Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Sekolah Tatap Muka di Denpasar Ditunda Maret 2021
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pelaksanaan sekolah tatap muka di Denpasar, Bali, ditunda pada Maret 2021. Hal itu karena masih tingginya kasus COVID-19.
"Berdasarkan berbagai pertimbangan dari pihak terkait, pembelajaran tatap muka kita tunda hingga Maret 2021," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Denpasar I Wayan Gunawan, Rabu (23/12/2020).
Dari hasil koordinasi dengan dinas kesehatan, dia menyebut tingkat penyebaran kasus COVID-19 di Denpasar masih sebesar 26,3%. Artinya, apabila dilakukan tes kepada 100 penduduk, maka sebanyak 26.3 persennya positif COVID-19.
(Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Banten Ditunda, Nekat Buka Bakal Kena Sanksi Pidana )
Angka itu dianggap masih mengkhawatirkan bagi anak-anak. "Bayangkan jika anak-anak positif COVID-19, mereka harus diisolasi atau masuk rumah sakit tanpa pendampingan, bagaimana kondisi psikis mereka. Sehingga kami mengutamakan kesehatan anak," imbuh Gunawan.
Pihaknya meminta sekolah untuk melanjutkan pembelajaran online yang selama ini sudah berjalan cukup efektif. Namun tidak dipungkiri ada cukup banyak keluhan dari orangtua dan meminta sekolah tatap muka segera dibuka.
Gunawan menambahkan, saat ini sedang menyiapkan simulasi pembelajaran tatap muka. "Masih dilakukan seleksi sekolah mana saja yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
"Berdasarkan berbagai pertimbangan dari pihak terkait, pembelajaran tatap muka kita tunda hingga Maret 2021," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Denpasar I Wayan Gunawan, Rabu (23/12/2020).
Dari hasil koordinasi dengan dinas kesehatan, dia menyebut tingkat penyebaran kasus COVID-19 di Denpasar masih sebesar 26,3%. Artinya, apabila dilakukan tes kepada 100 penduduk, maka sebanyak 26.3 persennya positif COVID-19.
(Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Banten Ditunda, Nekat Buka Bakal Kena Sanksi Pidana )
Angka itu dianggap masih mengkhawatirkan bagi anak-anak. "Bayangkan jika anak-anak positif COVID-19, mereka harus diisolasi atau masuk rumah sakit tanpa pendampingan, bagaimana kondisi psikis mereka. Sehingga kami mengutamakan kesehatan anak," imbuh Gunawan.
Pihaknya meminta sekolah untuk melanjutkan pembelajaran online yang selama ini sudah berjalan cukup efektif. Namun tidak dipungkiri ada cukup banyak keluhan dari orangtua dan meminta sekolah tatap muka segera dibuka.
Gunawan menambahkan, saat ini sedang menyiapkan simulasi pembelajaran tatap muka. "Masih dilakukan seleksi sekolah mana saja yang sudah siap menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
(msd)