Tokoh NU dan NW Gelorakan Pesan Damai dan Persaudaraan saat Doa Bersama di Polda NTB

Rabu, 06 Januari 2021 - 22:14 WIB
loading...
Tokoh NU dan NW Gelorakan Pesan Damai dan Persaudaraan saat Doa Bersama di Polda NTB
Doa bersama dan silaturahmi Ummat Bersatu, NTB Damai digelar Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lapangan Tenis Mapolda untuk mengawali awal 2021. Foto/Ist
A A A
MATARAM - Doa bersama dan silaturahmi 'Ummat Bersatu, NTB Damai' digelar Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lapangan Tenis Mapolda untuk mengawali awal 2021. Doa bersama ini dihadiri Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI A Rizal Ramdhani, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Ketua DPRD NTB Isvie Rupaeda dan sejumlah tokoh agama serta pemuda di 'Bumi Seribu Masjid'.

(Baca juga: Kapolda, Danrem dan Gubernur Blusukan, Imbau Pelaku Wisata di NTB Taati Prokes)

“Kami tidak bisa bekerja dengan maksimal apabila tidak dibantu semua stakeholders dan semua elemen, sekaligus yang paling penting adalah doa dan peran para ulama serta para tuan guru,” ungkap Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal selaku penyelenggara doa bersama di lokasi, Rabu (6/1/2020).

(Baca juga: Begini Kondisi Mobil Eks Trio Macan Chacha Sherly Usai Tabrakan Maut di Tol Semarang)

Iqbal menyampaikan ulama dan tokoh masyarakat merupakan kunci utama dalam setiap penyelesaian masalah. Tak dipungkiri kata dia aparat TNI-Polri memerlukan bantuan peran para tokoh dalam melaksanakan tugas menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Saya dinasehati oleh Ayahanda Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Turmudzi Badruddin, katanya, 'Pak Kapolda, Insyaallah kalau niatnya baik, Allah akan mengatur dan menyusun apa yang menjadi atau diniatkan',” ungkap Iqbal.

Mantan Kadiv Humas Polri itu berharap silaturahmi dan doa bersama dapat menjadi momen seluruh peserta meneguhkan komitmen menjaga kedamaian di NTB. Iqbal tak memungkiri dinamika di tengah masyarakat tak terhindari, namun bila seluruh elemen bergandengan tangan maka permasalahan dapat teratasi dengan solusi.

“Semoga dengan kita duduk bersama, bersilaturrahmi dan berdoa, semua permasalahan akan segera mendapatkan titik temu dan solusi. Amin,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, tokoh agama dari ormas Nahdlatul Ulama (NU) NTB TGH Ma’rif Makmun Diranse menyinggung masalah penggantian nama Bandara Internasional Lombok (BIL). Dia meminta semua pihak menempatkan kedamaian sebagai prioritas.

“Persoalan bandara jangan diributkan, jangan sampai membenturkan pemuka-pemuka atau pimpinan NU dan Nahdlatul Wathan (NW). Karena mereka warga NW adalah sahabat atau teman. Di antara kami ada hubungan emosional, ada hubungan silsilah keguruan, dan lain-lain. Karenanya, kami warga NU meminta agar permasalahan nama bandara, jangan dikait-kaitkan dengan NU dan NW. Mari kita serahkan kepada pemerintah dan yang berwenang,” ujar Pimpinan Ponpes Manhalul Ma’arif Darek itu.

Sedangkan perwakilan organisasi NW TGH Yusuf Makmun mengatakan hidup pasti beriringan dengan masalah, termasuk soal pergantian nama bandara. Namun permasalahan tidak semestinya membuat antarmanusia bermusuhan dan menciptakan konflik sosial yang berkepanjangan.

"Perbedaan jangan menjadikan suatu masalah, karena sudah sewajarnya dalam hidup pasti ada masalah. Mari jadikan perbedaan menjadi sebuah kebersamaan. Soal nama bandara, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” tuturnya.

Gelaran doa bersama juga dihadiri Mustasyar PBNU yang juga Pengasuh Yayasan Ponpes Qamarul Huda Bagu TGH Lalu Turmudzi Badruddin, Ketua MUI NTB, Prof Syaiful Muslim, Ketua PWNU NTB Prof TGH Masnun Tahir, para tokoh agama dan masyarakat (togama) serta tokoh pemuda Lombok Tengah, para tokoh organisasi NW, dan para Pejabat Utama (PJU) Polda NTB.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)