Seribuan Puskesmas di Jabar Siap Gelar Vaksinasi COVID-19

Senin, 04 Januari 2021 - 17:45 WIB
loading...
Seribuan Puskesmas di...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat memantau langsung simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok, Kamis (22/10/2020). Foto/Humas Pemprov Jabar
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat memastikan, sekitar 1.000 lebih pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Provinsi Jabar siap menggelar vaksinasi Covid-19.

Kepastian tersebut disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyusul distribusi vaksin Covie-19, Sinovac oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Jabar, Minggu (3/1/2021) kemarin.

Selain seribuan puskesmas, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu juga memastikan, sekitar 90 rumah sakit (RS) pemerintah dan swasta yang tersebar di Jabar telah siap melakukan vaksinasi serupa.

(Baca juga: Hanya 6% Orang Tua yang Setuju, Pemkot Cimahi Tangguhkan Rencana Sekolah Tatap Muka )

"Jabar sudah ada 1.000 lebih puskesmas yang sudah siap dan dilatih, 90-an RS daerah dan swasta yang sudah siap dilatih," ujar Kang Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/1/2021).

Lebih lanjut Kang Emil menerangkan, vaksin yang diimpor oleh pemerintah pusat tersebut jumlahnya terbatas dan hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan maupun profesi lainnya sebagai garda terdepan dalam melawan pandemi Covid-19 di Jabar.

"Yang (diimpor) ini terbatas, mayoritas hanya untuk tenaga medis dan profesi terdepan dalam menghadapi Covid-19," katanya.

Kang Emil juga mengatakan, vaksin Sinovac yang kini telah hadir di Indonesia terbagi dua. Pertama, yang diimpor pemerintah. Kedua, yang bakal diproduksi oleh PT Biofarma dimana Kang Emil menjadi bagian relawan uji klinisnya.

(Baca juga: Baru Jabat Wakil Dekan 2 Hari, Dosen Unpad Dicopot Dari Jabatannya Karena Pernah Jadi Pengurus HTI )

"Vaksin terbagi dua, yang dibeli langsung diimpor dan yang di Biofarma, saya jadi relawan. Itu masih Maret produksi dan keputusannya," jelasnya.

Disinggung soal jadwal vaksinasi, Kang Emil mengaku belum mengetahui pasti. Namun, dia memprediksi, target vaksinasi dimulai pada pekan ketiga Januari 2021 yang dimulai dengan vaksinasi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Per hari ini, distribusi sedang berjalan. belum ada laporan sudah selesai atau belum. Tapi, target kalau tidak salah, minggu ketiga bulan Januari, itu penyuntikan pertama oleh Presiden. Dari tangga 4 sampai tanggal 20 an itu masih ada dua minggu lebih menyiapkan prosedur dan lain-lain," pungkasnya.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar, Daud Ahmad memastikan, Provinsi Jabar bakal menerima 38.400 dosis vaksin Sinovac yang dijadwalkan diterima Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar, Selasa (5/1/2021) besok.

"Vaksin tahap pertama kurang lebih 38.000 dosis untuk tenaga kesehatan, pengiriman rencananya tanggal 5 Januari," ungkap Daud kepada wartawan, Senin (4/1/2021).

Menurut Daud, dari 1,2 juta vaksin Sinovac yang telah resmi dilepas Kemenkes, Minggu (3/1/2021) kemarin itu, Provinsi Jabar mendapatkan jatah total sebanyak 97.080 dosis. "Tahap I 38.400 dosis, sementara untuk tahap II 58.680 yang tanggal pengirimannya masih dikonfirmasi," sebutnya.

Terkait alur distribusi, Daud menerangkan, vaksin tersebut akan diterima terlebih dahulu oleh Dinkes Provinsi Jabar kemudian disalurkan kepada dinkes kabupaten/kota kemudian diberikan kepada sejumlah layanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit.

"Kita di Satgas kan ada divisi logistik, kami siapkan gudang penyimpanan dan membantu dinkes persiapan distribusi ke kabupaten/kota," ujarnya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1834 seconds (0.1#10.140)