Persediaan Kedelai Aman Tapi Harga Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Purwakarta Enggan Produksi

Senin, 04 Januari 2021 - 14:32 WIB
loading...
Persediaan Kedelai Aman Tapi Harga Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Purwakarta Enggan Produksi
Produsen tahu tempe di Purwakarta, masih enggan produksi karena bahan baku kedelai masih dirasa mahal. Foto/SINDOnews/Asep Supiandi
A A A
PURWAKARTA - Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Purwakarta, menjamin persediaan kedelai di Purwakarta, masih aman. Namun, produsen tahu tempe di Purwakarta, tetap memilik mogok karena tak berani berspekulasi menaikkan harga jual.

(Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Mentan: Tidak Mau Janji Dulu karena Saya Lagi Kerja )

Kabid Perdagangan DKUPP Purwakarta, Wita Gusrianita mengatakan, persediaan bahan baku kedelai sebenarnya tersedia di dua distributor besar di Purwakarta. Akan tetapi karena ada kenaikan harga, produsen tahu tempe memilih untuk tidak mau membelinya, dan tidak berproduksi.

"Begitu ada aksi mogok produksi, kami langsung turun ke lapangan guna mengecek ketersediaan kedelai . Ternyata persediaannya masih ada di distributor. Masalahnya produsen tahu tempe mogok beroperasi karena tidak mau menaikkan harga jual tahu tempe ," kata Wita, Senin (4/1/2021).



Menurutnya, tidak masalah harga jual tahu tempe dinaikkan dan tidak perlu khawatir ditinggal pembeli. Apalagi tahu tempe bagi masyarakat sudah menjadi kebutuhan utama. "Kalaupun harga jualnya dinaikkan tidaklah terlalu mahal dan masih terjangkau pembeli," ujar dia.

Dia menjelaskan, ketergantungan produsen tahu tempe terhadap kedelai impor sangatlah tinggi. Padahal produksi kedelai lokal di Purwakarta berlimpah. Bahkan, di tahun lalu produksi kedelai lokal mengalami surplus.

(Baca juga: Warga Banyuwangi Gempar, Ada Penampakan 'Jokowi' di Kebun Buah Naga )

Berlimpahnya produksi kedelai lokal sama sekali tidak dilirik produsen tahu tempe dengan berbagai alasan. "Ini merupakan fenomena di awal tahun. Tentu saja kondisi seperti ini akan dievaluasi agar tata niaga tahu tempe kembali normal," ucapnya.

Pada waktu itu, kata dia, petani kedelai di Purwakarta kesulitan memasarkan kedelainya. Sehingga mereka banyak menjual kedelai yang belum dikupas secara eceran. Artinya, untuk bahan baku tahu tempe sebenarnya masih aman, persediaan berlimpah.

Diketahui, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta, sempat mengembangkan komoditas kedelai beberapa tahun lalu. Terdapat lahan potensial seluas 100 hektare (ha) yang ditanami kedelai dengan asumsi setiap hektare mampu menghasilkan sekitar 2,5 ton kedelai .

(Baca juga: Baru Jabat Wakil Dekan 2 Hari, Dosen Unpad Dicopot Dari Jabatannya Karena Pernah Jadi Pengurus HTI )

Begitu pula di tahun 2018, produksi kedelai terus digenjot melalui program Upaya Khusus pada Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale). Program ini cukup menjanjikan guna menciptakan ketahanan pangan di Purwakarta.

Sementara itu, sebelumya produsen tahu tempe di Purwakarta berhenti beroperasi lantaran harga kedelai impor naik tinggi. Mereka enggan menaikkan harga tahu tempe , karena khawatir ditinggal pembeli. Kekhawatiran tahu tempe bakal tidak laku di pasaran bisa berdampak pada gulung tikarnya usaha produksi tahu tempe .
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2571 seconds (0.1#10.140)