Taktik Jitu Olly Dondokambey Merahkan Sulawesi Utara
loading...
A
A
A
Lalu apa saja strategi Olly itu?
1. Memilih Kandidat yang Tepat
Dalam pilkada, pemilihan sosok yang diusung itu sangat vital. Prinsip “the right man on the right place” itu harus diterapkan dengan cermat. Sosok yang diusung menjadi kandidat bupati/wakil bupati dan calon walikota/wakil walikota adalah mereka yang memang dikenal di wilayahnya, dan secara kualitas punya kapasitas menjadi pemimpin.
2. Partai dan Jaringan Relawan Bahu-Membahu
Dalam pilkada, mesin poltik yakni partai memegang peranan yang sangat penting. Karena itu, konsolidasi partai menjadi agenda utama. Selain partai politik, peran relawan juga sangat vital. Relawan yang lintas partai ini merupakan ujung tombak. Karena itu, ketika melantik sejumlah relawan, Olly selalu menekankan pentingnya mereka mendukung calon bupati/wali kota di daerah masing-masing yang diusung PDIP.
3. Lawan dijadikan kawan
Di dunia politik, tak ada lawan yang abadi. Prinsip ini yang digunakan Olly, dengan merangkul sejumlah tokoh berpengaruh yang secara tradisional merupakan lawan. Jimmy Rimba Rogi di Manado, contohnya. Begitu juga Stefanus Vreeke Runtu di Minahasa, dan Syerly Adelyn Sompotan di Tomohon. Dari Bumi Nusa Utara ada sosok Helmud Hontong, kader Partai Golkar yang secara tegas mendukung Olly. Kemudian sosok Elly Lasut yang sempat dikabarkan berseteru namun belakangan dengan terbuka menyatakan dukungan pada Olly.
Para tokoh yang ditarik menjadi kawan itu masing-masing punya basis massa yang signifikan dan sangat disegani di wilayah masing-masing. Otomatis basis massa mereka ikut beralih mendukung Olly Steven untuk pilgub, dan memilih kandidat PDIP di wilayah masing-masing.
4. Prestasi Nyata
Bukti keberhasilan pemerintahan tidak bisa dipungkiri menjadi kunci kekuatan Olly Steven. Pasangan ini telah melakukan banyak hal untuk Sulawesi Utara. Yang dilakukan Olly Steven itu bisa dilihat dan terukur. Baik infrastruktur maupun kemajuan di bidang ekonomi, pertanian dan di bidang lain.
Yang dilakukan Olly Steven itu dirasakan masyarakat, yang menilai apa yang dilakukan pasangan ini harus dilanjutkan oleh figur yang sama. Hal ini memberikan dampak positif bagi kandidat PDIP di kabupaten/kota. Jargon “sinergitas” terbukti cukup ampuh dan masyarakat rupanya memang ingin agar pemimpin di kabupaten/kota bisa sejalan dan searah dengan pemimpin di tingkat provinsi, yang juga merupakan bagian darti pemerintahan nasional.
5. Daulat Rakyat
Bagi Olly Dondokambey, satu hal yang pasti, suara rakyat adalah suara Tuhan. Maka yang harus berdaulat adalah rakyat. Dalam pengertian kepentingan rakyat banyaklah yang harus diutamakan. Untuk mengukur kebutuhan dan harapan rakyat itulah dibutuhkan survei yang akurat dan ilmiah untuk menentukan preferesi pemilih. Termasuk di dalamnya kebutuhan lembaga-lembaga keagamaan serta keumatan dalam menjalankan kehidupan sosialnya.
Dalam konsepsi inilah, Olly benar-benar memahami konsepsi; Politics is presentcy. Dia tak pernah alpa dalam hal kegiatan keagamaan. Karena baginya pemimpin yang memberikan teladan, tidak hanya bisa berbicara tentang keimanan tapi juga menghayatinya. Dan inilah yang membuat rakyat Sulawesi Utara yang juga adalah umat dari masing-masing agamanya menjatuhkan pilihannya pada pasangan Olly Steven dan juga calon-calon di kabupaten kota lainnya. Dan itulah Daulat rakyat sesungguhnya.
6. Pola yang Sama
Dengan kemenangan kandidat PDIP di pilkada Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), bisa dibilang kalau wilayah itu kini telah menjadi “merah”. Ditambah dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Tenggara yang sebelumnya juga sudah “merah.”
1. Memilih Kandidat yang Tepat
Dalam pilkada, pemilihan sosok yang diusung itu sangat vital. Prinsip “the right man on the right place” itu harus diterapkan dengan cermat. Sosok yang diusung menjadi kandidat bupati/wakil bupati dan calon walikota/wakil walikota adalah mereka yang memang dikenal di wilayahnya, dan secara kualitas punya kapasitas menjadi pemimpin.
2. Partai dan Jaringan Relawan Bahu-Membahu
Dalam pilkada, mesin poltik yakni partai memegang peranan yang sangat penting. Karena itu, konsolidasi partai menjadi agenda utama. Selain partai politik, peran relawan juga sangat vital. Relawan yang lintas partai ini merupakan ujung tombak. Karena itu, ketika melantik sejumlah relawan, Olly selalu menekankan pentingnya mereka mendukung calon bupati/wali kota di daerah masing-masing yang diusung PDIP.
3. Lawan dijadikan kawan
Di dunia politik, tak ada lawan yang abadi. Prinsip ini yang digunakan Olly, dengan merangkul sejumlah tokoh berpengaruh yang secara tradisional merupakan lawan. Jimmy Rimba Rogi di Manado, contohnya. Begitu juga Stefanus Vreeke Runtu di Minahasa, dan Syerly Adelyn Sompotan di Tomohon. Dari Bumi Nusa Utara ada sosok Helmud Hontong, kader Partai Golkar yang secara tegas mendukung Olly. Kemudian sosok Elly Lasut yang sempat dikabarkan berseteru namun belakangan dengan terbuka menyatakan dukungan pada Olly.
Para tokoh yang ditarik menjadi kawan itu masing-masing punya basis massa yang signifikan dan sangat disegani di wilayah masing-masing. Otomatis basis massa mereka ikut beralih mendukung Olly Steven untuk pilgub, dan memilih kandidat PDIP di wilayah masing-masing.
4. Prestasi Nyata
Bukti keberhasilan pemerintahan tidak bisa dipungkiri menjadi kunci kekuatan Olly Steven. Pasangan ini telah melakukan banyak hal untuk Sulawesi Utara. Yang dilakukan Olly Steven itu bisa dilihat dan terukur. Baik infrastruktur maupun kemajuan di bidang ekonomi, pertanian dan di bidang lain.
Yang dilakukan Olly Steven itu dirasakan masyarakat, yang menilai apa yang dilakukan pasangan ini harus dilanjutkan oleh figur yang sama. Hal ini memberikan dampak positif bagi kandidat PDIP di kabupaten/kota. Jargon “sinergitas” terbukti cukup ampuh dan masyarakat rupanya memang ingin agar pemimpin di kabupaten/kota bisa sejalan dan searah dengan pemimpin di tingkat provinsi, yang juga merupakan bagian darti pemerintahan nasional.
5. Daulat Rakyat
Bagi Olly Dondokambey, satu hal yang pasti, suara rakyat adalah suara Tuhan. Maka yang harus berdaulat adalah rakyat. Dalam pengertian kepentingan rakyat banyaklah yang harus diutamakan. Untuk mengukur kebutuhan dan harapan rakyat itulah dibutuhkan survei yang akurat dan ilmiah untuk menentukan preferesi pemilih. Termasuk di dalamnya kebutuhan lembaga-lembaga keagamaan serta keumatan dalam menjalankan kehidupan sosialnya.
Dalam konsepsi inilah, Olly benar-benar memahami konsepsi; Politics is presentcy. Dia tak pernah alpa dalam hal kegiatan keagamaan. Karena baginya pemimpin yang memberikan teladan, tidak hanya bisa berbicara tentang keimanan tapi juga menghayatinya. Dan inilah yang membuat rakyat Sulawesi Utara yang juga adalah umat dari masing-masing agamanya menjatuhkan pilihannya pada pasangan Olly Steven dan juga calon-calon di kabupaten kota lainnya. Dan itulah Daulat rakyat sesungguhnya.
6. Pola yang Sama
Dengan kemenangan kandidat PDIP di pilkada Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), bisa dibilang kalau wilayah itu kini telah menjadi “merah”. Ditambah dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Tenggara yang sebelumnya juga sudah “merah.”