Hadapi Pandemi dan Lebaran, Ini yang Dilakukan Bank Mandiri

Rabu, 13 Mei 2020 - 20:15 WIB
loading...
Hadapi Pandemi dan Lebaran, Ini yang Dilakukan Bank Mandiri
CEO Bank Mandiri Jawa Timur, I Gede Raka Arimbawa, saat Gathering Bersama Media di Ballroom Menara Mandiri Lt 17 Surabaya, Rabu (13/5/2020). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Menghadapi pandemi COVID-19 dan jelang Lebaran 1441 H, Bank Mandiri menyiapkan dana tunai sebesar Rp19,2 triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, persiapan tersebut turun sebesar 24 persen akibat dari larangan mudik dan singkatnya periode libur lebaran tahun 2020.

(Baca juga: 'Mokong' Saat PSBB di Kota Malang, Siap-siap Dikarantina 14 Hari )

Penurunan ini juga disebabkan menurunnya transaksi penarikan tunai nasabah aibat Pandemi COVID-19. Regional CEO Bank Mandiri Jawa Timur, I Gede Raka Arimbawa mengatakan, untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai masyarakat Jawa Timur saja, Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3 (Jawa Timur) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp4,4 triliun. Mengalami penurunan sebesar 35.29% dibandingkan dengan prediksi kebutuhan uang tunai pada Ramadhan dan libur Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp6.8 triliun.

"Uang tunai tersebut dialokasikan pada mesin-mesin ATM Mandiri sebesar Rp3,2 triliun dan Rp1,2 triliun ditempatkan dikantor-kantor cabang Bank Mandiri diseluruh Jawa Timur," katanya dalam Gathering Bersama Media yang bertempat di Ballroom Menara Mandiri Lt 17 Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/5/2020).

Gede memastikan, bahwa Bank Mandiri siap melayani kebutuhan transaksi masyarakat Jawa Timur. Sebanyak 2.219 unit ATM dan 24.186 unit EDC telah siap menjadi sahabat masyarakat Jawa Timur selama libur lebaran tahun ini.

Selain kesiapan mesin ATM dan EDC Bank Mandiri, selama libur lebaran, Gede juga menyampaikan bahwa Bank Mandiri juga menyiapkan kantor cabang yang tetap beroperasi pada libur lebaran.

"Sejumlah 15 cabang kami siapkan untuk melayani transaksi terbatas pada tanggal 22 dan 25 Mei 2020 pada jam operasional 09.00 s.d 14.00 WIB" tambahnya.

Transaksi ini, lanjutnya, terbatas hanya transaksi keuangan antar rekening Bank Mandiri, serta beberapa transaksi customer service. Khususnya terkait pembukaan blokir dan penggantian kartu debit, dimana kedua transaksi ini merupakan transaksi customer service yang paling dibutuhkan saat libur lebaran.

Sebagai bentuk dukungan pada kebijakan pembatasan aktivitas sosial guna memutus rantai penyebaran COVID-19, Bank Mandiri telah melakukan penutupan sementara kantor cabang sebesar 48,32 %. Dengan adanya himbauan dari Pemerintah untuk mengurangi aktivitas diluar, berimbas kepada jumlah transaksi dicabang yang semakin menurun.

"Kami menghimbau kepada seluruh nasabah untuk dapat menggunakan layanan Mandiri Online terbaru untuk memenuhi kebutuhan transaksi keuangan, termasuk melakukan transaksi pembayaran, transfer, pembayaran pajak, BPJS, telepon, kartu kredit, pembelian pulsa, pembukaan rekening deposito dan transaksi lainnya," paparnya.

Nasabah juga dapat membuka tabungan dimanapun tanpa harus ke kantor cabang maupun bertemu dengan staff perbankan, cukup dengan mengakses secara online

Transaksi periode bulan Februari ke Maret, trend transaksi melalui mandiri online, mandiri internet bisnis (MIB) dan ATM mengalami peningkatan. Untuk trend mandiri online meningkat sebesar 8.36%, trend transaksi melalui MIB meningkat sebesar 2.52%, trend transaksi melalui ATM meningkat sebesar 4-10% Khusus untuk EDC karena banyak merchant yang tutup mengakibatkan menurunnya transaksi melalui EDC sebesar 24.20%.

Untuk cabang yang melakukan operasional dalam masa pandemic covid-19, Bank Mandiri Region VllI/Jawa 3 khususnya telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan.

Di antaranya penggunaan APD oleh seluruh frontliner, baik itu Customer Service, Teller, Security serta staf perbankan yang lain (berupa masker, hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh/thermogun diset ap cabang, sarung tangan medis, pemasangan petunjuk informasi mengenai COVID-19).

Security mengidentifikasi suhu tubuh pegawai, nasabah, tamu yang akan masuk ke cabang dengan menggunakan alat pengukur suhu.

Jika teridentifikasi suhu tubuh diatas 37,5 derajat celcius, Security meminta kepada yang bersangkutan untuk tidak memasuki banking hall dan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ke klinik terdekat.

Apabila suhu tubuh normal (dibawah 37,5 derajat celcius), Security mengarahkan untuk menggunakan hand sanitizer terlebih dahulu.

"Untuk layanan di Customer Service dan Teller, telah kami lengkapi dengan pemasangan devider acrylic pada meja Customer Service dan Counter Teller demi keamanan dan kenyamanan bertransaksi," kata Gede.

Greeting awal Customer Service pun diganti dengan menyatukan kedua telapak tangan di depan dada. Bank Mandiri juga mewajibkan nasabah dalam menggunakan masker pada saat bertransaksi di cabang serta menjaga jarak aman antar nasabah, saat memasuki banking hall ataupun pada saat menunggu antrian.

Untuk membantu pencegahan dan penanggulangan covid-19, Bank Mandiri Region VIII Jawa 3 telah memberikan bantuan berupa pemberian sarcovid box sprayer, pemberian ambulance, pemberian APD untuk Rumah Sakit Rujukan, sumbangan dan donasi untuk para korban COVID-19 yang sudah disalurkan sebesar Rp3,73 Milyar ke beberapa rumah sakit rujukan. "Mudah-mudahan pemberian um dapat membantu meringankan beban mereka," tutup Gede.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3186 seconds (0.1#10.140)