Kanal Selatan CPI Ditembuskan, Solusi Masalah Lingkungan di Sekitar Losari

Senin, 11 Januari 2021 - 09:26 WIB
loading...
Kanal Selatan CPI Ditembuskan,...
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah (kiri) saat melakukan seremoni penembusan kanal Centre Point of Indonesia, Senin (11/1/2021). Foto: Istimewa.
A A A
MAKASSAR - Penembusan kanal selatan Center Point of Indonesia ( CPI ) sukses dilakukan. Artinya, sirkulasi air akan lancar dan mengatasi masalah lingkungan yang terjadi di sekitaran Pantai Losari.

Penembusan ditandai penekanan tombol sirene dan penerusan 5 meter panjang tanah dengan alat berat.

"Alhamdulillah perjuangan yang panjang hari ini membuahkan hasil," kata Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah saat melakukan seremoni penembusan kanal di CPI , Senin (11/1/2021).

Nurdin Abdullah pun mengapreasi kerja keras dan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Forkopimda, Pemerintah Kota dan pemilik lahan yang menghibahkan lahannya seperti PT Passokorang, PT GMTDC (Lippo Group), serta ahli waris Hajja Najamiah.

Diamenyebutkan, kritikan masyarakat tentang bau yang dimunculkan oleh kanal yang ada, karena tidak ada sirkulasi yang memperlancar aliran air.

"Alhamdulillah berkat kerjasama kita semua sehingga semua pemilik lahan memberikan lahannya untuk dijadikan kanal," sebutnya.

Penembusan kanal ini juga sudah sesuai dengan Perda Nomor 4 Kota Makassar Tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Kedepan, Nurdin Abdullah berharap kanal ini juga akan menjadi kawasan rekreasi dan memiliki fungsi ganda. Sirkulasi air di Makassar, terutama sekitar kawasan Losari juga semakin sehat. Masyarakat juga diyakini akan semakin menyukai dan betah berkunjung ke Losari.



Tugas selanjutnya, kata Bupati Bantaeng periode 2008-2018 ini, adalah berkolaborasi dengan Balai Besar Sungai agar dapat dengan cepat meneruskan pembukaan jalur air Kanal Jongaya.

"Supaya betul-betul sirkulasi air ini bisa segera terwujud dan ini akan menjadi kawasan baru," ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Sulsel, Rudy Djamaluddin menyebutkan penembusan kanal ini sudah sesuai dengan Perda Kota Makassar. Pelaksanaannya sudah sudah dimulai sejak tahun 2019 oleh KSO Citraland Yasmin sepanjang 500 meter dan dirampungkan di tahun 2020 dengan panjang kurang lebih 530 meter.

"Kalau kita konversi menjadi volume tanah, maka volume tanah yang dipindahkan pada tahan dua ini, yaitu kurang lebih 40.000 meter kubik," jelasnya.

Lahan pengerjaan dimulai pada tanggal 8 Desember 2019 setelah didahului dengan berbagai pertemuan-pertemuan termasuk dengan pemilik lahan.

"Alhamdulillah pemilik lahan memberikan lahan untuk digunakan oleh masyarakat umum dalam hal ini penerusan kanal. Untuk itu kita berterima kasih pula pada pemilik lahan yang telah rela memberikan tanah dalam bentuk hibah kepada Pemerintah Provinsi Sulsel ," pungkasnya.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1891 seconds (0.1#10.140)