Ustaz Abu Bakar Ba'asyir Bebas, Ini Kekhawatiran Mantan Anak Buahnya di JAT

Rabu, 06 Januari 2021 - 18:08 WIB
loading...
Ustaz Abu Bakar Baasyir Bebas, Ini Kekhawatiran Mantan Anak Buahnya di JAT
Direktur Amir Mahmud Center dan pengamat pergerakan Islam, Amir Mahmud. Foto/Ist.
A A A
SUKOHARJO - Mantan anak buah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir saat berada di Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) yang juga pengamat pergerakan Islam, Amir Mahmud mengaku senang dengan kebebasan murni sesepuh sekaligus pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki itu.

(Baca juga: Abu Bakar Ba’asyir Segera Bebas, Ini Respon Australia )

Hanya saja, Amir Mahmud yang juga Direktur Amir Mahmud Center mengaku khawatir kebebasan murni Ustaz Abu Bakar Ba'asyir menjadi celah bagi sejumlah tokoh pergerakan Islam untuk kembali menjalin komunikasi.

Ia menilai ada potensi sejumlah pihak akan berupaya membangun komunikasi dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir . "Beliau ini kan keluar setelah menjalani masa pidana, artinya secara prosedural sudah sah. Cuma persoalannya, setelah beliau ini lepas, ini akan muncul beberapa hal," kata Amir saat dihubungi media ini, Rabu (6/1/2021).



Menurut Amir, ada beberapa poin yang perlu diantisipasi, terutama oleh pihak keluarga Ustaz Abu Bakar Ba'asyir setelah kebebasannya itu adalah kemunculan kembali sejumlah massa, atau anggota-anggota lama yang mencoba berkomunikasi kembali dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir .

"Setelah bebas, orang akan sangat mudah sekali berkomunikasi. Berbeda dengan saat dipenjara yang sulit untuk berkomunikasi. Nah, otomatis dari kelompok manapun akan leluasa bertemu," paparnya.

(Baca juga: Setelah Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Langsung Pulang ke Ponpes Ngruki )

Kondisi inilah yang harus diantisipasi, adannya kemungkinan jalinan komunikasi antara Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dengan sejumlah tokoh maupun anggota-anggota lama pergerakan Islam yang akan memanfaatkan kebebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir .

"Dari pihak keluarga harus selektif. Meskipun dari pihak keluarga sendiri, yakni putranya juga aktivis pergerakan, namun dalam berkomunikasi belum tentu memiliki pemikiran yang sama. Itu yang kami khawatirkan," kata Amir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5405 seconds (0.1#10.140)