Jabar Tegaskan 2021 Perang Lawan COVID-19 Belum Berakhir
loading...
A
A
A
BANDUNGSELAMAT TINGGAL 2020, JABAR TEGASKAN 2021 PERANG LAWAN COVID-19 BELUM BERAKHIR - Di awal 2021 ini, Pemprov Jabar menyatakan bahwa perang melawan COVID-19 belum berakhir. Berbagai inovasi akan terus dilahirkan untuk mengatasi pandemi yang telah merenggut ribuan korban jiwa di Indonesia, termasuk Provinsi Jabar.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Pemprov Jabar, Faiz Rahman mengatakan, kesulitan dan keterbatasan menuntut pemerintah dan pemerintah daerah menghasilkan pemikiran inovatif. Selain untuk menyelamatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat dari COVID-19, inovasi menjadi penentu seberapa cepat pandemi dapat ditangani.
(Baca juga: GeNose UGM Mulai Didistribusikan ke Rumah Sakit dan Pesantren)
Menurut Faiz, Pemprov Jabar menjadikan inovasi sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan. Hal itu diterapkan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Tanah Air pada 2 Maret 2020 lalu.
(Baca juga: Ngeri, Diancam Akan Dibakar, Bocah Ini Dipaksa Rekam Video Syur Kakaknya)
18 hari sejak pengumuman tersebut, kata Faizal, Pemprov Jabar meluncurkan aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) di Jabar Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung.
(Baca juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)
"Aplikasi PIKOBAR dikembangkan agar warga Jabar bisa mengakses data dan informasi terkait COVID-19, melihat peta sebaran, berinteraksi, mengakses nomor darurat, hingga periksa gejala mandiri melalui unduhan di gawai masing-masing," terang Faiz dalam keterangan resminya, Jumat (1/1/2021).
Setelah aplikasi PIKOBAR, lanjutnya, Pemprov Jabar Jabar bersama Kementerian Perdagangan meluncurkan Pasar Digital Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020).
Pasar digital bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, interaksi sosial dan kontak fisik dibatasi secara besar-besaran.
"Dengan hadirnya pasar digital diharapkan pencegahan COVID-19 dan kegiatan ekonomi di pasar tradisional dapat berjalan beriringan," imbuhnya.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Kepala Bagian Materi dan Komunikasi Pimpinan Pemprov Jabar, Faiz Rahman mengatakan, kesulitan dan keterbatasan menuntut pemerintah dan pemerintah daerah menghasilkan pemikiran inovatif. Selain untuk menyelamatkan kesehatan dan keselamatan masyarakat dari COVID-19, inovasi menjadi penentu seberapa cepat pandemi dapat ditangani.
(Baca juga: GeNose UGM Mulai Didistribusikan ke Rumah Sakit dan Pesantren)
Menurut Faiz, Pemprov Jabar menjadikan inovasi sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan. Hal itu diterapkan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama COVID-19 di Tanah Air pada 2 Maret 2020 lalu.
(Baca juga: Ngeri, Diancam Akan Dibakar, Bocah Ini Dipaksa Rekam Video Syur Kakaknya)
18 hari sejak pengumuman tersebut, kata Faizal, Pemprov Jabar meluncurkan aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) di Jabar Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung.
(Baca juga: Ngeri, Inilah Pengakuan Bocah Pembunuh Teller Cantik Bank di Denpasar)
"Aplikasi PIKOBAR dikembangkan agar warga Jabar bisa mengakses data dan informasi terkait COVID-19, melihat peta sebaran, berinteraksi, mengakses nomor darurat, hingga periksa gejala mandiri melalui unduhan di gawai masing-masing," terang Faiz dalam keterangan resminya, Jumat (1/1/2021).
Setelah aplikasi PIKOBAR, lanjutnya, Pemprov Jabar Jabar bersama Kementerian Perdagangan meluncurkan Pasar Digital Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/5/2020).
Pasar digital bertujuan untuk memperkuat perdagangan secara elektronik atau digital. Apalagi di tengah pandemi COVID-19, interaksi sosial dan kontak fisik dibatasi secara besar-besaran.
"Dengan hadirnya pasar digital diharapkan pencegahan COVID-19 dan kegiatan ekonomi di pasar tradisional dapat berjalan beriringan," imbuhnya.