Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur di 2021, Ini Langkah Wagub Emil Dardak

Sabtu, 02 Januari 2021 - 09:43 WIB
loading...
Dorong Pertumbuhan Ekonomi...
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak akan mendorong sektor potensial agar perekonomian Jatim kembali membaik.

Sejumlah sektor yang perlu didorong adalah industri kertas, industri dan perdagangan, kimia dan investasi.

“Investasi Jatim terus menunjukkan catatan menggembirakan dan itu justru terjadi disaat pademi. Penanaman Modal Asing (PMA) juga mengalami pertumbuhan cukup baik meskipun masih dibawah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),” kata Emil, Sabtu (2/1/2021).

Dia mengatakan, tahun 2021 perekonomian Jatim diprediksi akan kembali membaik dengan mengalami pertumbuhan sebesar 5,3% hingga 6,3%.

Industri dan perdagangan akan menjadi motor penggerak pertumbuhan, namun harus tetap menjaga protokol kesehatan. “Asumsi pertumbuhan ekonomi Jatim pada tahun 2021 tidak akan melebihi nasional,” ujar Emil.

Diketahui, pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan III 2020 minus 3,75%. Kondisi tersebut lebih baik dari triwulan II yang minus 5,90%.

Membaiknya ekonomi Jatim pada tersebut bersumber dari sektor utama seperti kinerja ekspor luar negeri, konsumsi rumah tangga, dan investasi.

“Peningkatan terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan dan perdagangan. Ini sejalan dengan naiknya permintaan domestik dan global yang lebih tinggi dari perkiraan semula,” kata Emil.

Mantan bupati Trenggalek ini berharap, di triwulan IV 2020 kinerja sektor industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan pergudangan serta akomodasi diperkirakan menunjukkan perbaikan. Namun harus diimbangi dengan tingginya permintaan domestik.

“Untuk meningkatkan permintaan domestik adalah mendorong belanja secara online. Ini karena masih pandemi,” katanya.

Emil mengungkapkan, Jatim memiliki daya tarik luar biasa bagi PMDN disaat pandemi. Sehingga sampai dengan triwulan III 2020, PMDN tumbuh 42,20%.

(Baca juga: Sukses Pelopori Menanam Kopi di Lereng Bromo, Serka Heri Sempat Jadi Korban Longsor)

Pertumbuhan tersebut, kata dia, diharapkan terus naik tetapi harus tetap menjaga agar kasus COVID-19 di Jatim juga tidak ikut naik.

(Baca juga: Wisatawan menyemut dan Abai Prokes, Wisata Eco Park Ditutup)

“Yang menarik, saat pandemi, ekspor Jatim tetap bertahan tidak mengalami penurunan. Sementara impor jatuh, karena impor Jatim sebagian besar merupakan bahan baku industri untuk konsumsi dalam negeri bukan untuk ekspor,” pungkas Emil.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2139 seconds (0.1#10.140)