Tak Mudik, 30 Mahasiswa Asal Palopo Dapat Bantuan
loading...
A
A
A
PALOPO - Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo menyerahkan bantuan kepada 30 mahasiswa Kota Palopo yang masih berada di luar kota, tempat mereka kuliah.
30 mahasiswa ini mendapat perhatian khusus dari Pemkot Palopo karena mereka mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik.
Mereka berada di dua kota yakni Mahassar sebanyak 23 mahasiswa dan di Palu sebanyak 7 mahasiswa.
Bantuan diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Palopo, Firmansyah DP kepada perwakilan mahasiswa dari IPMIL atau Ikatan Pelajar Mahasiswa Islam Luwu, di ruang pola kantor Wali Kota Palopo, Kamis (14/5/2020) siang.
Penyerahan bantuan ini disaksikan pula Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Palopo, Taufiq, Kepala Bapenda Palopo, serta Kabag Humas Setda Kota Palopo, Wahyudin.
Firmanza menyampaikan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut instruksi Wali Kota Palopo agar mahasiswa tidak pulang ke Palopo, sehingga salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada mahasiswa yaitu diberikan bantuan secukupnya.
"Ada 30 mahasiswa yang diberikan bantuan. 23 mahasiswa yang berada di Makassar dan 7 mahasiswa di Palu. Mereka mendapatkan bantuan masing-masing sebanyak Rp400.000 per orang," ujarnya.
"Mungkin ini tidak cukup untuk biaya hidup sebulan di kampung orang. Namun pemerintah berharap ini bisa sedikit meringankan beban adik-adik mahasiswa kita di luar kota, pemerintah ingin hadir bersama mereka yang sedang berjuang menuntut ilmu di kampung orang," tambahnya.
Mewakili mahasiswa, Ketua Pengurus pusat IPMIL Kota Palopo, Abi, menyampaikan terima kasih kepada PemkotPalopo yang telah memperhatikan warganya, khususnya mahasiswa yang masih bertahan di luar Kota Palopo.
"Sebagai perwakilan dari mahasiswa kami sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kota Palopo atas bantuan yang diberikan, dan ini akan kami berikan secepatnya agar bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari teman-teman kita di Makassar dan Palu," kuncinya.
30 mahasiswa ini mendapat perhatian khusus dari Pemkot Palopo karena mereka mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak mudik.
Mereka berada di dua kota yakni Mahassar sebanyak 23 mahasiswa dan di Palu sebanyak 7 mahasiswa.
Bantuan diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Palopo, Firmansyah DP kepada perwakilan mahasiswa dari IPMIL atau Ikatan Pelajar Mahasiswa Islam Luwu, di ruang pola kantor Wali Kota Palopo, Kamis (14/5/2020) siang.
Penyerahan bantuan ini disaksikan pula Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Palopo, Taufiq, Kepala Bapenda Palopo, serta Kabag Humas Setda Kota Palopo, Wahyudin.
Firmanza menyampaikan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk tindak lanjut instruksi Wali Kota Palopo agar mahasiswa tidak pulang ke Palopo, sehingga salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada mahasiswa yaitu diberikan bantuan secukupnya.
"Ada 30 mahasiswa yang diberikan bantuan. 23 mahasiswa yang berada di Makassar dan 7 mahasiswa di Palu. Mereka mendapatkan bantuan masing-masing sebanyak Rp400.000 per orang," ujarnya.
"Mungkin ini tidak cukup untuk biaya hidup sebulan di kampung orang. Namun pemerintah berharap ini bisa sedikit meringankan beban adik-adik mahasiswa kita di luar kota, pemerintah ingin hadir bersama mereka yang sedang berjuang menuntut ilmu di kampung orang," tambahnya.
Mewakili mahasiswa, Ketua Pengurus pusat IPMIL Kota Palopo, Abi, menyampaikan terima kasih kepada PemkotPalopo yang telah memperhatikan warganya, khususnya mahasiswa yang masih bertahan di luar Kota Palopo.
"Sebagai perwakilan dari mahasiswa kami sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kota Palopo atas bantuan yang diberikan, dan ini akan kami berikan secepatnya agar bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari teman-teman kita di Makassar dan Palu," kuncinya.
(luq)