Bangkit saat Pendemi, Balasan Startup Lokal Raih Penghargaan Semangat Award 2020

Rabu, 30 Desember 2020 - 11:37 WIB
loading...
Bangkit saat Pendemi,...
Sejumlah start up lokal meraih penghargaan atas inovasi dan upaya mereka membangun ekosistem ekonomi. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Puluhan startup lokal lolos meraih penghargaan Semangat Award 2020 karena dinilai mampu berinovasi dan bangkit di tengah tekanan ekonomi saat pandemi COVID-19.

Mereka adalah Top Digital Startup 2020 diraih Chatbiz.id, Top Foodpreneur 2020 (Insinyur Martabak), Top Fashionpreneur (Look at Me.), Top Sustainable Biz (Ecoplast.id), dan Top Upstream Biz 2020 (Inagri).

Adapun pemenang lainnya dalam Top 3 Digital Startup 2020 diraih pula oleh Create It dan SejutaCita, Top 3 Foodpreneur 2020 (Bongsang.id dan Cho-Cweet), dan Top 3 Upstream Biz 2020 (Dancing Pizza dan Keju Kahuripan).

Top Halal Biz 2020 diraih Halal Local, Top 3 Fashionpreneur 2020 (DecHijabStore), Top Service Biz 2020 (Dicka Care), dan Top Healthy Biz 2020 (Puna Indonesia).

Sementara itu, kategori nominasi umum gelar High Spirit Startup 2020 diraih Baduma.id, Ghesy Donuts, Danika Bites, Bosmuda, Mr. Mangkok, Happen. The Most Resilient 2020 oleh Igeneration.id, The Highest Spirit 2020 (Anton Arifin), dan High Spirit Lecturer (Dr. Ir. Tonton Taufik Rachman, MBA.).

Menurut Ketua Pelaksana Semangat Award 2020, sekaligus Chief DEF Sharing Vision & Co Founder BIM (Business Initiative Movement) Nur Islami Javad, penghargaan ini diikuti sekitar 180 peserta yang mendaftar.

Mereka berasal dari berbagai Kota/Kabupaten di Jawa Barat serta Jakarta, Jawa Timur, Bali, hingga Kalimantan. Dari jumlah tersebut, disaring 72 peserta melalui penilaian dewan juri.

"Karena itu, kegiatan Semangat Award 2020 bukan semata-mata acara lomba namun tempat kita belajar bareng. Jadi, setiap insight akan berguna bagi perkembangan diri dan bisnis kita," kata Nur yang akrab disapa Jeff, dalam keterangan pers, Rabu (30/12/2020).

Dia menilai, dari penghargaan ini bisa dilihat bahwa ekosistem pebisnis muda di Jawa Barat memiliki potensi sangat besar, mereka penuh semangat dan kreatifitas sekalipun di musim pandemi. Sejumlah start up besutan pebisnis muda itu bahkan sudah peroleh suntikan dana puluhan miliar rupiah.

Menurut Jeff, paling penting bagi ekosistem pebisnis muda adalah terus belajar bersama sehingga muncul aneka sinergi dan kolaborasi. Tiap-tiap prosesnya tersebut akan berguna bagi diri dan terutama perkembangan bisnis ekosistem tersebut.

Dia mencontohkan, Chatbiz.id, adalah aplikasi chatbot untuk membantu UMKM memasarkan produknya dan mengelola proses pembelian secara full digital melalui platform Whatsapp.

Saat ini dalam waktu kurang dari 1 tahun sudah bisa mendapatkan 195 users B-to-B atau bisnis ke bisnis, dengan perkembangan rata-rata 75%.

Pemasukan bisnis Chatbiz.id saat ini sebagai digital startup yang masih seumur jagung sudah cukup untuk membiayai seluruh keperluan tim.

Achmad Dirgantara, Kepala IDX Incubator Jawa Barat menjelaskan, secara informal, ekosistem pendanaan pebisnis muda di Jawa Barat terdiri dari berbagai hal. Pebisnis bisa mencari permodalan dari bank ataupun nonbank.

Untuk nonbank, salah satu alternatifnya adalah papan akselerasi. Konsep papan akselerasi adalah pendanaan bisnis dengan aset di bawah Rp50 miliar, bahkan bisa dikisaran Rp10–50 miliar.

Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya mendorong pelaku ekonomi kreatif terus melahirkan gagasan inovatif. Sebab, inovasi menjadi modal utama untuk bertahan di tengah pandemi COVID-19 .

“Untuk anak muda yang mau ke dunia usaha, tetap harus tahan banting, berdoa. Karena itu yang paling penting. Terus berjuang jadi pebisnis kreatif,” ucap Atalia.

(Baca juga: 5 Senapan Sniper Ilegal di Ciamis Disita Polisi, 6 Tersangka Diamankan)

Oleh karena itu, penting sekali kita berpikir cerdas untuk bisa keluar dari situasi yang ada, termasuk risiko yang akan dihadapinya.

(Baca juga: Ubah Pola Penyaluran Bansos, Pemprov Jabar Libatkan Perbankan)

Atalia mengatakan, di tengah pandemi COVID-19, Dekranasda Jabar sering menggelar kegiatan workshop melalui berbagai platform secara daring yang diikuti 27 kabupaten/kota.

“Dekranasda Jabar juga mendorong tentang penyusunan katalog, leaflet, website, pokoknya tentang promosi produk. Kita terus menginformasikan dan mengomunikasikan produk-produk di Jabar,” ucapnya.
(boy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3370 seconds (0.1#10.140)