Gubernur Khofifah Tambah 18 RS Rujukan COVID-19 Baru dan RS Darurat
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meningkatkan kafasitas bed isolasi dengan menyiapkan 18 rumah sakit rujukan baru dan RS Darurat di Surabaya, Malang dan Jember.
Kebijakan itu menyusul meningkatnya kasus positif COVID-19 di daerah itu per Jumat (25/12/2020) yang kini mencapai 79.207 kasus. Adanya kenaikan kasus ini mengakibatkan Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit (RS) di Jatim mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 35-45% di Bulan Oktober menjadi 60-70% di Bulan Desember. (Baca Juga: 11 Warga di Blora Terpapar COVID-19 Setelah Ikut Memakamkan Kepala Desa)
Gubernur mengatakan, dengan penambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di Jatim. "Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi COVID-19 ini," katanya, Jumat (25/12/2020).
Dengan adanya penambahan RS tersebut, maka jumlah RS Rujukan COVID-19 di Jatim menjadi 145 RS. Angka ini lebih dari tiga kali lipat jumlah RS Rujukan COVID-19 di bulan Maret yang hanya ada 44 RS rujukan. (Baca Juga: Satu Pedagang Meninggal Positif COVID-19, Pasar di Kediri Dilockdown)
Kapasitas dalam 145 RS Rujukan COVID-19 ini terdapat isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed isolasi biasa sebanyak 2.966 bed dan pengembangan 753 bed. "Untuk mengatasi kasus COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, kami mempersiapkan format RS Darurat Lapangan," ujar Khofifah.
Untuk di Malang, RS Darurat Lapangan ditempatkan Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard. Sedangkan untuk di Jember, RS Paru Jember disiapkan sebagai RS khusus melayani pasien COVID -19. Sehingga total tambahan bed di RS Darurat mencapai 555 bed, yakni 150 di RS Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard dan 99 bed di RS Paru Jember. (Baca Juga: RS Rujukan COVID-19 Overload, Pemkot Mojokerto Siapkan Empat RS Rujukan)
Dengan demikian, maka jumlah bed isolasi di Jatim mencapai 7.001 bed baik di RS Darurat Lapangan maupun di RS Rujukan COVID-19. Meskipun kapasitas bed isolasi di RS Rujukan telah ditambah, Khofifah berharap supaya masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan protokol kesehatan yang ketat terbukti sangat efektif di Jawa Timur sebelumnya. "Saya mengimbau kepada masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan," tandasnya.
Kebijakan itu menyusul meningkatnya kasus positif COVID-19 di daerah itu per Jumat (25/12/2020) yang kini mencapai 79.207 kasus. Adanya kenaikan kasus ini mengakibatkan Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit (RS) di Jatim mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 35-45% di Bulan Oktober menjadi 60-70% di Bulan Desember. (Baca Juga: 11 Warga di Blora Terpapar COVID-19 Setelah Ikut Memakamkan Kepala Desa)
Gubernur mengatakan, dengan penambahan RS ini diharapkan akan mampu merelaksasi beban RS di Jatim. "Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi COVID-19 ini," katanya, Jumat (25/12/2020).
Dengan adanya penambahan RS tersebut, maka jumlah RS Rujukan COVID-19 di Jatim menjadi 145 RS. Angka ini lebih dari tiga kali lipat jumlah RS Rujukan COVID-19 di bulan Maret yang hanya ada 44 RS rujukan. (Baca Juga: Satu Pedagang Meninggal Positif COVID-19, Pasar di Kediri Dilockdown)
Kapasitas dalam 145 RS Rujukan COVID-19 ini terdapat isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed isolasi biasa sebanyak 2.966 bed dan pengembangan 753 bed. "Untuk mengatasi kasus COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, kami mempersiapkan format RS Darurat Lapangan," ujar Khofifah.
Untuk di Malang, RS Darurat Lapangan ditempatkan Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard. Sedangkan untuk di Jember, RS Paru Jember disiapkan sebagai RS khusus melayani pasien COVID -19. Sehingga total tambahan bed di RS Darurat mencapai 555 bed, yakni 150 di RS Darurat Lapangan Indrapura, 306 bed di RS Darurat Lapangan Idjen Boulevard dan 99 bed di RS Paru Jember. (Baca Juga: RS Rujukan COVID-19 Overload, Pemkot Mojokerto Siapkan Empat RS Rujukan)
Dengan demikian, maka jumlah bed isolasi di Jatim mencapai 7.001 bed baik di RS Darurat Lapangan maupun di RS Rujukan COVID-19. Meskipun kapasitas bed isolasi di RS Rujukan telah ditambah, Khofifah berharap supaya masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Mengingat penerapan protokol kesehatan yang ketat terbukti sangat efektif di Jawa Timur sebelumnya. "Saya mengimbau kepada masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan," tandasnya.
(nic)