilham Azikin ikut melakukan penanaman langsung sejumlah bibit buah di kawasan itu. Tercatat, buah yang ditanam adalah avokad mentega dan beberapa varian buah durian.
Bupati meminta kepada Dinas Pertanian dan Peternakan untuk memperbaiki kembali gedung yang hampir rusak di kawasan itu. Menurutnya, gedung ini juga menjadi penunjang kawasan itu. "Kalau gedung ini selesai, maka Campagaloe bisa menjadi daerah tujuan wisata," jelas dia.
Selain itu, Ilham Azikin juga mendatangi lab kultur jaringan yang ada di Loka, Kecamatan Ulu Ere. Laboratorium ini bakal kembali diaktifkan untuk menjamin ketersediaan benih kentang yang ada di Bantaeng.
Sekadar diketahui, kultur jaringan adalah salah satu metode pengembangan benih yang dilakukan melalui sel tanaman. Melalui kultur jaringan ini, sebuah kentang bisa menghasilkan ratusan hingga ribuan bibit kentang generasi nol (G-0). Kentang generasi nol ini, kemudian akan dikembangkaan menjadi generasi 1 dan generasi 2 yang tahan terhadap segala penyakit.
Kepada petugas lab, Bupati meminta untuk terus melakukan pengembangan teknologi pertanian. Dia juga memberi apresiasi kepada semua pihak yang ikut menjadi bagian dari upaya peningkatan produksi pertanian di masa pandemi .
"Lab ini harus terus berjalan, karena kebutuhan petani akan bibit dapat mudah terealisasi," jelas dia.
(luq)