Atasi Kendala Internet, Guru di Jabar Dibekali Tas Multifungsi

Sabtu, 19 Desember 2020 - 22:19 WIB
loading...
Atasi Kendala Internet,...
Seorang guru memperlihatkan tas bakti guru kunjung, sebuah terobosan Disdik Jabar untuk mendukung KBM tatap muka akibat terkendala internet. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Program pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi COVID-19 di Provinsi Jawa Barat nyatanya belum dapat diterapkan maksimal, khususnya di wilayah yang tak terjangkau jaringan internet (blank spot).

Ketiadaan jaringan internet tersebut mengakibatkan peserta didik kesulitan mendapatkan materi pengajaran. Tidak ada cara lain, kecuali para guru harus melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dengan mendatangi langsung siswanya di wilayah-wilayah pelosok itu.

(Baca juga: 4 Orang Tewas Keracunan Gas Elpiji di Jimbaran Bali)

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi menyebutkan, sedikitnya terdapat 1.200 desa di Jabar yang berstatus desa hutan, di mana jaringan internet sulit diakses. Kondisi geografis menjadi kendala dalam pelaksanaan PJJ di wilayah tersebut.

(Baca juga: Pesan Sang Kakak Sebelum Meninggal, Minta Mahfud MD Rangkul Ulama)

"Kalau letak sekolahnya mungkin masih ada di pusat kecamatan, tapi siswa-siswanya kebanyakan di pelosok yang tidak terjangkau jaringan internet. Akhirnya, tidak sedikit guru yang harus mengunjungi langsung ke rumah-rumah siswanya," ungkap Dedi dalam peluncuran program Tas Bakti Guru Kunjung di Bandung, Sabtu (19/12/2020).

Oleh karenanya, lanjut Dedi, melalui program Tas Bakti Guru Kunjung, pihaknya membuat sebuah terobosan, yakni membekali guru-guru yang mengajar di wilayah pelosok dengan sebuah tas khusus multifungsi.

Selain dilengkapi berbagai alat pelindung diri (APD) seperti masker, hand sanitizer hingga dan face shield, tas khusus tersebut juga dilengkapi dengan meja dan papan tulis berjalan, USB yang berisi bahan pengajaran dari Tikomdik Disdik Jabar serta video motivasi.

"Program Tas Bakti Guru Kunjung ini sebagai solusi terhadap keterbatasan infrastruktur PJJ di Jabar," katanya.

Dedi berharap, program hasil kolaborasi antara PT SMI, JAGI Foundation, Rumpun Indonesia, dan Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tikomdik) Disdik Jabar itu dapat memudahkan para guru yang mengajar di wilayah pelosok, termasuk melindungi kesehatan mereka di tengah pandemi COVID-19.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1972 seconds (0.1#10.140)