Sekolah Tatap Muka Jangan Jadi Bom Waktu Kemunculan Klaster Baru

Sabtu, 02 Januari 2021 - 22:57 WIB
loading...
Sekolah Tatap Muka Jangan Jadi Bom Waktu Kemunculan Klaster Baru
Anggota Komisi X DPR RI Rian Firmansyah. SINDOnews/Adi
A A A
BANDUNG BARAT - Pemerintah diminta ekstra hati-hati untuk mulai membuka kembali keran pembelajaran tatap muka bagi siswa sekolah di berbagai jenjang pendidikan. Pasalnya pandemi COVID-19 di berbagai daerah masih cukup tinggi sehingga masih sangat berisiko ketika belajar tatap muka dipaksakan digelar Januari 2021.

" Pembelajaran tatap muka ini harus jadi pemikiran semua pihak. Mesti bener-bener aman, jangan sampai justru malah jadi klaster penyebaran baru," kata Anggota Komisi X DPR RI Rian Firmansyah saat ditemui di Lembang, Sabtu (2/1/2021).

Rian mengatakan, Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka, harus dikaji secara mendetail.

Apalagi muncul wacana akan menerapkan kebijakan sekolah tatap muka di pertengahan Januari 2021 ini. Semuanya tetap harus mempertimbangkan kondisi kekinian pandemi COVID-19 di daerah masing-masing. "Ketika penyebaran kasusnya masih tinggi dan daerah itu masuk ke zona merah, apakah tetap akan dipaksakan? Menurut saya terlalu berisiko," ucap politisi Partai NasDem ini. (Baca: Geger, Asap Misterius Keluar dari Samping Rumah Warga di Karanganyar).

Diakuinya, pembelajaran tatap muka memang efektif karena ada transfer knowledge dan value. Sementara pembelajaran jarak jauh banyak dikeluhkan orang tua dan dianggap tidak efektif. Tapi tidak elok jika harus memaksakan belajar tatap muka di tengah ancaman adanya varian baru COVID-19 yang sudah menyebar di sejumlah negara. "Di sinilah Kemendikbud harus jeli, berkomunikasi dengan Satgas COVID-19 membuat juklak juknis sekolah disaat pandemi. Khususnya di tataran siswa SD yang kontroling dan monitoringnya relatif sulit jika dibandingkan siswa SMP dan SMA," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1934 seconds (0.1#10.140)