Karina Mulai Lakukan Mitigasi COVID-19 dari Kampung Sendiri
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pencegahan COVID-19 terus dilakukan dengan melakukan mitigasi di tiap kampung. Melalui Kampung Anti Corona (Karina) yang digagas Relawan Eri Cahyadi terus menggalakkan pencegahan virus Corona mandiri.
Mereka melakukan mitigasi itu di wilayah Demak Timur Kelurahan Gundih. Para relawan membentuk satgas Corona di tingkat kampung. Bahkan, mereka melakukan karantina mandiri dengan memantau warga yang orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP). ( )
Satgas Corona RT 5 RW6 Demak Timur Hari Cahyono mengatakan, mitigasi pencegahan Corona tak bisa hanya dilakukan pemerintah. Apalagi saat ini rumah sakit rujukan COVID-19 sedang overload. Makanya relawan Eri Cahyadi bergerak di kampung-kampung untuk melakukan swa mitigasi agar tidak terjadi penumpukan di fasilitas kesehatan.
“Saat Pusat Grosir Surabaya (PGS) ditutup karena ada pedagang yang positif Corona, semua orang yang bekerja di sana dinyatakan ODP. Ada satu warga kami yang bekerja di sana. Meski cuma satu, tapi yang jadi ODP akhirnya seisi rumah. Akhirnya kami pantau dan kami minta untuk tidak ke mana-mana,” kata Satgas Corona RT 5 RW6 Demak Timur Hari Cahyono, Kamis (14/5/2020).
Menurut dia, kebutuhan warga yang dinyatakan ODP itu disiapkan oleh warga kampung agar mereka tidak perlu keluar rumah sampai masa karantina mandiri selesai. “Saat ini komunikasi kami terus intens. Namun, mereka belum ada permintaan kebutuhan apapun karena semua sembako masih cukup,” kata dia.
Ketua RT 5 RW 6 Demak Timur Aris Dwi Santoso mengatakan, tak hanya karantina mandiri, warga kampung melakukan sterilisasi minimal seminggu dua kali. Mereka juga memasang wastafel di hampir setiap meter ruas jalan. “Ini tidak mengandalkan dinas manapun, hanya menggunakan pompa air milik kampung yang dirancang sedemikian rupa," kata Aris.
Tak hanya itu, satgas kampung mengecek suhu tubuh warga secara rutin. “Kalau ada yang mencurigakan, langsung dikoordinasikan ke puskesmas terdekat. Kami juga membagikan masker, hand sanitizer, dan sembako bagi mereka yang terdampak ekonomi karena corona," kata Aris.
Mereka melakukan mitigasi itu di wilayah Demak Timur Kelurahan Gundih. Para relawan membentuk satgas Corona di tingkat kampung. Bahkan, mereka melakukan karantina mandiri dengan memantau warga yang orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pemantauan (PDP). ( )
Satgas Corona RT 5 RW6 Demak Timur Hari Cahyono mengatakan, mitigasi pencegahan Corona tak bisa hanya dilakukan pemerintah. Apalagi saat ini rumah sakit rujukan COVID-19 sedang overload. Makanya relawan Eri Cahyadi bergerak di kampung-kampung untuk melakukan swa mitigasi agar tidak terjadi penumpukan di fasilitas kesehatan.
“Saat Pusat Grosir Surabaya (PGS) ditutup karena ada pedagang yang positif Corona, semua orang yang bekerja di sana dinyatakan ODP. Ada satu warga kami yang bekerja di sana. Meski cuma satu, tapi yang jadi ODP akhirnya seisi rumah. Akhirnya kami pantau dan kami minta untuk tidak ke mana-mana,” kata Satgas Corona RT 5 RW6 Demak Timur Hari Cahyono, Kamis (14/5/2020).
Menurut dia, kebutuhan warga yang dinyatakan ODP itu disiapkan oleh warga kampung agar mereka tidak perlu keluar rumah sampai masa karantina mandiri selesai. “Saat ini komunikasi kami terus intens. Namun, mereka belum ada permintaan kebutuhan apapun karena semua sembako masih cukup,” kata dia.
Ketua RT 5 RW 6 Demak Timur Aris Dwi Santoso mengatakan, tak hanya karantina mandiri, warga kampung melakukan sterilisasi minimal seminggu dua kali. Mereka juga memasang wastafel di hampir setiap meter ruas jalan. “Ini tidak mengandalkan dinas manapun, hanya menggunakan pompa air milik kampung yang dirancang sedemikian rupa," kata Aris.
Tak hanya itu, satgas kampung mengecek suhu tubuh warga secara rutin. “Kalau ada yang mencurigakan, langsung dikoordinasikan ke puskesmas terdekat. Kami juga membagikan masker, hand sanitizer, dan sembako bagi mereka yang terdampak ekonomi karena corona," kata Aris.
(nth)