Merapi Masuk Fase Erupsi, Warga di Area Bahaya Dipastikan Mengungsi
loading...
A
A
A
SEMARANG - Gunung Merapi mulai memasuki fase erupsi 2021 sejak 31 Desember 2020. Ditandai munculnya api diam hingga fenomena guguran lava pijar dari puncak yang terlihat pertama kali pada 4 Januari 2021 malam.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta BPBD di daerah yang mengelilingi Gunung Merapi memastikan kondisi pengungsi dan tempat pengungsiannya.
Dia mengatakan, instruksi secara umum masih sama seperti pada saat status Gunung Merapi meningkat pada level Siaga 1.
“(Instruksinya) sama, karena mereka sudah terlatih sudah tahu, ikuti seluruhnya perintah dari BPBD,” tegas Ganjar, Rabu (6/1/21).
Dia juga meminta BPBD mengambil data sains dari vulkanologis terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi. Kemudian, data tersebut disampaikan pada masyarakat agar memahami.
“Kebetulan saya dilaporin setiap hari, dapat report terus oleh kawan-kawan dan sampai hari ini masih terkendali dan di tempat-tempat pengungsian selalu standby terus,” ujarnya.
Bahkan, sampai dengan tadi malam dirinya masih mendapat laporan terkini tentang kondisi pengungsian di Boyolali, Magelang dan Klaten.
(Baca juga: Selama 6 Jam Terjadi 4 Kali Guguran Lava Pijar Dari Puncak Merapi, Jauhi Zona Merah!)
Terkait pengungsi, pihaknya terus meminta pengelola tempat pengungsian memastikan kondisi para pengungsi dijaga dengan baik. Utamanya berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19.
“Sekarang saya minta untuk dipastikan di area yang berbahaya itu pastikan mereka semua sudah mengungsi dan saya minta untuk ngecek,” tandasnya.
(Baca juga: Lava Fijar Gunung Merapi Mulai Berguguran, BPPTKG Sosialisasi Bahaya Letusan Besar)
Sementara itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam jumpa pers virtual, Selasa (5/1/21) mengatakan, dari satelit juga menginformasikan gundukan yang diduga itu adalah material baru.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta BPBD di daerah yang mengelilingi Gunung Merapi memastikan kondisi pengungsi dan tempat pengungsiannya.
Dia mengatakan, instruksi secara umum masih sama seperti pada saat status Gunung Merapi meningkat pada level Siaga 1.
“(Instruksinya) sama, karena mereka sudah terlatih sudah tahu, ikuti seluruhnya perintah dari BPBD,” tegas Ganjar, Rabu (6/1/21).
Dia juga meminta BPBD mengambil data sains dari vulkanologis terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi. Kemudian, data tersebut disampaikan pada masyarakat agar memahami.
“Kebetulan saya dilaporin setiap hari, dapat report terus oleh kawan-kawan dan sampai hari ini masih terkendali dan di tempat-tempat pengungsian selalu standby terus,” ujarnya.
Bahkan, sampai dengan tadi malam dirinya masih mendapat laporan terkini tentang kondisi pengungsian di Boyolali, Magelang dan Klaten.
(Baca juga: Selama 6 Jam Terjadi 4 Kali Guguran Lava Pijar Dari Puncak Merapi, Jauhi Zona Merah!)
Terkait pengungsi, pihaknya terus meminta pengelola tempat pengungsian memastikan kondisi para pengungsi dijaga dengan baik. Utamanya berkaitan dengan protokol kesehatan COVID-19.
“Sekarang saya minta untuk dipastikan di area yang berbahaya itu pastikan mereka semua sudah mengungsi dan saya minta untuk ngecek,” tandasnya.
(Baca juga: Lava Fijar Gunung Merapi Mulai Berguguran, BPPTKG Sosialisasi Bahaya Letusan Besar)
Sementara itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, Hanik Humaida, dalam jumpa pers virtual, Selasa (5/1/21) mengatakan, dari satelit juga menginformasikan gundukan yang diduga itu adalah material baru.
(boy)