Langkah Strategis WS Merekatkan Komunikasi Politik di Surabaya

Jum'at, 25 Desember 2020 - 12:30 WIB
loading...
Langkah Strategis WS...
Whisnu Sakti Buana. Foto/dok
A A A
SURABAYA - Whisnu Sakti Buana (WS) menjalani tugas berat untuk menuntaskan estafet kepemimpinan ketika memenuhi tugas sebagai Plt Wali Kota Surabaya. Ia harus bekerja keras dalam dua bulan ke depan sebelum Eri Cahyadi, pemenang Pilkada Surabaya mengambil tongkat kepemimpinan.

Peran baru WS, panggilan akrabnya, menjadi Plt Wali Kota Surabaya patut dinantikan. Meskipun sempat tak mendapatkan rekomendasi dari DPI Perjuangan untuk maju menjadi orang nomor satu di Surabaya, WS akhirnya bisa merasakan posisi itu.

(Baca juga:Gubernur Jatim Tunjuk Whisnu Sakti Buana Plt Wali Kota Surabaya)

Tugas pertamanya langsung dilakukan dengan keliling memantau persiapan Natal 2020 di beberapa gereja. Berbagai tempat ibadah didatangi untuk memastikan keamanan selama pelaksanaan Natal.

Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menuturkan, waktu tak sampai dua bulan memang singkat dan sulit untuk meninggalkan legacy yang bersifat mercusuar. Apalagi plt jelas tidak bisa menjangkau hal-hal yang sifatnya strategis.

“Satu-satunya cara dengan menyesuaikan kehendak publik surabaya dan tidak berseberangan dengan opini publik Surabaya yang positif terhadap kinerja pemimpin sebelumnya,” kata Surokim, Jumat (25/12/2020).

Ia melanjutkan, praktis dalam 1,5 bulan ini satu hal yang bisa dilakukan WS dengan mengantarkan transfer kepemimpinan Surabaya dengan damai dan tidak gaduh. menghindari kegaduhan dan konflik terbuka yan bisa menjadi masalah.

(Baca juga: Bikin Merinding, Lantunan Adzan Polisi Sumenep Ini Mirip di Madinah, Videonya Viral )

“Lebih baik membangun komunikasi rekonsiliatif dengan berbagai kalangan agar keterbelahan dukungan dalam pilkada Surabaya kian cair,” ungkapnya.

Surokim menambahkan, momenum saat ini lebih baik dipakai sebagai ajang rekonsiliasi, memperbaiki komunikasi yang macet dan mengembangkan kepemimpinan humanis dan elegan. Semua tentu bertumpu pada perdamaian dan bukan kegaduhan.

“WS jelas memahami konteks opini publik Surabaya yang selalu sensitif dan reaktif. Dan menurut saya Mas Wishnu harus lebih banyak menunjukkan semangat rekonsiliasi dan semangat membangun kebersamaan masyarakat,” ungkapnya.

Kalau langkah itu diambil WS, pihaknya yakin akan menjadi catatan sejarah yang manis. Semua itu menjadi tantangan yang harus bisa dilakukan dalam waktu singkat ketika menahkodai Kota Surabaya.

“Memang tidak mudah, karena mencairkan kebuntuhan komunikasi politik yang beku bukan perkara ringan. Tetapi dengan niat baik, semangat untuk saling memercayai dan menguatkan saya percaya kebuntuhan komunikasi itu akan bisa mencair,” jelasnya.

Frekuensi saat ini, katanya, harus disamakan dengan semangat dan kecenderungan opini publik di Surabaya pasca pilkada. “Masyarakat menginginkan semangat kebersamaan dan damai politik di Surabaya,” katanya.

WS sendiri langsung berkomunikasi dengan Tri Rismaharini ketika diserahi mandat memimpin Surabaya. Berbagai masukan dan dialog yang searah menjadikan langkah WS semakin mantap.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)