DPPKB Kota Palopo Akan Fokus Awasi Balita Gizi Kurang
loading...
A
A
A
PALOPO - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Palopo, terus mengawasi perkembangan balita di wilayah tersebut untuk mengantisipasi balita yang kurang gizi.
Hal itu terungkap saat DPPKB Palopo menggelar Safari KB dengan mengusung tema "Mewujudkan keluarga berencana balita dan anak sehat sejahtera" di Puskesmas Benteng dan Puskesmas Pontap, Kamis, (7/1/2020).
Berbagai program yang dilaksanakan oleh DPPKB Palopo , salah satunya juga yang telah dilakukan yaitu 'Grebek Balita' dengan memberikan bantuan kepada balita gizi kurang yang didata dari PLKB dan Sub BBKBD.
"Program Grebek balita, tidak hanya dberikan bantuan berupa sembako dan susu formula, tetapi juga akan terus mengawasi perkembangan balita gizi kurang yang telah diberikan bantuan," kata Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana kota Palopo , Farid Kasim Judas.
Dirinya menjelaskan, tidak akan tidur jika masih ada balita yang gizi kurang di wilayahnya. Tak hanya itu, FKJ sapaan kadis ini, juga menyampaikan pentingnya memahami 1000 hari kehidupan dimana 1000 hari yang berkualitas dan menentukan.
"Karena dalam 1000 hari itu 70% otak daripada balita itu melakukan pembentukan. Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak pertama kali terjadinya pembuahan, atau terbentuknya janin dalam kandungan, hingga buah hati berusia 2 tahun. Momen ini merupakan waktu tepat untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang," kata dia.
Untuk diketahui, kegiatan Safari KB dalam upaya pelaksanaan program Bangga Kencana dengan target 10.000 akseptor KB tahun 2021.
Safari KB tersebut akan dilakukan secara bertahap di 9 kecamatan di kota Palopo, dan pertama kali di laksanakan di Puskemas Benteng dan Puskesmas Pontap Kecamatan Wara Timur kota Palopo, pada Kamis kemarin.
FKJ mengatakan, Safari KB tidak hanya mengajak masyarakat untuk memasang alat kontrasepsi namun juga ingin melihat kondisi masyarakat di Kota Palopo, dan bagaimana masyarakat ditata kehidupannya sehingga memiliki perencanaan kehidupan yang lebih baik lagi.
Selain itu, ditambahkan pula yang menjadi peserta akseptor KB nantinya BKKBN menyiapkan beberapa menu program yang akan kita sinergikan dengan OPD terkait.
"Setelah ibu-ibu menjadi peserta alat kontrasepsi namun kita juga memiliki menu lain, salah satunya melakukan integrasi program dengan Dinas Sosial bagaimana mendistribudikan bantuan kepada warga yang butuh bantuan sosial," ujarnya.
Ketua TP PKK Palopo, Utiasari, menambahkan, harapannya terkait kerjasama semua pihak bukan hanya Dinas Pengendalian Penduduk dan KB .
"Jadi dalam hal ini Pemerintah Kota Palopo bukan cuma memikirkan akseptornya saja tapi harus kita pikirkan kesehatan dan kesejahteraannya," katanya.
Hal itu terungkap saat DPPKB Palopo menggelar Safari KB dengan mengusung tema "Mewujudkan keluarga berencana balita dan anak sehat sejahtera" di Puskesmas Benteng dan Puskesmas Pontap, Kamis, (7/1/2020).
Berbagai program yang dilaksanakan oleh DPPKB Palopo , salah satunya juga yang telah dilakukan yaitu 'Grebek Balita' dengan memberikan bantuan kepada balita gizi kurang yang didata dari PLKB dan Sub BBKBD.
"Program Grebek balita, tidak hanya dberikan bantuan berupa sembako dan susu formula, tetapi juga akan terus mengawasi perkembangan balita gizi kurang yang telah diberikan bantuan," kata Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana kota Palopo , Farid Kasim Judas.
Dirinya menjelaskan, tidak akan tidur jika masih ada balita yang gizi kurang di wilayahnya. Tak hanya itu, FKJ sapaan kadis ini, juga menyampaikan pentingnya memahami 1000 hari kehidupan dimana 1000 hari yang berkualitas dan menentukan.
"Karena dalam 1000 hari itu 70% otak daripada balita itu melakukan pembentukan. Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak pertama kali terjadinya pembuahan, atau terbentuknya janin dalam kandungan, hingga buah hati berusia 2 tahun. Momen ini merupakan waktu tepat untuk membangun fondasi kesehatan jangka panjang," kata dia.
Untuk diketahui, kegiatan Safari KB dalam upaya pelaksanaan program Bangga Kencana dengan target 10.000 akseptor KB tahun 2021.
Safari KB tersebut akan dilakukan secara bertahap di 9 kecamatan di kota Palopo, dan pertama kali di laksanakan di Puskemas Benteng dan Puskesmas Pontap Kecamatan Wara Timur kota Palopo, pada Kamis kemarin.
FKJ mengatakan, Safari KB tidak hanya mengajak masyarakat untuk memasang alat kontrasepsi namun juga ingin melihat kondisi masyarakat di Kota Palopo, dan bagaimana masyarakat ditata kehidupannya sehingga memiliki perencanaan kehidupan yang lebih baik lagi.
Selain itu, ditambahkan pula yang menjadi peserta akseptor KB nantinya BKKBN menyiapkan beberapa menu program yang akan kita sinergikan dengan OPD terkait.
"Setelah ibu-ibu menjadi peserta alat kontrasepsi namun kita juga memiliki menu lain, salah satunya melakukan integrasi program dengan Dinas Sosial bagaimana mendistribudikan bantuan kepada warga yang butuh bantuan sosial," ujarnya.
Ketua TP PKK Palopo, Utiasari, menambahkan, harapannya terkait kerjasama semua pihak bukan hanya Dinas Pengendalian Penduduk dan KB .
"Jadi dalam hal ini Pemerintah Kota Palopo bukan cuma memikirkan akseptornya saja tapi harus kita pikirkan kesehatan dan kesejahteraannya," katanya.
(agn)